Aku Percaya

181 16 0
                                    

Yuan Wei hari ini berencana untuk menemui Zhang Fei Ran. Ia harus mengajak kakaknya itu untuk ikut pergi ke negara Gong

"apa kau sudah baik baik saja?" tanya Hao Lan saat berjumpa dengan Yuan Wei dikediaman
Yuan Wei mengangguk, "terimakasih kau kemarin sudah membantu Abei merawatku"
"jangan mengulangi hal itu lagi" Hao Lan pergi meninggalkan Yuan Wei
Hao Lan pergi ke kediaman Li untuk menemui Li Dong

"ayo Abei, pelayan tadi mengatakan kakakku ada dipasar"
"baik nona"

"dimana pangeran mahkota?" tanya Hao Lan pada Ling Zhi
"dia sedang ada di istana"
Hao Lan berbalik ia hendak pergi ke istana
"apa kau merencanakan suatu hal besar dengan suamiku?" tanya Ling Zhi
Hao Lan diam ia hendak beranjak dari tempat itu, namun tiba tiba ia teringat kejadian di malam pertama pernikahannya
"apa kau yang meracuni anggur pernikahanku?" tanya Hao Lan dengan nada datar
"huh? aku? mana mungkin!" sangkal Ling Zhi
Hao Lan diam, ia yakin Ling Zhi lah yang melakukannya. Karena Ling Zhi memang gemar melakukan hal buruk pada Zhang Fei Fei
Hao Lan pun pergi, ia tidak berniat ada ditempat itu lama lama

sementara itu, Li Dong berusaha masuk kedalam kamar istana kaisar Li untuk mengambil stampel istana dan membubuhkannya pada sebuah kertas
Saat itu kaisar Li tengah ada pertemuan rapat dengan para anggota parlemennya
Li Dong masuk ke dalam kamar itu tanpa kecurigaan apapun, karena para penjaga pun sudah tau jika pangeran Li diizinkan keluar masuk dengan bebas oleh kaisar Li
"dimana ayah menyimpan stampel nya?" Li Dong membuka setiap laci
Li Dong membuka sebuah laci kecil yang ada disamping ranjang kaisar
"ah ini dia"
Tanpa berlama lama Li Dong langsung menghaluskan tinta yang ada dimeja kamar kaisar
Li Dong pun tidak meninggalkan jejak, ia segera mengembalikan stampel itu dan membuang sisa tinta yang masih basah, ia menyembunyikan kertas dekretnya dibalik baju
Setelah itu Li Dong pergi ke kediaman Hao Lan untuk memberikan dekret yang ia buat

sementara itu, Li Dong berusaha masuk kedalam kamar istana kaisar Li untuk mengambil stampel istana dan membubuhkannya pada sebuah kertasSaat itu kaisar Li tengah ada pertemuan rapat dengan para anggota parlemennyaLi Dong masuk ke dalam kamar itu ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"dimana Zhang Fei Ran itu?"
Abei celingukan membantu Yuan Wei mencari keberadaan Zhang Fei Ran
"bukankah itu, tuan muda Zhang?" ucap Abei
"ah iya benar juga"
Zhang Fei Ran pun melihat keberadaan adiknya ditengah ramainya pasar
"Feifei!" panggil Zhang Fei Ran

Zhang Fei Ran mendekat
"ini aku membeli tanghulu untukmu" Zhang Fei Ran memberikan makanan ditangannya untuk Yuan Wei
Yuan Wei menerimanya
"cobalah" ucap Zhang Fei Ran
Yuan Wei mencoba satu buah tanghulu, "enak" ucapnya
"aku mencari penjual tanghulu terenak dipasar ini untukmu, sukurlah jika kau menyukainya"
"kakak, apa kau bisa ikut denganku?" ucap Yuan Wei
"eoh? ikut denganmu? kemana?"
"negara Gong"
Zhang Fei Ran teringat tugas yang diberikan oleh pangeran mahkota pada Hao Lan
"maaf Feifei, aku tidak bisa. Pangeran mahkota memintaku untuk berjaga di sekitar istana karena sewaktu waktu aku harus dikirim kembali ke wilayah konflik" ucap Zhang Fei Ran pelan
"tapi kak aku takut, negara Gong adalah tempat yang asing"
"aku akan meminta Hao Lan untuk selalu menjagamu"
"padahal gue kesini supaya gue ga berurusan sama Hao Lan, eh malah dia dorong gue buat makin berurusan sama cowok itu"
Yuan Wei menghela nafasnya, "baiklah jika kau tidak bisa. aku juga paham dengan tugasmu yang serba mendadak itu"
"aku akan membunuh Hao Lan jika dia tidak melindungimu dengan baik"
"tidak.. tidak perlu kak, jangan bawa bawa soal bunuh membunuh. Aku merinding mendengarnya" ucap Yuan Wei
"Zhang Fei Ran memang gila, apa dia masih kurang puas membunuh ratusan orang dengan tangannya sendiri?"

"pangeran mahkota" para pelayan di kediaman Hao Lan membunguk memberikan hormat atas kedatangan Li Dong
"dimana pangeran kedua?" tanya Li Dong
"pangeran pergi ke kediaman anda" ucap penjaga kediaman
"baiklah aku akan menunggunya disini" Li Dong masuk menuju ruang tamu kediaman Hao Lan. Ia menunggu kedatangan Hao Lan yang sedang pergi

Yuan Wei terlebih dahulu tiba di kediaman bersama Zhang Fei Ran
"Putri, ada pangeran mahkota didalam" ucap penjaga pada Yuan Wei
"Li Dong?"
"pangeran mahkota?" tanya Zhang Fei Ran
Yuan Wei berjalan menuju ruang tamu kediaman diikuti oleh Zhang Fei Ran
"selamat siang pangeran mahkota" ucap Yuan Wei sambil membungkukkan badannya
"ah, Putri Zhang" ucap Li Dong
"maaf tidak menyambut anda dengan baik. saya tidak menduga anda akan datang kemari" ucap Yuan Wei
"tak apa, santai saja. Aku datang kemari untuk bertemu dengan Hao Lan. tetapi dia sedang keluar" ucap Li Dong
"pangeran kedua pasti sebentar lagi akan tiba"
"Abei, siapkan jamuan untuk pangeran mahkota" bisik Yuan Wei pada Abei
Abei pun langsung menyiapkan makanan dan minuman untuk Li Dong
"pangeran mahkota" Zhang Fei Ran terlambat memberi salam hormat
Li Dong tersenyum menjawab salam dari Zhang Fei Ran
"kalian duduklah, jangan terlalu kaku. Aku disini bukan sebagai pangeran mahkota, tapi sebagai kerabat yang datang untuk bercengkrama" ucap Li Dong pada Yuan Wei dan Zhang Fei Ran yang masih berdiri ditempatnya
"a-ah baiklah" ucap Yuan Wei ia langsung duduk dikursi yang ada diruangan itu

"Putri Zhang, anda belum menyapa kaisar setelah pernikahan, bukan?" tanya Li Dong
"aduh.. gue ga bisa ngelak"
"iya pangeran, saya belum menemui kaisar setelah pernikahan" ucap Yuan Wei
"temuilah kaisar, siapa tau dengan adanya dirimu hubungan kaisar dan Hao Lan akan membaik"
Yuan Wei mengangguk, "saya mengerti"
"apa kau benar belum menemui kaisar setelah pernikahan?" bisik Zhang Fei Ran pada Yuan Wei
"belum, Hao Lan tidak mengajakku menemui kaisar" balas Yuan Wei berbisik

"kakak" ucap Hao Lan setibanya di kediaman
"oh akhirnya kau datang"
Hao Lan melihat ada Zhang Fei Ran dan istrinya yang tengah menemani pangeran mahkota
"sepertinya kalian akan membahas urusan penting, saya permisi" Yuan Wei menyadari keberadaannya membuat pembicaraan para pria ini terganggu. Ia pun pergi dari ruangan itu

"haish... gue ga inget pangeran mahkota bakal dateng kesini"
"ogah banget gue kalo diajak ketemu kaisar, pasti nanti bakal ditanya tanya" lanjut Yuan Wei membatin sambil berjalan menuju kamarnya
"oh ya, yang ngasih gue baju pernikahan dari istana kan istrinya Li Dong. wah gue harus ngelakuin sesuatu"
"Abei, siapkan kotak untuk meletakkan baju" ucap Yuan Wei
"baik"
"gue balikin haha" gumam Yuan Wei

"segerakan pergi ke negara Gong, aku sudah berhasil membubuhi stampel pada dekret yang ku buat" Li Dong mengeluarkan kertas yang ia bawa
"pangeran mahkota, kau benar benar senekat itu" ucap Zhang Fei Ran
"lusa aku akan berangkat menuju negara Gong"
"jangan sampai ada yang curiga dengan kepergianmu kesana" ucap Li Dong
Hao Lan mengangguk sekali
"kau juga harus menemui kaisar terlebih dahulu bersama Putri Zhang" Li Dong menambahkan
"benar, kau belum mengajak adikku untuk bertemu dengan mertuanya, bagaimana kau ini" ucap Zhang Fei Ran kesal
Hao Lan menyadari, bertemu dengan kaisar sebelum kepergiannya ke negara Gong juga akan membantunya mengurangi kecurigaan
"baik, besok aku akan mengajaknya bertemu dengan kaisar Li" ucap Hao Lan
"aku akan mengatakan pada kaisar bahwa kau akan menemuinya dan meminta izin untuk pergi ke negara Gong" ucap Li Dong
Hao Lan mengangguk

"pangeran mahkota" panggil Yuan Wei saat Li Dong hendak pergi kembali ke kediamannya
"ada apa Putri Zhang?" tanya Li Dong
"saya ada bingkisan untuk Istri pangeran mahkota. ini sebagai tanda terimakasih karena ia sudah berbaik hati mengirimkan gaun pernikahan untuk saya" ucap Yuan Wei
Hao Lan dan Zhang Fei Ran sedikit heran, wanita bernama Ling Zhi yang licik dan angkuh itu bisa bisanya memberikan hadiah gaun untuk Zhang Fei Fei?
"baiklah, akan aku berikan padanya nanti. Terimakasih Putri" ucap Li Dong
Yuan Wei mengangguk anggun

Li Dong kembali ke kediamannya
"Abei, ayo" Yuan Wei mengajak Abei kembali kedalam kamarnya

"heh Hao Lan, aku ingatkan padamu. Jangan meninggalkan adikku selama kau ada di negara Gong atau aku akan benar benar membunuhmu jika sampai adikku terluka" ucap Zhang Fei Ran
"tanpa kau minta aku juga akan melakukannya" ucap Hao Lan datar. ia kemudian masuk kedalam ruangannya
"aku tidak main main! kau dengar itu?!" teriak Zhang Fei Ran
Hao Lan menghela nafasnya panjang

The Battles Of Prince's Lady (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang