______
Di perpustakaan kampus Zhou Yuan Wei sudah menghabiskan waktunya hampir 5 jam hanya untuk membaca sebuah novel romansa kerajaan.
"Yuan Wei, kapan mau balik? tau gini gue ga ikut lo buat ke perpus" ucap Jiang Di
"bentar, gue harus namatin novel ini lo tau kan tugas dari Pak Jiayu belum gue kerjain? rangkum novel segala dikira anak smp apa, kesel banget gue" Yuan Wei mengomel
"gue mau balik aja deh laper, ntar kalo lo mau nyusul di cafe biasanya aja gue mau cari makan disana" Jiang Di merapikan barang barangnya dan beranjak
"oke, ntar gue kabarin kalo nyusul"
"ati ati disini, katanya agak horor kalo udah mau malem" Jiang Di pergi sambil cekikan
"sialan!" Yuan Wei menelan ludahnya kasar
"tenang ini belum malam, masih ada sinar matahari" gumam Yuan Wei sambil melihat ke celah jendela perpustakaan kampusnya
Beberapa waktu berlalu, Yuan Wei masih fokus membaca lembar lembar novel sembari ia menuliskan hal penting yang bisa ia jadikan rangkuman untuk tugas kuliahnyaYuan Wei melihat handphone nya yang berdering lama
"Jiang Di? emang udah jam berapa sih" gumam Yuan Wei
"ASTAGA! UDAH MAU JAM 10 MALEM??!" Yuan Wei bergegas merapikan barang barangnya dan beranjak pergi
tak lupa ia meletakkan kembali novel yang belum rampung ia baca di rak dengan asal asalan tak disesuaikan dengan kategori buku yang sudah dikelompokkan oleh pegawai perpustakaan
"bisa bisanya gue terlalu fokus baca novel" Yuan Wei bergumam sambil berjalan dengan langkah sedikit cepat
"gimana les anggar gue nanti, pasti gue kena omel lagi"
Yuan Wei tiba di parkiran motornya ia segera menyalakan dan sedikit menambah kecepatan motornya lebih dari biasanya agar ia segera sampai di tempat lesnya
_____
"Sial lampu jalan mati semua, gue lupa ngga ngecek jadwal pemadaman listrik" omel Yuan Wei saat masuk kedalam kawasan jalan yang tidak ada penerangan. Malam itu memang ada pemadaman listrik bergilir yang sering dilakukan oleh pemerintah.
Tiba tiba dari arah berlawanan ada motor yang melaju tanpa menggunakan lampu penerangan, Yuan Wei membanting setir motornya ke arah tepi jalan dan menabrak pembatas jalan
"akh!"
_____
_______
_____________
"Nona? anda baik baik saja?" tanya seorang perempuan
Yuan Wei membuka matanya
"aduh.." ia memegang kepala sebelah kirinya ada perban yang menempel
"sukurlah nona sudah sadar, saya akan memanggil Tuan jendral kemari" wanita itu beranjak pergi
Yuan Wei mendudukkan dirinya, mengusap usap matanya karena sedikit merasa pusing
"loh? gue dimana?" ucapnya ketika sadar ia tengah berada di tempat yang asing baginya
mata Yuan Wei melihat ke sekelilingnya, ruangan dengan ornamen kuno dan klasik terasa tidak biasa baginya
"HP gue mana?" gumamnya mencari cari ponselnya
"aduh jangan bilang ilang juga? apes banget sih gue!!" kesalnya
Yuan Wei segera berdiri dan hendak berpamitan dengan pemilik rumah yang pikirnya mereka adalah penolong yang sudah menyelamatkan Yuan Wei setelah kecelakaan malam itu.
"Fei Fei putriku!" seorang pria mendatangi Yuan Wei
"katakan pada ayah bagaimana kondisimu, hm? apakah masih ada yang sakit? ayah segera memanggil tabib jika kau masih merasa sakit" ucap pria paruh baya itu pada Yuan Wei
"a-ayah? maaf pak, ayah saya sudah lama meninggal" ucap Yuan Wei ramah
pria itu melihat Yuan Wei dengan tatapan tidak percaya
"anakku, kenapa? ada apa denganmu? kau jangan bergurau, aku ayahmu , ayah ada disini. Maafkan ayah jika saat itu ayah terlalu keras padamu, tapi ayah sangat menyayangimu"
Yuan Wei merasa sangat tidak nyaman, ia ingin segera pergi dari tempat itu
"saya izin pulang dulu, sebelumnya terimakasih sudah merawat saya, saya harus segera pulang karena ada beberapa urusan yang harus saya selesaikan" Yuan Wei bergegas pergi
"Tutup pintunya!!" teriak pria paruh baya itu
pelayan yang ada di rumah itu pun langsung menuruti ucapan pria itu
Yuan Wei terkejut bukan main
"pak, maaf saya harus segera pulang" ucapnya dengan masih penuh hormat, disisi lain Yuan Wei juga sedikit ketakutan
"memangnya kau mau pergi kemana? kau harus tinggal disini sampai pangeran kedua datang menikahimu. jangan berharap bisa melarikan diri dari rumah ini" pria paruh baya yang tadinya bersikap layaknya seorang ayah yang penuh dengan kasih sayang, kini menjadi dingin dan mengintimidasi
"pak, saya berterimakasih pada anda karena sudah menyelamatkan saya, jika ada waktu saya akan membalas pertolongan bapak. tapi untuk sekarang saya benar benar harus pergi untuk menyelesaikan urusan saya" ucap Yuan Wei tenang
"Zhang Fei Fei!! kau sudah banyak bicara hari ini, apakah kau masih ingin ku pukul lagi??!!" pria itu menaikkan nada bicaranya
Yuan Wei benar benar tidak mengerti mengapa pria didepannya ini marah sekali dengannya
"saya minta maaf jika saya menyinggung anda, saya benar benar tidak bermaksud. saya sudah merasa sehat dan kuat untuk pergi dari sini, terimakasih atas pertolongan anda" Yuan Wei masih dengan ramah dan hormat berbicara pada pria itu
Pria itu mendekat pada Yuan Wei, ia mencengkram rahang Yuan Wei dengan kuat, "omong kosong, jika hari ini bukan karena ada kunjungan dari istana, aku sudah pasti akan mencambukmu lagi! anak tidak tahu diuntung" pria itu melepaskan cengkraman nya dengan kasar
"saya akan melaporkan anda ke polisi!" ucap Yuan Wei berani
'Plak!!' tamparan keras melayang pada pipi kiri Yuan Wei
"tuan! tolong jangan, hari ini pangeran kedua akan tiba, jika ada bekas luka pada wajah nona Zhang, itu bukanlah hal yang bagus" seorang wanita menengahi perbincangan
"rias wajahnya sebaik mungkin, jangan sampai ada kecurigaan!" pria kasar itu pergi meninggalkan ruangan
Yuan Wei masih terdiam ia tidak percaya ada orang yang menamparnya
"nona? kemari saya oleskan salep" ucap wanita itu
"tidak, aku ingin pulang" ucap Yuan Wei hendak beranjak
"nona ini rumahmu, kau ingin pulang kemana?"
Yuan Wei menghentikan langkahnya
ia melihat ke sekelilingnya
"ini bukan rumahku" ucapnya
"nona kejadian kemarin memanglah hal yang berat untukmu, tapi dengan bersikap seperti ini, tidak akan membuat nona baik baik saja. Tuan jendral pasti akan menghukum anda lagi"
"kalian sebenarnya kenapa?! aku sudah berterima kasih karena kalian sudah menolongku tapi kenapa kalian menyiksaku dan melarangku untuk pergi?!" Yuan Wei menaikkan nada bicaranya pada wanita itu
"nona turunkan nada bicaramu, jangan sampai tuan jendral mendengarnya"
"fuck off!" Yuan Wei beranjak pergi
ia keluar dari rumah yang memuakkan itu
"i-ini dimana??!" Yuan Wei asing dengan lingkungan itu.
Yuan Wei benar benar bingung
"nona" panggil wanita tadi
Yuan Wei menoleh
"sial!" gumamnya
"apa apaan ini apa gue lagi kejebak dijaman kuno?" Yuan Wei berjalan menyusuri jalanan bertujuan untuk mencari bis atau angkutan umum yang bisa membawanya pulang
namun yang Yuan Wei temui di sepanjang jalan hanyalah gerobak dan kuda
___
Tiba tiba
"MINGGIR!!" suara prajurit memecah keramaian
rombongan pria berkuda
Yuan Wei yang kebingungan dijalan akhirnya terkena badan kuda dan terjatuh ke tanah
penunggang kuda itu berhenti ia melihat ke arah Yuan Wei"bawa dia" ucapnya dingin
"hah?!" Yuan Wei berusaha kabur
tetapi bawahan pria itu dengan segera membawa Yuan Wei masuk kedalam kereta kuda bersama dengan peti berisi barang barang mewah"lepasin gue!!" teriak Yuan Wei
"tolong!!!" teriaknya
tidak ada seorang pun yang bergerak membantu Yuan Wei
"sialan!! lepasin gue!" Yuan Wei masih memberontak
Kuda kembali dipecut, dan mereka berjalan lagi
hingga akhirnya mereka berhenti
_____
"turun!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Battles Of Prince's Lady (End)
DragosteZhou Yuan Wei mengalami transmigrasi ke masa lalu yang membuatnya memiliki identitas baru sebagai seorang anak dari jendral istana yang kejam dengan nama Zhang Fei Fei. Di masa itu ia harus melakukan pernikahan politik dengan pangeran kedua kerajaan...