Duka Mendalam

49 6 0
                                    

"seorang wanita tidak baik mengotori tangannya dengan membunuh"
"tapi kalau bukan aku siapa? aku tidak tau apakah kakakku masih hidup atau sudah mati, aku tidak bisa melihat keluargaku habis ditangannya"
"siapa yang menghabisi keluargamu?!" Fei Shui bangun dengan tatapan marah menatap Yuan Wei
"Pangeran Kedua Li"
"lagi lagi kekaisaran Li!" Fei Shui terasa muak

tiba tiba terdengar suara kecil dari luar rumah
kakek Fei yang sebelumnya ada di lantai atas turun karena merasa ada yang tengah mengawasinya
Fei Shui mengisyaratkan pada Yuan Wei dan ayahnya untuk diam. Ia mengambil pedangnya untuk berjaga

"Brak!!" pintu terbuka paksa
Yuan Wei mengambil pedang milik Anliu yang ia bawa
"siapa kau!!" tanya Fei Shui
seorang pria dengan penutup wajah dan tubuh yang tak asing bagi Yuan Wei
"Hao Lan! Paman!!" teriak Yuan Wei
Fei Shui memang ahli dalam menggunakan pedang, tetapi kemampuannya masih jauh dibanding Hao Lan
pertarungan pedang terasa mudah bagi Hao Lan tapi dia tidak mengalahkan paman dari istrinya itu dengan membunuhnya.
"Kakek!!" tiba tiba saja pasukan lain mengancam Yuan Wei dengan menikam leher kakek Fei
"ayah!" Fei Shui hendak membantu tetapi Hao Lan melumpuhkan langkahnya
"Hao Lan!! Apa yang kau lakukan?!" Yuan Wei memegang pedangnya erat, ia siap menarik dan menghunuskannya
"gunakan seperti berlatih anggar, gunakan seperti berlatih anggar" ulangnya dalam hati
Hao Lan mendekatkan langkahnya pada Yuan Wei, sorot matanya mengatakan bahwa ia rindu

"Kakek!!" tiba tiba saja pasukan lain mengancam Yuan Wei dengan menikam leher kakek Fei"ayah!" Fei Shui hendak membantu tetapi Hao Lan melumpuhkan langkahnya"Hao Lan!! Apa yang kau lakukan?!" Yuan Wei memegang pedangnya erat, ia siap menarik dan m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"sh.." desis Hao Lan saat istrinya menghunuskan pedang pada bawah bahu kirinya
"aku katakan padamu! aku tidak ingin melihatmu!!" tangis Yuan Wei
Hao Lan tetap maju mendekat sehingga pedang itu menghunus lebih dalam
"aku membencimu! aku ingin membunuhmu!!" ucap Yuan Wei
"Hentikan semua ini Hao Lan!!" teriaknya
Hao Lan tidak mematuhi, ia berdiri tepat didepan Yuan Wei
..
"kau kemari ingin membunuhku.. benar kan?" ucap Yuan Wei lirih
"kalau begitu bunuh lah aku!! kau jangan melukai orang-orang yang aku kasihi!" teriaknya
Hao Lan melepas penutup wajahnya
"Yuan Wei.." panggilnya
Yuan Wei sempat terdiam sejenak sebelum akhirnya ia menatap mata Hao Lan dengan tatapan jijik
Yuan Wei mencabut pedang yang menancap pada pundak Hao Lan dan mengarahkannya pada lehernya sendiri
"aku tidak akan merepotkanmu untuk membunuhku, jika memang kau ingin menghapus jejak keluarga Zhang disini baiklah aku akan melakukannya untukmu" Yuan Wei menatap kakek dan pamannya dengan air mata yang tak henti
"Tidak!" Hao Lan menahan tangan Yuan Wei yang hendak menghunus lehernya sendiri
darah sudah menetes
"apa yang kau lakukan?" tanya Hao Lan
"bukankah ini yang kau mau?" tangis Yuan Wei
"aku merindukanmu, aku ingin kau kembali bersamaku, aku ingin kita kembali bersama"
"aku tidak ingin hidup bersama pembunuh sepertimu"
Hao Lan tidak peduli kata-kata yang Yuan Wei ucapkan
"lepaskan tanganku!" teriak Yuan Wei
ia berusaha melepaskan tangannya dari Hao Lan
Hao Lan memukul tengkuk Yuan Wei hingga akhirnya Yuan Wei kehilangan kesadarannya
"bawa mereka ke penjara kekaisaran. mereka adalah penjahat karena telah menculik istri pangeran kedua kekaisaran Li" ucap Hao Lan sambil menggendong Yuan Wei
"baik pangeran!"
_____
__
"Raja, pasukan Hui sudah bisa melalui pertahanan pasukan kedua Sian" ucap salah satu pemimpin pasukan yang melapor pada raja Sian
"tuan Xiao, di barisan kedua pasukan Li sudah banyak yang tewas" ucap pasukan Xiao Lie
"secepat ini?" tanya Raja Sian pada Xiao Lie
"tak salah lagi" batin Xiao Lie
"apakah Zhang Fei Ran yang memimpin pasukan Hui?" tanya Xiao Lie
"benar tuan Xiao"
"kemana Hao Lan, kenapa dia tidak kunjung datang? pasukan ku bisa habis ditangan Zhang Fei Ran jika masih harus menunggu"
"pasukan kekaisaran Li akan segera tiba, kita harus bertahan. bawa pasukan yang ada di tepi untuk memperkuat pertahanan pasukan baris ketiga" ucap raja Sian
"baik raja!"
___
"demi adikku, ayah dan ibu aku akan menghabisi mereka semua!"
"bentuk pasukan menjadi kerucut dan serang bagian tengah pasukan lawan!" perintah Zhang Fei Ran
para pasukan mematuhi perintah Zhang Fei Ran. Raja Hui mengakui bahwa tidak ada yang layak untuk memimpin pasukannya selain anak jendral Zhang itu.

_____
Yuan Wei membuka matanya
ornamen kayu yang tak asing dimatanya ini membuatnya muak
ia langsung beranjak namun sayang, kakinya diikat pada tiang ranjangnya
"sial!"
"Abei?!! Abei?!!" panggil Yuan Wei dengan berteriak
ia baru teringat bahwa Abei dan dia sudah tidak bersama lagi.
"Hao Lan sialan! gue gabakal maafin lo sampe kapan pun!"
"HAO LAN!!!" teriak Yuan Wei
pintu terbuka
lelaki yang tak asing bagi Yuan Wei kini berdiri dihadapannya
"maaf" ucap Hao Lan tiba-tiba
"lepaskan aku!"
Hao Lan diam
"apa yang kau inginkan dariku? bukan kah aku sudah menawarkan nyawaku padamu? aku sudah muak hidup disini!" ucap Yuan Wei
"jangan.. jangan pergi, aku hanya ingin kau aman didekatku. aku hanya ingin bersama denganmu selamanya, aku ingin hidup bahagia denganmu dan anak kita"
Yuan Wei tersentak, "anak katanya? apa jangan-jangan?"
Yuan Wei menutup mulutnya tak percaya
"Yuan Wei kau tengah mengandung anakku, aku akan memperketat pengawasan dan penjagaan terhadapmu. Ini adalah nona Chen Dingyi. kau pasti sudah mengenalnya. Dia menawarkan diri untuk menjagamu selama masa kehamilanmu saat ini. aku percaya padanya karena dia juga handal dalam menggunakan pedang dan pengobatan" jelas Hao Lan
Yuan Wei masih diam, ia tak percaya jika saat ini dirinya tengah mengandung
"tetap lah sehat sampai aku kembali" Hao Lan mengecup kening Yuan Wei sekilas
kemudian Hao Lan pergi meninggalkan Yuan Wei dan Chen Dingyi dikamar

"a-apa aku benar-benar hamil?"
Chen Dingyi mengangguk dingin
"gue hamil? setelah semua penderitaan yang gue dapet, ternyata masih kurang juga?"
"pelayanmu sudah mati" ucap Chen Dingyi tiba tiba
Yuan Wei menoleh
"aku yang membunuhnya"
lagi lagi Yuan Wei terkejut, "apa?! kenapa? bukankah kau tau dia adalah pelayanku? kenapa kau membunuhnya?!!" Yuan Wei marah
"Karena dia adalah orangmu"
"maksudmu? bukankah kau membelaku saat peristiwa perjamuan teh?"
"naif sekali, akulah yang menaruh racun dalam anggur saat malam pertama pernikahanmu"
"hah?!"
"ini semua salahmu karena kau menikah dengan pangeran yang aku cintai!! kau menikah dengan anak nyonya Lan! Kau adalah pengganggu yang harus aku singkirkan!" Chen Dingyi melontarkan kalimat yang tidak diduga oleh Yuan Wei sambil mengontrol tangisnya

suasana hening sejenak

"aku kira kita berteman" ucap Yuan Wei dengan menahan tangisnya
"teman? didunia ini tidak ada orang yang akan berteman dengan pengganggu sepertimu"
"apakah menghabisi seluruh keluargaku adalah rencanamu bersama dengan Hao Lan?" tanya Yuan Wei dengan lirikan matanya yang tajam
"aku hanya bekerja sama dengan ratu Lan, soal keluargamu yang mati itu adalah salahmu sendiri"
"aku?"
"kau adalah biang kesialan keluargamu, kau pembawa kematian bagi keluarga Zhang. Juga kematian bagi seluruh nyawa-nyawa orang yang berhubungan baik denganmu"
Yuan Wei teringat beberapa anak yang sempat ia bawa ke kediaman, "apa yang terjadi pada anak-anak? kemana anak-anak?!!" tanya Yuan Wei marah
"mati" jawab Chen Dingyi dengan tersenyum
"kau yang harus membayar nyawa mereka semua... dengan nyawamu" bisik Chen Dingyi yang mencoba mencuci otak Yuan Wei
"kau!!"
Chen Dingyi tersenyum bengis
"kau pikir aku akan melayanimu seperti pelayan?" ia kemudian pergi meninggalkan Yuan Wei sendiri didalam kamar
"kunci pintunya, jangan biarkan siapapun masuk dan keluar dari kamar ini" perintah Chen Dingyi pada penjaga
"baik!"

"gue harus keluar dari sini gimana pun caranya!"

The Battles Of Prince's Lady (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang