Rahasia Jendral

115 14 2
                                    

"sebenarnya kenapa kau membawaku kemari?" bisik Yuan Wei
"aku berusaha memberikan solusi untukmu" jawab Hao Lan
"solusi?"
Hao Lan tak memperpanjang percakapan mereka berdua, ia berharap semoga usahanya berhasil kali ini, setidaknya agar Yuan Wei bisa lega

"kalian berdua masuk lah" ucap salah seorang yang tadi dijumpai oleh Hao Lan dan Yuan Wei ditengah hutan
Hao Lan dan Yuan Wei nenuruti
mereka berdua masuk kedalam sebuah gubug yang paling besar ditempat itu
"apaa kau benar putri jendral Zhang?" tanya pria tua itu langsung setelah melihat Yuan Wei masuk
Yuan Wei mengangguk
seketika pria itu terdiam
kemudian ia tersenyum
"umumkan pada semua penduduk bahwa putri jendral Zhang ada disini, kita harus menyambutnya"
"baik panatua" ucap para pria yang tadinya menatap Hao Lan dan Yuan Wei dengan ketus dan dingin

Hao Lan tersenyum pada Yuan Wei
Yuan Wei masih tidak mengerti
"panatua, kami izin berbincang dengan anda" ucap Hao Lan
"baiklah, kalian kelurlah biarkan mereka berbincang denganku disini"
semua orang yang ada didalam gubug itu keluar meninggalkan panatua, Hao Lan dan Yuan Wei
"apa yang ingin kau bicarakan?"
"ini terkait Jendral Zhang" jawab Hao Lan
Panatua mengernyitkan keningnya, "apa yang terjadi pada jendral yang mulia?"
Hao Lan melirik Yuan Wei, meminta istrinya untuk berbicara
Yuan Wei mengerti, "ayahku.. jendral Zhang, dia menghilang"
"bagaimana bisa?"
"aku juga tidak mengerti, tetapi saat ini kakakku, anak pertama jendral Zhang tengah menuju negara Hui untuk menyelamatkan ayahku"
"negara Hui? sebenarnya jendral Zhang pernah berbicara mengenai wilayah itu, tetapi kenapa mereka membawa jendral Zhang?"
"kemungkinan ada suatu masalah besar" jawab Hao Lan
Yuan Wei menunduk, "saya sudah pergi ke istana Li untuk meminta bantuan, tetapi mereka tidak mengizinkan pasukannya untuk menyelamatkan ayahku"
"saya meminta bantuan anda dan pasukan anda untuk menyelamatkan ayah mertua saya" Hao Lan menunduk
panatua terdiam, jendral Zhang telah berjasa besar terhadap nya dan juga para penduduk di tempat itu. Mana mungkin dia akan diam saja
"untuk saat ini aku merasa diluar sana terlalu bahaya untukmu putri" ucap panatua pada Yuan Wei
Yuan Wei tidak mengelak ucapan dari pria paruh baya dihadapannya
"aku berharap anda bersedia untuk tinggal disini hingga kami kembali membawa jendral Zhang kemari" ucap panatua
Yuan Wei mengangguk, "terimakasih, terimakasih anda telah bersedia untuk membantu menyelamatkan ayahku"
"tentu putri, jasa jendral Zhang akan kami balas meskipun kami harus mengorbankan nyawa. Jendral Zhang sudah banyak membantu kami dan membekali kami dengan ilmu perang untuk membela diri. Dia juga memiliki jasa yang sangat berarti bagiku"
______
flashback on
___
   8 tahun yang lalu Jendral Zhang menyelamatkan suku Bai yang digempur habis habisan oleh bangsa utara, saat itu seorang pria bernama Bai Sang, dia memimpin pasukan Baik untuk bertahan mempertahankan wilayah kelahiran mereka. Namun naas nya mereka mudah dikalahkan karena pada dasarnya suku Bai adalah suku yang hanya ahli dalam menambang emas. Bai Sang dan seluruh anggota suku Bai terbantai banyak dari mereka mati mengenaskan dengan kepala tertancap di tombak yang berdiri tegak di wilayah itu. Selang beberapa hari, jendral Zhang datang, ia bersama pasukannya membersihkan wilayah itu setelah mengusir sementara pasukan bangsa utara yang hendak mengkudeta wilayah tanpa kedudukan dinasti.
"dia masih hidup" ucap Jendral Zhang saat melihat Bai Sang yang terkapar lemah dengan luka parah dan nafas serta nadinya sudah melemah
"kuburkan mereka yang sudah tak bernyawa dan bawa mereka yang hidup ke kamp penginapan tentara. Panggil tabib tabib yang ada disekitar kamp juga siapkan makanan dan minuman untuk mereka" perintah jendral Zhang pada pasukannya
"baik, Jendral"
   belasan hari setelah kejadian itu
"tuan, saya berterimakasih pada anda. terimakasih sudah memberikan saya kesempatan untuk hidup, terimakasih sudah membantu kami" ucap Bai Sang setelah berhasil pulih meskipun tubuhnya masih terasa nyeri
Jendral Zhang mengangguk, "kalian hendak pergi kemana?" ia melihat kumpulan orang didepannya sudah berniat pergi
"a-ah, kami berniat pergi dari sini, kami tidak ingin merepotkan anda dengan kondisi kami yang seperti ini" ucap Bai Sang mewakili kelompok sukunya
jendral Zhang menghela nafasnya, "mau pergi kemana? wilayah mu sudah tidak aman" ucap jendral Zhang
Bai Sang terdiam
"tetaplah disini, kamp ini adalah tempat yang aman, tidak ada yang akan datang kemari kecuali pasukanku" ucap jendral Zhang
"tapi tuan jendral, kami akan merepotkan anda"
"kau akan lebih merepotkan aku jika terjadi hal yang sama seperti waktu itu. tetaplah disini, selama aku hidup, aku akan menjamin segala kebutuhan kalian" ucap jendral
sontak mata para anggota suku Bai bersinar, "benarkah jendral?", "jendral kau benar benar baik", "apakah kau titisan dewa?", "terimakasih jendral"
orang orang suku Bai mengeluarkan suara mereka
"jendral.. apa anda serius?" tanya Bai Sang
jendral Zhang mengangguk, "setelah kalian pulih, aku akan mengajari kalian ilmu perang supaya kalian bisa mempertahankan diri kalian sendiri"
"terimakasih jendral!!"
______
___ flashback off

"putri, anda tenang saja. kami akan menyelamatkan jendral Zhang meskipun kami kehilangan nyawa kami sendiri" ucap panatua
"tidak.. kalian semua juga harus selamat, aku berharap kalian bisa bertemu dan berbincang lagi dengan ayahku" Yuan Wei menjawab
panatua tersenyum, "putri, sebaiknya anda tetap disini bersama dengan kami. meskipun ada di tengah hutan, tetapi tempat ini paling aman dari bahaya luar" ucap panatua
Yuan Wei melihat Hao Lan
Hao Lan mengangguk sekali
"baik. aku akan disini menunggu kabar baik dari anda"
"besok saya akan ikut dengan anda menuju Hui" ucap Hao Lan
"tidak tuan, anda harus melindungi putri jendral Zhang. saya tau anda bukan orang sembarangan, jendral Zhang memilih anda sebagai menantunya pasti dengan banyak pertimbangan. tetaplah disini untuk menjaga istrimu" ucap panatua
Hao Lan mengangguk, sebenarnya ia juga tidak mungkin akan bergerak memimpin pasukan rahasia ini menuju Hui

"siapkan peralatan perang, besok pagi sebelum matahari terbit kita akan bergerak menuju negara Hui untuk menyelamatkan jendral Zhang"
"baik panatua!"

Hari sudah gelap, Yuan Wei dan Hao Lan menempati sebuah gubug yang cukup baik untuk mereka tinggali
"jika memang aku harus ada disini selamanya, aku sudah menerimanya. tapi tolong jangan pisahkan aku dengan keluarga dan orang yang ku sayangi disini"
"minumlah ini" ucap Hao Lan membuyarkan lamunan Yuan Wei
Yuan Wei menerima secangkir air yang dibawakan oleh Hao Lan
"kau khawatir dengan ayahmu?" tanya Hao Lan
Yuan Wei meneguk secangkir air itu dan lalu meletakkan cangkir ditangannya
"ayah dan kakakku, aku tidak tau kabar mereka. hatiku tidak tenang"
"Hao Lan, mereka akan baik baik saja bukan?"
Hao Lan menatap mata nanar Yuan Wei
pandangan itu kian lama menjadi semakin dalam

jarak diantara tatapan mereka semakin dekathingga akhirnya bibir Hao Lan menangkap bibir Yuan Wei yang terpaku disanaYuan Wei membelalakkan matanya, "apa yang terjadi?"Yuan Wei terpaku di duduknyaHao Lan sedikit menjauhkan jaraknya, "semuanya akan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jarak diantara tatapan mereka semakin dekat
hingga akhirnya bibir Hao Lan menangkap bibir Yuan Wei yang terpaku disana
Yuan Wei membelalakkan matanya, "apa yang terjadi?"
Yuan Wei terpaku di duduknya
Hao Lan sedikit menjauhkan jaraknya, "semuanya akan baik baik saja" ucap Hao Lan hangat. tatapan mata mereka tidak lepas
Hao Lan kembali mengecup bibir Yuan Wei
kecupan itu menjadi lebih dari cukup hingga malam itu terasa panjang bagi mereka berdua

The Battles Of Prince's Lady (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang