flashback
"aku bisa menggunakan pasukan rahasia milik jendral Zhang untuk pergi ke Hui" ucap Hao Lan
"kau mengorbankan nyawa orang tidak bersalah untuk pergi ke Hui?" ucap Xiao Lie
"aku tidak bisa meminta pasukan istana, itu sama halnya dengan memulai perang besar" jawab Hao Lan
"tapi mereka tidak tau apa apa? apa kau benar akan melakukan hal sejahat ini?"
"hal ini bisa menyelamatkan Feifei dari tuduhan pengkhianatan terhadap dinasti Li"
Xiao Lie terdiam
"menghapus seluruh dosa yang dibuat oleh jendral Zhang akan membuat Feifei bersih dari tuduhan keikutsertaan menjadi pembelot bersama ayahnya. jika ada orang lain yang tau bahwa jendral Zhang membentuk pasukan rahasia sendiri hal ini bisa membuat seluruh keturunan Zhang ditumpas habis"
"kau akan menghapus seluruh jejak yang sudah dibuat oleh jendral Zhang?" tanya Xiao Lie
Hao Lan diam
"Hao Lan, kau benar benar berubah. Kau melakukan hal besar seperti ini hanya untuk nona Zhang? Bagaimana jika dia tau kau adalah pembunuh ayahnya dan kau lah yang menghapus seluruh jasa dari jendral Zhang?" tanya Xiao Lie
"setidaknya dia bisa tetap hidup untuk balas dendam padaku"
"astaga"
"aku minta padamu untuk tidak mengatakan apapun pada kakakku" ucap Hao Lan
"kau sudah menyeretku sejauh ini, Hao Lan"
_____
___ flashback off"Hao Lan, jangan ini sudah siang nanti ada yang tau" ucap Yuan Wei saat Hao Lan membaringkannya diranjang
"tidak ada yang akan tau, semua orang sedang diladang" Hao Lan mulai melepas hanfu yang ia kenakan
"Hao Lan, kemarin kita sudah melakukannya"
Hao Lan menahan tubuh Yuan Wei yang hendak bangkit dari ranjang
"apa salahnya jika lagi?" lanjutnya
"ini-ini waktunya makan, waktunya sarapan" Yuan Wei terus mengelak
"kita akan sarapan setelah menyelesaikan hal ini" ia mencium dahi Yuan Wei
"anak anak nanti akan datang kemari"
"berarti aku harus melakukannya cepat" ucap Hao Lan yang mulai mendengus disela leher Yuan Wei
"Hao Lan!!" Yuan Wei mendorong dada Hao Lan menjauh darinya
"iya?" jawab Hao Lan
"apakah menurutmu kita pantas melakukan hal ini sekarang? semuanya sedang cemas dan sedih karena ditinggal oleh keluarga mereka untuk pergi menuju Hui. kita harus bisa memposisikan diri" ucap Yuan Wei
Hao Lan mengangguk angguk, "kau benar" ucapnya sambil mengelus rambut Yuan Wei
Hao Lan turun dari atas tubuh Yuan Wei dan ia pun membaringkan tubuhnya di ranjang
"aku terlalu bersemangat untuk segera memiliki anak" ucap Hao Lan jujur
"kita bisa fokus memiliki anak setelah semua hal buruk ini berakhir" ucap Yuan Wei menenangkan Hao Lan
Hao Lan memejamkan matanya, entah kenapa tiba tiba air mata keluar dari ujung matanya
"Hao Lan.. kau menangis?" tanya Yuan Wei
Hao Lan langsung menyeka air matanya, "tidak. saat mengantuk aku sering sekali mengeluarkan air mata" ucap Hao Lan berbohong
tiba tiba saja Yuan Wei melihat siluet orang berlari dengan cepat dari arah hutan
"Hao Lan, siapa itu?" tanya Yuan Wei takut
Hao Lan langsung bergegas melihat kearah luar gubug, "Xiao Lie sudah mulai bergerak"
"sepertinya ada yang mengawasi kita" ucap Hao Lan yang langsung mengenakan kembali bajunya dengan terburu buru
"diawasi? siapa yang mengawasi kita?" Yuan Wei panik
"aku tidak tahu, kita harus segera pergi dari sini"
"aku harus memberitahu penduduk disini" Yuan Wei berlari sekuat tenaganya ke ladang untuk memberitahu penduduk
"Feifei!!" Hao Lan tak sempat mencegah istrinya pergi
"sial!" Hao Lan mengambil pedangnya dan turut berlari mengejar istrinya"serang mereka" Xiao Lie memberikan aba aba
pasukan yang ia pimpin segera melangsungkan serangannya
"KALIAN! LARIII!!!" teriak Yuan Wei dari jauh
penduduk yang mendengar suara Yuan Wei, mereka mulai sadar ada banyak orang yang hendak menyerang mereka
"nona Zhang? kenapa dia bisa kesini? aku sudah memerintahkan pasukan untuk turun. dasar Hao Lan payah!" Xiao Lie ikut turun mencegah Yuan Wei terluka oleh pasukannya
Yuan Wei mengambil tongkat kayu yang ia temukan disana untuk melindungi dirinya
kekacauan terjadi dengan hebat, korban berjatuhan, anak anak meninggal ditempat
Yuan Wei berusaha menyelamatkan yang masih bisa untuk selamat
"Hao Lan!" panggil Yuan Wei
Hao Lan yang disana berpura pura untuk melakukan perlawanan melihat kearah Yuan Wei
"Ahk!" Yuan Wei terluka, lengan kirinya tertusuk pedang
Hao Lan dan Xiao Lie melihatnya, mereka sama sama mengira pedang mengenai jantung Yuan Wei
Yuan Wei mengikatkan sobekam kain hanfunya ke lengan kirinya untuk mengurangi perdarahan yang terjadi
"jangan serang wanita itu!" teriak Xiao Lie
"Feifei?!" Hao Lan berlari menghampiri Yuan Wei
lengan Yuan Wei terus mengeluarkan darah namun ia tetap berusaha menyelamatkan para penduduk ia merangkul 4 orang anak yang masih bisa berlari bersamanya
"kakak darahmu terus keluar" ucap anak itu
"tak apa, kalian masih bisa berlari kan? ayo ikut denganku kita berlari sekuat tenaga" ucap Yuan Wei
"tapi ibuku, bagaimana dengannya"
Yuan Wei tak mampu menjawab
"jangan sampai melepaskan genggaman tangan ini, kita lari sekarang!" ucap Yuan Wei menggandeng erat anak anak yang ia selamatkan
entah apa yang terjadi, tidak ada satu orang pun yang menyerang Yuan Wei, ia berpikir bahwa Hao Lan lah yang menghalau mereka sehingga Yuan Wei dan anak anak ini bisa berlari jauh keluar dari hutan
"kita masuk ke goa ini" ucap Yuan Wei
"kakak.. aku takut" ucap anak anak itu
Yuan Wei memeluk erat mereka, menahan suara tangisnya dan menyembunyikan ketakutannya"kau kenapa masih disini?! cepat susul nona Zhang berikan penawarnya!" ucap Xiao Lie
Hao Lan berlari menyusul Yuan Wei
"semoga tubuh Nona Zhang kuat menahan racunnya""kakak tanganmu dingin sekali" ucap anak yang masih setia memegang tangan Yuan Wei erat
bibir Yuan Wei menggigil
"kakak kau kedinginan?" anak anak mulai menggosokkan tangannya kemudian menempelkan tangan mereka ke tubuh Yuan Wei
mata Yuan Wei mulai mengantuk
lukanya pun kini membiru dan hampir busuk
"kakak lukamu menghitam" ucap anak yang melihat luka Yuan Wei
salah satu anak itu membuka lengan hanfu milik Yuan Wei, "ini racun" ucapnya
"kakak baik baik saja, hanga sedikit mengantuk dan dingin" ucap Yuan Wei
"kakak, kau tidak boleh tidur! tetaplah bangun!"
"jangan tidur kak"
mereka menjaga agar Yuan Wei tetap sadar
"Feifei!!" suara Hao Lan
"itu tuan Hao"
"Tuan Hao Lan!! kami di dalam goa!!"
Hao Lan yang mendengar suara itu langsung mencari sumber suaranya dan menemukan Yuan Wei tengah sekarat
"Feifei!?" Hao Lan memangku istrinya
"telan lah ini" Hao Lan membuka mulut istrinya untuk memberikan penawar racun, ia juga memberikan serbuk penawar pada luka di lengan Yuan Wei
sementara 4 anak itu tetap menggosokkan tangannya dan menempelkan tangan mereka pada tubuh Yuan Wei untuk menjaga ia tetap hangat
"kakak jangan tertidur, tetaplah bangun" salah satu dari seorang anak selalu memastikan Yuan Wei tetap tersadar
bibir Yuan Wei membiru
"tidak.. jangan tidur, lihatlah anak anak ini mereka ingin kau tetap hidup" ucap Hao Lan yang memeluk erat Yuan Wei"bertahanlah untuk hidup lebih lama Yuan Wei" ucap Hao Lan tersedu
KAMU SEDANG MEMBACA
The Battles Of Prince's Lady (End)
RomanceZhou Yuan Wei mengalami transmigrasi ke masa lalu yang membuatnya memiliki identitas baru sebagai seorang anak dari jendral istana yang kejam dengan nama Zhang Fei Fei. Di masa itu ia harus melakukan pernikahan politik dengan pangeran kedua kerajaan...