Aku Pergi

94 14 1
                                    

Yuan Wei membuka pintu gerbangnya. Halaman yang sudah ditinggal beberapa hari mulai terlihat kotor oleh dedaunan yang gugur
"benar.. para pekerja tidak ada disini" celetuk Yuan Wei
"siapa yang memberikan libur para pelayan? Zhang Fei Ran tidak mungkin melakukan itu tanpa sepengetahuanku"
"Nona, sebaiknya kita memanggil pekerja untuk datang kembali kemari agar kediaman Zhang tetap terawat" ucap Abei yang berjalan mencari sapu untu membersihkan halaman kediman Zhang
Yuan Wei berjalan menuju kamarnya
"gue ngerasa konflik Zhang Fei Fei gak semudah seperti yang gue bayangin. Cerita novelnya sudah berubah, gak ada bagian cerita kaya gini"
Yuan Wei duduk di ranjangnya
"gue harus cari benang merah penyelesaian masalah ini" Ia mengambil sebuah kertas dan tinta dari laci yang ada di meja kamarnya
"oke, pertama kejadian di festival berburu. Gue, sama Zhang Fei Ran lagi di tempat perburuan lalu kejadian ayah dibunuh dihari yang sama dengan alasan perintah dari istana. Pastinya prajurit istana lah yang membawa berita ini. Artinya orang istana yang ingin membunuh ayah" Goresan kuas Yuan Wei berhenti sejenak, ia menarik nafas
"orang istana yang membunuh ayah?" gumamnya

ia melanjutkan goresnnya
"prajurit istana hanya patuh pada perintah kaisar, ratu, pangeran dan putri" ia menggambar genogram keluarga istana kakaisaran Li
"gak mungkin ibu ratu terdahulu, ia sudah pergi ke negara Hui" ia mencoret kemungkinan pertama orang dalam tuduhannya
"kaisar Li?" Yuan Wei melewatinya ia langsung mengarahkan kuasnya pada para ratu dan permaisuri
"tidak mungkin mereka, mereka gak ngenalin ayah secara pribadi. Kecil kemungkinannya mereka ingin melakukan hal jahat. mereka juga hanya duduk di tempatnya selama festival perburuan berlangsung dan tidak ada prajurit yang mendekati mereka" Yuan Wei tau pasti, pasalnya ia duduk dekat dengan para ratu dan permaisuri, ia mencoret kemungkinan para ratu dan permaisuri untuk menjadi tersangka
"para pangeran.. pangeran pertama, pangeran kedua... mereka mengenal ayah secara pribadi merek ada di festival berburu" Yuan Wei hendak mencoret nama Li Dong dan Hao Lan
"saat itu mereka masuk ke hutan.. gak ada yang tau mereka bener bener berburu atau nggak" Yuan Wei menghela nafasnya
ia teringat Ayao, "Xiao Lie membawa kipas yang sama dengan milik pembunuh ibu Ayao. Apa jangan jangan mereka lah yang menyusun ini"
Yuan Wei mengambil sebuah kertas bersih ia mencoba menulis kembali jalan cerita yang ada di otaknya
"ayah dibunuh, gue dan Zhang Fei Ran terpisah, Hao Lan bawa gue ke hutan buat ketemu pasukan milik ayah terus Hao Lan minta mereka buat pergi ke Hui untuk bawa Zhang Fei Ran balik. Saat para pasukan pria pergi ke Hui secara kebetulan muncul kelompok pembunuh yang tidak menjarah harta tetapi hanya ingin menghabisi kehidupan pasukan milik ayah" ia kembali berhenti
"ini bukan kebetulan, ini disengaja. Tapi, buat apa? kenapa Hao Lan dan Xiao Lie merencanakan ini? apa mereka juga yang membunuh ayah? mereka meminta pasukan milik ayah untuk datang ke Hui untuk menyerahkan hidup mereka pada raja Hui yang kejam"
Yuan Wei menarik nafasnya dalam
"apa pikiranku ini benar?" ia menyandarkan tubuhnya
"gue udah jatuh hati pada Hao Lan dan gue juga menganggap Xiao Lie itu sahabat. Mereka membodohiku.. semudah ini"
"membunuh ayah, misahin gue dan kakak, ngehabisin semua orang orang yang setia pada ayah dan membiarkan kediaman ini kosong hingga kumuh" ia meneteskan air matanya
"harusnya dari awal gue benci aja sama semua hal disini, tapi kenapa gue malah jadi sayang dan cinta sama orang orang disini"
Yuan Wei bangkit secara tiba tiba, ia menyeka air matanya. Ia mengambil beberapa perhiasan emas yang ada di lemarinya dan juga beberapa keping logam emas dari kamar ayahnya. Kemudian Yuan Wei pergi menemui Abei
"kita pergi ke negara Hui sekarang" ucap Yuan Wei yang langsung menaiki kereta kuda
"hah? nona?" Abei menjatuhkan sapunya dan mengikuti langkah Yuan Wei
ia menutup dan mengunci kembali kediaman Zhang
"nona apa maksud anda pergi ke Hui? disana berbahaya"
Kereta kuda melaju
Yuan Wei diam, Abei pun tak berani mengajukan pertanyaan lagi

 Kemudian Yuan Wei pergi menemui Abei"kita pergi ke negara Hui sekarang" ucap Yuan Wei yang langsung menaiki kereta kuda"hah? nona?" Abei menjatuhkan sapunya dan mengikuti langkah Yuan Wei ia menutup dan mengunci kembali kediaman Zhang"nona apa ma...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"apa istriku sudah kembali?" tanya Hao Lan pada Anliu
Ayao menggeleng
"sudah petang begini, apa yang sedang ia cari di pasar hingga tak kunjung kembali?" gumamnya
"saya akan mencari nyonya Hao" Anliu memberangkatkan dirinya mencari Yuan Wei
Hao Lan menatap langit yang sudah mulai gelap

Yang diharapkan oleh Hao Lan adalah kedatangan Yuan Wei, istrinya tapi kenyataannya kini yang ada di depan gerbang kediamannya adalah Xiao Lie
"eoh, Hao Lan?" panggil Xiao Lie
Hao Lan berbalik ia hendak masuk kedalam kediamannya
Xiao Lie menututi
"hei kau, aku memanggilmu apa kau dengar?" tanya Xiao Lie
Hao Lan tetap diam dan berjalan menuju ruangan bawah tanahnya
Xiao Lie duduk di tempat yang biasa ia duduki
"aku merasa orang yang kau kirim untuk memantau pergerakan Zhang Fei Ran tengah mengalami kesulitan" ucap Xiao Lie
Hao Lan sadar, beberapa waktu ini tidak ada kabar kiriman berita ataupun surat dari orangnya
"sejak hari kepergian Zhang Fei Ran ke negara Hui, hanya satu surat saja yang mereka kirimkan. Kita menunggu hingga hari ini tetapi nihil. Mereka tidak mungkin lupa bukan?"
"aku sudah menduga mereka habis ditangan raja Hui atau malah kemungkinan buruknya mereka mati ditangan Zhang Fei Ran yang sudah tau semuanya" ucap Hao Lan khawatir
Xiao Lie mengangguk angguk pelan, "kemana Zhang Fei Fei? aku tidak melihatnya saat berjalan kemari. Biasanya dia di paviliun depan teras"
"Dia pergi keluar bersama Abei"
"tumben, sudah menjelang malam begini kau masih mengizinkannya keluar sendiri bersama Abei"
"Anliu sedang menyusulnya"
"oh begitu"
___
"nona, ini sudah malam apakah tidak lebih baik kita mencari penginapan disekitar sini?" tanya Abei
Yuan Wei menggeleng, ia harus bertemu segera dengan kakaknya. Ia harus menyelamatkan dirinya dalam cerita ini.
"kita istirahat setelah bertemu dengan Zhang Fei Ran" ucap Yuan Wei
"tapi nona kemungkinan kita tiba di negara Hui adalah besok sore. Kusir dan kuda yang menarik kereta ini juga perlu istirahat"
Yuan Wei tetap pada pendiriannya, "pak, setelah sampai di negara Hui besok, aku akan membayarmu tiga kali lipat" ucap Yuan Wei membuka jendela kereta kuda yang ia tunggangi
"oh baik putri"
"nona, kenapa anda buru buru pergi seperti ini? apa yang terjadi??"
"Abei.. apapun yang terjadi nanti jangan pernah percaya dengan Hao Lan dan Xiao Lie termasuk orang orang bawahan mereka"
Abei bingung, "tapi apa alasan anda mengatakan ini?"
"dalang dari pembunuhan ayahku adalah mereka berdua" ucap Yuan Wei
Abei terkejut, "tidak mungkin nona. Pangeran kedua sangat menyayangi anda mana mungkin dia melakukan ini pada anda?"
"tapi ini kenyataannya. aku harus bertemu sesegera mungkin dengan Zhang Fei Ran karen hanya dia yang bisa melindungiku"
"nona, jika tuan muda Zhang tau aku tidak bisa membayangkan seberapa besarnya amarah tuan muda. anda harus tetap selamat nona, saya akan melindungi anda sebisa mungkin" ucap Abei
"tidak, jika ada sesuatu yang gawat kau harus menyelamatkan dirimu sendiri, jangan khawatirkan orang lain" ucap Yuan Wei
Abei menggeleng, "tidak nona, keselamatan dan nyawa anda adalah tanggung jawabku. aku sudah memberikan janji pada Jendral Zhang untuk selalu melindungi, merawat dan menjaga anda sebagai abdi yang baik dan setia"
Yuan Wei tidak menyangka ada orang yang sangat tulus bersama dengannya saat ini.
Yuan Wei tersenyum tulus, "Abei.. aku membebaskanmu dari tugas sebagai abdiku" ucapnya
"tidak nona, jangan.. jangan mengatakan itu. Seorang tuan yang membebaskan abdi setianya dengan cara yang baik adalah pertanda buruk. jangan mengatakan itu"

The Battles Of Prince's Lady (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang