esok paginya
"antarkan aku menemui kaisar bodoh itu" ucap wanita tua itu
"baik Ratu"
pelayan bersama ibu ratu terdahulu menuju ruang utama istana, tempat kaisar Li menyelesaikan tugasnya
"kaisar Li" sapa ibu ratu terdahulu
Kaisar berdiri memberikan salam, "selamat pagi ibu, silahkan duduk. kenapa ibu repot repot kemari? kenapa tidak memanggilku saja?" tanya Kaisar
"tak enak jika memintamu menemuiku terus terusan, lagi pula aku ingin jalan jalan sebentar ke istana. Disini aku bisa mengenang masa lalu ku bersama ayahmu dulu" ucap ibu ratu terdahulu
"ibu, apa yang anda butuhkan?"
"apakah kau sudah mendengar negara kelahiran ibu sedang dalam kondisi berpeluang akan melakukan perang?"
"aku tau, Bu. Negara Hui sedang bersitegang dengan Negara Sian. Ibu jangan khawatir aku akan meminta Hao Lan untuk menangani kasus ini"
"tidak perlu melibatkan anak itu, aku akan mengurusnya" ibu ratu terdahulu mengajukan diri
"ibu, tetapi masalah ini tidak sederhana"
"apa kau pikir diusiaku yang menginjak 73 tahun ini tidak bisa mengatasi masalah Hui?"
"tidak begitu ibu" Kaisar mengelak
"aku akan mengurusnya bersama parlemen kiri"
Kaisar Li menghela nafasnya, "Baiklah, jika ibu merasa bisa mengatasinya. Tetapi jika ibu mengalami kesulitan jangan ragu untuk meminta bantuanku"
"parlemen kiri saja sudah bisa mengatasi hal ini""salam pangeran mahkota" Xiao Lie memberikan hormat pada Li Dong
Li Dong membalasnya dengan sedikit membungkuk
"aku membutuhkan pendapatmu mengenai beberapa hal" ucap Li Dong terus terang
"pendapat saya mengenai apa?"
"beberapa hari kedepan aku akan pergi ke perbatasan timur, menyelesaikan urusan para pejabat korup disana. Apakah menurutmu jika aku turut membawa beberapa ratus kilogram bahan makanan pokok akan menimbulkan masalah disana?"
Xiao Lie membuka kipasnya, "aku rasa hal ini akan membuat pejabat Ruyi tersinggung. Karena ia menjual bahan pokok juga. takutnya pejabat Ruyi akan memanipulasi hal ini juga"
Li Dong mengangguk angguk, "aku sebenarnya ingin menghabisi pejabat itu. Tetapi jika aku melakukannya akan ada permasalahn baru diantara para pejabat timur, menurutmu langkah tepat apa yang harus aku lakukan?"
"mungkin terdengar sulit, tetapi apakah tidak baik jika anda menjalin hubungan kerjasama saja dengan pejabat Ruyi? memulai bisnis baru dengan keuntungan yang menguntungkan pejabat dan juga rakyat"
Li Dong mengangguk angguk
"pejabat Ruyi adalah orang serakah, ia tidak akan menolak kerja sama yang menguntungkannya. tetapi saya sarankan pangeran bekerjasama dengan pejabat Ruyi menggunakan identitas lain, bukan sebagai pangeran mahkota"
"aku paham maksudmu, agar gelar ku ini tidak terkotori oleh nama pejabat korup. Baiklah aku akan memikirkan saranmu"
Xiao Lie menunduk merasa tersanjung
"pangeran mahkota, sebenarnya saya ingin bertanya mengenai konflik negara Hui dan Sian. Apakah anda sudah mendengarnya?" tanya Xiao Lie
"beberapa surat sudah dikirimkan padaku dari prajurit yang tinggal di negara itu. Aku rasa masalah ini bisa diatasi dengan memberikan garis tegas mengenai wilayah kekuasaan masing masing negara"
"informan pangeran mahkota tidak memberikan informasi mengenai penculikan yang terjadi. Atau mereka tidak mengetahui hal ini seperti yang diketahui Hao Lan?"
"saya pikir tidak sesederhana itu. akan lebih baik jika mengirimkan orang yang benar benar ahli dalam konflik peperangan untuk menjadi penengah dua negara itu"
"aku ingin melakukan hal itu, namun masalah tersebut tidak diserahkan padaku. Kaisar belum memberikan mandat padaku untuk mengurus hal itu" Li Dong menjelaskan
"apakah kaisar akan menanganinya sendiri?" Xiao Lie berusaha mendapatkan informasi
"bukan kaisar, parlemen kiri yang akan menanganinya" jawab Li Dong
"kaisar menyerahkan masalah ini pada orang orang dari ibu ratu terdahulu?" tanya Xiao Lie
Li Dong mengangguk, "ibu ratu yang meminta untuk mengurus masalah ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Battles Of Prince's Lady (End)
RomanceZhou Yuan Wei mengalami transmigrasi ke masa lalu yang membuatnya memiliki identitas baru sebagai seorang anak dari jendral istana yang kejam dengan nama Zhang Fei Fei. Di masa itu ia harus melakukan pernikahan politik dengan pangeran kedua kerajaan...