Percaya Padaku

55 5 0
                                    

"istriku.. maafkan aku" Hao Lan menggenggam pedang pemberian Yuan Wei sembari terus memacu kudanya
____
"apa yang harus gue lakuin supaya bisa keluar dari sini dan ngebunuh Chen Dingyi juga Hao Lan?"
Yuan Wei melihat ke sekelilingnya
ia melihat rantai yang mengikat kakinya
"rantainya ngga terlalu rapat, apa gue paksa aja kaki gue supaya bisa keluar dari rantainya?" gumam Yuan Wei
Ia mencoba menekuk dan memaksa kakinya untuk keluar dari rantao yang membelenggu
"shh... sakit.." keluhnya tanpa suara
ia menahan rasa sakit dikakinya dengan menggigit bantal
darah mengucur, bagaimana tidak kaki Yuan Wei dipaksa untuk keluar dari belenggu rantai yang mengikatnya sehingga gesekan antara kaki dan rantai tak bisa terhindari
"aakh.." rasa perih di kaki Yuan Wei terasa
"dikit lagi.."
"akhirnya.." ranjang yang semula bersih dan wangi kini penuh dengan bercak darah dan bau anyir
"mending gue keluar dari jendela"
Yuan Wei berjalan dengan pincang karena kakinya benar-benar terasa sakit
"ssh.. aw" keluhnya saat meloncat keluar dari jendela
Yuan Wei sangat yakin bahwa saat ini tidak ada yang mengetahui bahwa ia sudah berhasil keluar dari kamarnya, dan sekarang ia harus melarikan dirinya
namun, Yuan Wei mengambil langkah untuk masuk kedalam kandang kuda, dengan bekal berkuda secara otodidak ia berniat kabur dengan menggunakan kuda
"siapa disana?" tanya seseorang
Yuan Wei langsung menunduk bersembunyi
"jangan-jangan kucing itu lagi" penjaga kuda kembali sibuk memberi makan kuda yang berada di kandang lain
"huhf.."
"Kuda ini kayanya cukup kuat"
Yuan Wei menunggang kuda dengan hati-hati, kemudian ia langsung memacu kuda itu pergi, "hyat!!"
kuda berlari dengan cepat
"gue harus selesaiin semua dendam ini!"

____
setelah 2 hari Hao Lan akhirnya maju di medan perang. Ia berniat menyelesaikan perang ini dengan cepat. Targetnya adalah menghabisi Zhang Fei Ran dan menundukkan kedudukan raja Hui beserta Ibu ratu terdahulu
"Hao Lan, sesuai rencana setelah masuk kedalam pasukan Zhang Fei Ran aku akan mengarahkan seluruh pasukan untuk mengepung Zhang Fei Ran" ucap Xiao Lie yang akhirnya juga turun dalam medan pertempuran
Hao Lan mengangguk, ia menggenggam erat pedang pemberian istrinya itu
"Maafkan aku.. maafkanlah aku"

ternyata Zhang Fei Ran tidak semudah itu untuk di taklukan. Tenaganya yang sudah memimpin pasukan selama ini belum juga menurun.
semua pasukan mengetahui bahwa pertanda perang ini akan berakhir adalah kematian Zhang Fei Ran atau Li Hao Lan
sehingga mereka saling membabi buta menyerang formas satu sama lain
tetapi entah kenapa, datang sebuah pasukan yang tidak diketahui asalnya dan mereka berjumlah sedikit
Hao Lan menyipitkan matanya disela ia menghabisi musuhnya
"musuh! Pasukan! dari arah kiri terdapat pasukan musuh kita harus waspada!! serang mereka!" perintah Xiao Lie pada pasukannya yang langsung mematuhi perintahnya
Hao Lan pun turut bergerak ke arah kiri melihat pasukan yang baru datang itu sangat mencurigakan

tiba tiba saja, muncul Yuan Wei yang terikat dengan tali dan mulut yang dibekap oleh kain
"HENTIKAN!!" teriak Hao Lan yang langsung menghentikan langkah pasukan yang menuju ke arah kiri
"apa yang terjadi" gumamnya

____
"Argh!!!" teriak Yuan Wei
sebuah anak panah menancap pada betisnya
"sial! gue harus pergi! gue gaboleh ketangkep!" pandangan mata Yuan Wei perlahan menjadi gelap
laju kuda pun melambat karena Yuan Wei mulai kehilangan kendali
"mari kita bawa dia ke Hui sesuai perintah ratu"
"kita akan membunuhnya didepan pangeran"
Yuan Wei samar-samar mendengar suara percakapan sebelum akhirnya ia benar-benar tidak sadar
___
Yuan Wei mencoba berteriak meminta tolong namun sia sia, kain yang membungkam mulutnya tak mengizinkan ia untuk mengeluarkan suaranya
"ini pasti pasukan ratu Lan, gue pasrah. kalo memang hidup gue berakhir disini gue terima."

Yuan Wei dijatuhkan dari atas kuda bak karung gandum
Hao Lan menggenggam kencang tali kudanya ia langsung melaju mendekat ke pasukan asing itu.
salah satu dari pasukan itu menarik rambut Yuan Wei dan mengeluarkan pedangnya
"tidak! tidak!" Hao Lan tak karuan ia berusaha melajukan kudanya secepat mungkin
Yuan Wei pun sudah tidak punya tenaga untuk memberontak, tangisnya sudah selesai, suaranya sudah habis. ia memejamkan matanya seolah menerima kematiannya saat ini
"jleb!!"
hening
"jleb!!" suara tusukan terdengar begitu runtut
Yuan Wei membuka matanya, ia kira itu adalah suara tusukan yang menusuk tubuhnya namun bukan. Anak panah melesat begitu cepat menusuk algojo yang siap menebas lehernya
Yuan Wei pun menghempaskan dirinya tiarap diatas pasir gurun Hui ia tak kuat menyangga tubuhnya, efek racun anak panah yang menusuk kakinya membuat ia merasa kakinya lumpuh
"Yuan Wei!" Hao Lan mendekat pada Yuan Wei dengan menghabisi pasukan asing yang membawa istrinya dalam bahaya
namun anak panah dari arah lain itu sepertinya juga mengincar Hao Lan sehingga Hao Lan juga harus menghindari serangan panah
"beraninya kau menyentuh adikku dasar pembunuh!!" suara Zhang Fei Ran

The Battles Of Prince's Lady (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang