"aku tidak boleh ceroboh, ayah pasti ada didalam sana" Zhang Fei Ran menyamar menjadi seorang pelayan yang mengantarkan bahan masakan ke istana Hui
"anak laki laki Zhang itu pasti akan segera datang, aku harus membuatnya ada didalam pihak kita" ucap ibu ratu terdahulu
"anda benar ibu ratu, putra jendral itu terlalu sayang jika dibiarkan mati begitu saja. kita harus memanfaatkannya mengingat dia memiliki bakat perang yang hebat" jawab raja Hui
"suruh anakmu untuk selalu mengawasi mayat jendral tua itu. jangan sampai kita lengah"
"baik ibu ratu"
"ketika aku mendapatkan anak laki-laki Zhang Xin, dia pasti bisa menumpas pangeran kedua yang sombong itu""sepertinya anak pertama jendral Zhang sudah masuk negara Hui"
"panatua, dengan penjagaan disetiap pintu masuk Hui seperti ini, apakah kita bisa datang dan masuk untuk menyelamatkan jendral Zhang?"
"aku akan melakukan negosiasi dengan penjaga gerbang" ucap Bai Sang
beberapa orang terkejut dengan ucapan panatua, mereka tau negara Hui terlalu berbahaya
"izinkan saya ikut dengan anda untuk melakukan negosiasi"
panatua menggeleng, "jika dalam dua hari aku belum kembali dari istana Hui, pimpinlah pasukan untuk menyerang dan membawa pulang jendral Zhang dan anaknya" ucap panatua
"tidak, panatua. bagaimana mungkin kami membiarkan anda datang ke istana sendirian? mereka pasti akan melakukan hal jahat pada anda"
"tenang saja, aku sudah menghabiskan 68 tahun hidupku untuk melakukan hal sia sia. kini aku harap sisa umurku ini bisa membalas seluruh budi jendral Zhang yang terhormat"
"panatua Bai.." ucap salah seorang pasukan dengan berat hati
Bai Sang tersenyum tulus lalu melajukan kudanya"siapa kau? darimana asalmu?" tanya penjaga gerbang negara Hui
"saya pengajar dari negara matahari terbit. hari ini saya ditugaskan untuk mengajari anak anak di sebuah perguruan" ucap panatua
dengan penampilan yang tidak mencurigakan penjaga menyimpulkan bahwa orang ini tidak mungkin membahayakan negara
"baiklah.. jaga kudamu" ucap penjaga
"terimakasih""panatua bisa masuk kedalam tanpa ada perlawanan" ucap salah satu
anggota suku
"benar, sepertinya tampang panatua yang teduh bisa membuat penjaga gerbang iba"
"semoga panatua Bai dilindungi oleh yang kuasa"Hari sudah mulai terik, namun Yuan Wei masih belum menandakan ia akan terbangun
Hao Lan setia memangku kepala Yuan Wei, sementara anak anak yang masih berusia dibawah 8 tahun itu memberanikan diri mereka untuk membantu Hao Lan mencari makanan dan air
"paman, aku menemukan ada buah jambu. paman makanlah supaya paman tidak kelaparan" ucap salah satu anak
Hao Lan dengan wajah dinginnya menatap anak itu, "siapa namamu?" tanyanya ketus
"Ling" jawab anak itu
Hao Lan membuang pandangannya, ia melihat wajah Yuan Wei yang masih pucat
"paman aku membawakan air untukmu dan kakak perempuan" datang dua orang anak membawa dua buah batok kelapa yang berisi air yang mereka ambil dari sungai
Hao Lan rupanya merasa bahwa anak anak ini seharusnya tidak bersama dengannya dalam kondisi seperti ini. Ia menarik nafasnya, "apa kalian sudah minum?" tanya Hao Lan
"sudah, kami sudah minum air di sungai dengan sangat puas" jawab satu satunya anak perempuan disana
"dimana Ayao?" tanya Ling
"bukankah dia pergi bersamamu?" jawab anak yang lain
"tidak, astaga apakah dia tersesat? paman aku akan mencari Ayao dulu" Ling berlari mencari Ayao yang merupakan anak termuda diantara mereka. Usianya masih 4 tahun, hal itu yang membuat Ling merasa sangat khawatir
dua anak dihadapan Hao Lan juga turut mencari Ayao
Hao Lan terdiam di dalam goa, ia tidak bisa meninggalkan istrinya sendiri dalam goa dan membantu anak anak itu, namun dalam lubuk hatinya ia merasa harus membantu menemukan Ayao"jangan percaya dengan perkataan siapapun, percaya apa yang kau lihat supaya kau tidak terjebak" ucap seorang wanita yang membelakangi Yuan Wei
"siapa lo? eh.. siapa kau?" tanya Yuan Wei penasaran
wanita itu berbalik
"loh! Zhang Fei Fei?" gumamnya sedikit terkejut
Zhang Fei Fei tersenyum, "maaf sudah menyeretmu sejauh ini, aku tidak tau bahwa kau sanggup bertahan hingga sekarang"
"matanya semakin sayu, dia menyimpan banyak kesedihan. tapi kenapa gue ketemu dia sekarang? apa kehidupan gue di zaman kuno ini udah berakhir?"
"kau ada di dunia ini karena kau adalah aku. aku adalah dirimu dimasa ini" ucap Zhang Fei Fei
"h-hah?" Yuan Wei takut ia salah mendengar
"kehidupanku disini jauh dari kata bahagia. kau sudah merasakannya, bukan?"
Yuan Wei terdiam
"tujuan dan harapanku disini adalah membuat setiap penjahat menerima balasan yang setimpal"
"jika kau ingin itu terjadi segera katakan padaku siapa saja yang harus mendapatkan hukuman itu?" ucap Yuan Wei
bayangan Zhang Fei Fei memudar dari hadapan Yuan Wei
Zhang Fei Fei tersenyum, "kau harus tau siapa saja yang harus dihukum. lindungi anak anak itu, Zhang Fei Ran dan juga lindungi dirimu"
"h-hei? Zhang Fei Fei? kau kemana?" ucap Yuan Wei saat Zhang Fei Fei lenyap dalam hadapannya
Yuan Wei mengusap matanya berharap ia melihat kembali Zhang Fei Fei
"adik!" suara Zhang Fei Ran tiba tiba terdengar
Yuan Wei spontan menoleh ke arah suara, ia melihat sebuah kejadian dimana kepala Zhang Fei Ran hendak ditebas oleh seseorang yang tak bisa Yuan Wei lihat tubuh dan wajahnya
"kakak!!" Yuan Wei berlari dan berteriak
"berhenti!!! kakak!! Kakak berdirilah!! berhenti, siapapun kau jangan lakukan hal itu pada kakakku!!" Belum usai teriakan Yuan Wei bergema
kepala Zhang Fei Ran sudah terpisah dari tubuhnya. pria pemenggal kepala Zhang Fei Ran menendang kepala anak sulung Zhang ke arah Yuan Wei
"Aargh!!!!" teriak Yuan Wei"Feifei?!"
Yuan Wei membuka matanya, nafasnya memburu
"feifei?" ucap Hao Lan sekali lagi dengan lembut
Yuan Wei merespon dengan melihat Hao Lan di sisinya
Hao Lan memeluk erat Yuan Wei yang sudah sadar setelah sehari semalam ia tak sadarkan diri
Yuan Wei mengontrol nafasnya, "sukurlah cuma mimpi"
"dimana anak anak?" tanyanya ketika sadar bahwa 4 anak yang bersamanya tidak ada di dalam goa
"mereka sedang dihutan" jawab Hao Lan
Mata Yuan Wei membelalak, "mereka dalam bahaya, penjahat penjahat itu pasti masih berkeliaran. kenapa kau membiarkan mereka keluar dari goa?kita harus cepat menyelamatkan anak anak itu sebelum hal buruk terjadi" Yuan Wei hendak berdiri namun Hao Lan mencegahnya
"kau duduk disini, biarkan aku yang mencari mereka"
"kita pergi bersama, aku tidak bisa kehilangan anak anak dan juga dirimu" ucap Yuan Wei
Hao Lan terdiam sejenak
"ayo" ucap Yuan Wei yang berjalan sambil memegang lengannya yang terluka dan kini telah terbalut kain lusuh
Hao Lan menyusul langkah Yuan Wei mencari anak anak ituHao Lan dan Yuan Wei masuk kembali kedalam pemukiman pasukan rahasia milik jendral Zhang. Tempat itu sudah hancur berantakan, mayat dibiarkan terkapar diatas ladang
Yuan Wei menahan suaranya, ia takut para penjahat itu masih ada disekitar ladang. Hao Lan sadar, diladang itu masih ada beberapa orang yang mengawasi tempat itu. Ia memberikan kode pada pasukan Xiao Lie yang tersisa untuk segera pergi kembali. Mereka pun mengetahui maksud dari Hao Lan
"kenapa mereka sejahat ini, Hao Lan?" lirih Yuan Wei sambil mencoba mengecek nadi para wanita yang sudah mati berserakan
"pasti mereka ada maksud dan tujuan melakukan hal ini" ucap Hao Lan
"mereka tidak menjarah harta penduduk, mereka hanya ingin membunuh. siapapun yang melakukan ini aku berharap mereka akan merasakan penderitaan seumur hidupnya sampai mereka mati" ucap Yuan Wei penuh kesedihan
Hao Lan menghembuskan nafasnya pelan
"anak anak itu tidak disini" ucap Hao Lan
"aku juga berpikiran seperti itu, lalu kemana mereka pergi? aku berhutang pada penduduk disini, mereka mempertaruhkan nyawa demi membawa ayah dan kakakku pulang, tapi karenaku mereka yang ditinggal di kediaman oleh suaminya menjadi kehilangan nyawa" Yuan Wei benar benar merasa bersalah
"firasatku 4 anak itu masih hidup dan baik baik saja. kita harus segera kembali ke kediaman dan aku akan meminta bantuan prajurit untuk mencari anak anak itu" ucap Hao Lan
Yuan Wei menuruti ucapan Hao Lan. mereka berdua berjalan keluar dari hutan.
Sampai diluar hutan, kuda yang ditunggangi mereka berdua masih terikat dengan baik disebuah pohon
"kuda ini ternyata sangat setia pada Hao Lan"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Battles Of Prince's Lady (End)
RomanceZhou Yuan Wei mengalami transmigrasi ke masa lalu yang membuatnya memiliki identitas baru sebagai seorang anak dari jendral istana yang kejam dengan nama Zhang Fei Fei. Di masa itu ia harus melakukan pernikahan politik dengan pangeran kedua kerajaan...