"bagaimana dok? apakah teman saya bisa kembali sadar?" tanya Jiang Di
"untuk saat ini kondisi nona Zhou Yuan Wei masih tidak bisa dipastikan. Benturan di kepala belakangnya membuat ia mengalami penurunan kesadaran. namun tadi malam nona Zhou Yuan Wei mengalami kenaikan dalam tanda tanda vital tubuhnya, ini adalah hal yang baik" ucap dokter yang memeriksa keadaan Zhou Yuan Wei
"sukurlah jika ada kabar mengenai perkembangan dari teman saya"
"dok, ada yang ingin menemui anda di ruangan" ucap perawat
"oh, pasti pria itu. Baik saya izin untuk pergi terlebih dahulu. jika ada kabar baik selanjutnya akan saya sampaikan dengan segera" ucap dokter beranjak pergi
Jiang Di mengangguk
"Yuan Wei.. sadarlah, aku sedih melihatmu lemah seperti ini".
___
_____
"jalan disini sepi sekali nona, kita harusnya beristirahat di penginapan terakhir yang kita lihat tadi"
"Abei, kita ini sedang terburu buru, jika terlambat Hao Lan pasti akan menemukan kita"
"tapi perasaan saya tidak enak nona. saya merasa ada hal buruk yang akan terjadi"
"kau hanya lelah, tidurlah aku tidak akan mengganggumu"
"tidak nona, saya akan berjaga jaga"
tiba tiba saja sebuah anak panah menusuk paha kiri salah satu kuda yang menarik kereta kuda Yuan Wei
kusir kehilangan kendali atas kuda dan kereta yang ia tunggangi.
"nona!" teriak Abei saat kepala Yuan Wei terbentur keras dinding kereta kuda
Yuan Wei memegang kepalanya, "ahk!"
"nona? anda tak apa?" Abei mencoba meraih tubuh Yuan Wei
"Abei? kita dimana?"
Abei bingung, "nona, kau mengatakan bahwa kita akan menyusuh tuan muda Zhang ke Hui"
"a-apa? Hui? kenapa?" tanya nya sambil memegang kepala yang masih terasa nyeri
"nona.. ada apa dengan anda?"
"Abei, lihatlah apakah muncul benjolan di kepalaku?" ucap Yuan Wei tiba tiba
Abei merasa ia bukan hanya berbicara dengan satu orang, melainkan ada dua orang yang tengah bertanya padanya
"nona.. apakah benturan itu terlalu keras hingga dampaknya seperti ini?"
"apa? kenapa? benjolannya besar kah?" tanya Yuan Wei serius
Abei menggeleng tiga kali
"putri, sepertinya ada hal yang tidak beres. Saya izin memberi saran pada anda untuk menunggangi kuda saya yang masih kuat untuk berlari" ucap kusir dengan khawatir
beberapa orang berjalan mendekat menuju kereta kuda Yuan Wei
"putri, sebaiknya anda cepat pergi" kusir melepaskan kuda miliknya yang masih kuat
"benar, nona anda pergilah menyelamatkan diri"
Yuan Wei turun dari kereta kuda
"putri, bawa pedang ini. bukan maksud saya untuk menyuruh anda tapi ini sebagai tanda maaf saya tidak bisa menyelamatkan tuan putri secara langsung" ucap kusir yang membantu Yuan Wei menaiki kuda
"a-aku tidak bisa mengendarai kuda" ucap Yuan Wei
"maaf nona" ucap Abei yang menangis sedih mengingat ini adalah keadaan ia akan berpisah dengan tuannya entah apakah mereka bisa kembali bertemu lagi secara langsung, atau bertemu bertatap dengan nisan"
kusir memecut badan kuda tunggangan Yuan Wei membuat kuda melaju kencang. Yuan Wei berteriak memegang erat tali kuda dan berusaha menyeimbangkan badannya
"panjang umur lah nona, maaf"keadaan menjadi mencekam. Kusir dan Abei kini dikepung oleh 4 orang misterius
"siapa kalian?" ucap kusir
"bawa wanita itu" ucap salah satu dari mereka
Abei mencoba melarikan diri tetapi naas seorang pria mampu menangkup tubuhnya dengan mudah
"lepaskan dia!" teriak kusir
"setidaknya kita punya wanita ini untuk dibawa pada yang mulia" bercakap pria dengan tubuh paling besar diantara yang lainnya
"lalu apa yang kita lakukan untuk kusir sialan ini?"
"bunuh saja" jawab pria besar itu
kusir yang sama sekali tidak bersenjata langsung lari mengambil balok kayu yang ada ditepi jalan
"oho.. ternyata masih mau memberikan perlawanan, kita habisi dengan cepat saja. jangan menghabiskan tenaga"
"baiklah"
sementara itu abei diikat dan dibawa berjalan cukup jauh kembali ke kaisaran Li
______
___________
"cari dimanapun Zhang Fei Fei berada. Bawa dia dengan selamat dan dalam keadaan baik!!" panik Hao Lan setelah seharian Yuan Wei hilang
"Hao Lan, dikediaman Zhang aku mendapatkan kabar bahwa Zhang Fei Fei dan Abei datang kesana" ucap Xiao Lie dengan nafas yang memburu setelah naik kuda dengan cepat
Hao Lan terdiam, pandangan matanya meluas, "dia pasti ingin pergi menemui Zhang Fei Ran" celetuknya tiba tiba
Xiao Lie mengangguk, "aku juga menduga hal itu"
"Xiao Lie, bawa pasukan pribadiku untuk datang ke negara Hui dan bertemu dengan Zhang Fei Ran. Aku akan menyusul" Hao Lan pergi mengambil kudanya dan berangkat menuju istanasementara Xiao Lie mematuhi perintah sang pangeran kedua.
"pangeran, Zhang Fei Fei sudah tau" ucap Hao Lan pada Li Dong
"cepat atau lambat dia pasti akan bersikap seperti ini. Kita harus memanfaatkan hal ini juga untuk menaklukkan Hui, aku akan meminta kaisar memberikan dekret padaku untuk membawa pasukan menuju Hui"
"tapi pangeran mahkota.." ucap Hao Lan terhenti
"kenapa?"
"saya harap anda tidak membuat Zhang Fei Fei terluka" ucap Hao Lan
batin Li Dong sedikit cemas, Zhang Fei Fei adalah keturunan dari keluarga Zhang yang sudah tertulis menjadi pengkhianat dinasti Li dan harus dimusnahkan. Tetapi di sisi lain, ia menyayangi adiknya"
"kakak, aku mohon" Hao Lan berlutut
Li Dong terbelalak, baru kali ini Hao Lan memangginya kakak setelah hampir 13 tahun lamanya
Li Dong tersenyum, "selama kau ada disisiku, kau bisa menyelamatkan istrimu"sementara itu Yuan Wei terbawa oleh arus para pengungsi dari negara sebrang yang penuh dengan manusia lusuh dan sakit sakitan
mereka berjalan mengikuti arus sungai entah akan dibawa kemana
"pak, anda butuh air minum?" tawar Yuan Wei pada seorang kakek tua yang tertinggal oleh para rombongan
kakek tua itu mengangguk
"duduklah sebentar" pinta Yuan Wei.
Kakek tua itu duduk bersandar pada sebuah pohon, tubuhnya lemas dsn bergetar hebat.
Lalu Yuan Wei mengambil sebuah daun dan ia membentuk daun itu seperti sebuah corong agar bisa menampung air sungai
Yuan Wei berjalan mengambil air dari tepi sungai
"silahkan pak" ucap Yuan Wei
tidak ada respon dari kakek itu
"kakek?" panggil Yuan Wei lembut
Yuan Wei menggoyangkan tubuh kakek itu hingga tiba tiba tubuh tua itu terjatuh dari sandarannya
Daun di tangan Yuan Wei jatuh luruh bersama airnya. Yuan Wei menggigit bibirnya getir, ia sudah melihat beberapa kali kematian para pengungsi ini. Ia mengorbankan kuda miliknya untuk dijadikan makanan. Tapi sifat dasar manusia memang rakus, yang seharusnya diperhatikan malah harus selalu bersabar menunggu keajaiban dari langit dan belas kasihan orang lain
Yuan Wei memegang nadi yang ada di leher kakek tua itu, tangisnya tak terbendung ia lagi lagi tidak bisa menolong orang lain
KAMU SEDANG MEMBACA
The Battles Of Prince's Lady (End)
Roman d'amourZhou Yuan Wei mengalami transmigrasi ke masa lalu yang membuatnya memiliki identitas baru sebagai seorang anak dari jendral istana yang kejam dengan nama Zhang Fei Fei. Di masa itu ia harus melakukan pernikahan politik dengan pangeran kedua kerajaan...