"wah! benar dugaanku ini jambu biji" Yuan Wei mengambil buah jambu yang jatuh dibawah pohon
"Abei, kau jaga dibawah aku akan memanjat pohon ini"
"e-eh nona, jangan! besok adalah hari pernikahan anda jangan sampai anda terluka karena bertindak ceroboh"
"sstt!! gue dah biasa manjat pohon ginian" Yuan Wei memanjat pohon jambu itu
"nona.. nona hati hati, jangan salah pijak" Abei khawatir
"kau jaga dibawah, tangkap ini" Yuan Wei menjatuhkan buah jambu pada Abei
"berhasil nona!"
Yuan Wei tersenyum, "ini, tangkap lagi!"
Abei menangkap kembali jambu yang dijatuhkan Abei, "nona sebelah kiri anda"
"kau benar" Yuan Wei berusaha mencapai buah yang ditunjukkan Abei
"waduh ga sampe juga tangan gue" gumam Yuan Wei
"hati hati nona"
"akh!" kaki Yuan Wei tergores dahan pohon yang tajam karena patah
"nona?!" Abei khawatir
"aman! tak apa" ucap Yuan Wei
"akhirnya!" Yuan Wei berhasil mengambil jambu yang menyusahkannya itu
"Abei tangkap!"
"sudah nona, ini sudah banyak. cepatlah turun sebelum jendral Zhang datang"
"oke" jawab Yuan Wei
ia turun perlahan, "baju heboh ini ngrepotin banget" gumam Yuan Wei saat turun dari pohon
"Yash! Akhirnya.. ayo kedapur!"
Abei mengikut langkah Yuan Wei yang berjalan menuju dapur
____
Yuan Wei selesai mencuci buah jambu yang sudah ia petik
"waduh! gue lupa disini ga ada blender" Yuan Wei menepuk dahinya
"kalian menggunakan apa saat menghaluskan bahan makanan?" tanya Yuan Wei
"batu giling" jawab Abei
"ambilkan batu itu padaku"
Abei mematuhi ucapan nonanya
"ini nona"
"terimakasih" Yuan Wei mencoba menggiling batu itu
"boleh juga" ucapnya, ia lalu mengambil jambu dan memasukkannya kedalam batu giling itu
"lihatlah, ini namanya jus buah. di masa depan minuman ini sangat populer" ucap Yuan Wei
"ini sama dengan pembuatan minuman mengkudu biasanya" Abei sama sekali tidak terhibur
Yuan Wei mendengus kesal
ia menggiling hampir 5 buah jambu
"ambilkan aku gelas" perintahnya pada Abei
Yuan Wei menuang air jambu dan juga ampas yang telah halus pada sebuah gelas, ia pun langsung meneguknya
"hmm.. perfect. kurang es batu aja sih tapi di jaman ini mana ada orang bikin es batu" gumam Yuan Wei sambil meminum jus jambunya itu
"kenapa diam saja? cobalah" ucap Yuan Wei pada Abei
"baik nona, aku akan mencobanya" Abei mengambil gelas dan mengisinya dengan jus jambu yang tersisa di dalam wadah batu giling
"hmm!.. enak sekali nona! anda sangat hebat! orang kediaman harus mencoba ini" puji Abei
Yuan Wei pun tidak bisa menyembunyikan wajah sombongnya
___
______
Siang hari esoknya
"Abei, bawakan gaun milikku, simpanlah gaun pernikahan dari istana ini" minta Yuan Wei
"nona, anda tidak akan memakai gaun dari istana?"
Yuan Wei menggeleng, "ini bukan gaun dari istana, ini milik istri pangeran mahkota"
Abei membelalakkan matanya, "kenapa istana memberikan pakaian milik istri pangeran mahkota?"
"istri pangeran mahkota ingin mempermalukan keluarga Zhang didepan semua orang, aku tidak ingin hal itu terjadi di acara besar seperti ini"
"nona, anda ternyata bisa merencanakan hal seperti ini. Baiklah aku akan menyimpan pakaian ini"
"bantu aku memasang hiasan kepalaku" Yuan Wei memberikan tusukan rambut pada Abei
____
"nona, tidak sopan jika saya memberikan pujian pertama kali pada anda, tetapi saya tidak bisa menahannya. Anda cantik sekali" puji Abei
"terimakasih Abei"
"mari nona, kereta kuda istana sudah siap didepan kediaman"
Yuan Wei memasang penutup wajahnya kemudian ia berjalan dibantu oleh Abei menuju kereta kuda dan berangkat ke istana
Jendral Zhang yang telah menunggu Yuan Wei dengan menunggang kuda didepan kediaman Zhang
"lakukan acara ini dengan baik" ucap ketus pria tua itu
Yuan Wei memutar bola matanya malas, ia masuk kedalam kereta kuda bersama Abei
"jalan!" ucap jendral Zhang
_____
KAMU SEDANG MEMBACA
The Battles Of Prince's Lady (End)
RomanceZhou Yuan Wei mengalami transmigrasi ke masa lalu yang membuatnya memiliki identitas baru sebagai seorang anak dari jendral istana yang kejam dengan nama Zhang Fei Fei. Di masa itu ia harus melakukan pernikahan politik dengan pangeran kedua kerajaan...