Perjamuan Teh

161 17 0
                                    

esoknya
"nona, istri pangeran mahkota memanggil anda untuk ikut menghadiri pesta minum teh bersama putri putri kaisar yang lain sore nanti" ucap Abei membawa sebuah undangan
"aihh.. aku tidak akan datang" Yuan Wei membaca sekilas undangan itu
"tetapi nona.."
"mereka akan melakukan hal buruk padaku, aku yakin itu" ucap Yuan Wei sambil memakan kacang ditangannya
"tapi tadi pelayan istri pangeran mahkota mengatakan jika anda tidak datang, anda akan diminta untuk menemaninya minum teh setiap sore"
"kenapa begitu?!" Yuan Wei kaget
"sepertinya istri pangeran mahkota benar benar menginginkan anda untuk datang"
"segitunya dia pengen ngerjain gue, oke liat aja gue udah tau apa yang bakal lo lakuin"
"benar, dia ingin aku datang bukan? baiklah" Yuan Wei beranjak dari ranjangnya ia berjalan menuju dapur
"nona apa yang anda lakukan?"
"berikan cabai kering itu dan kantung teh" ucap Yuan Wei
Abei mematuhi
Yuan Wei menghaluskam cabai kering itu menjadi sebuah bubuk
"ini kalo kena matanya pasti bakal seru" gumam Yuan Wei
"yakali gue ga bawa hadiah atas undangan terhormatnya itu"
Yuan Wei memasukkan sebagian bubuk cabai dan daun teh kering pada kantung teh
"nona, jangan bilang anda akan membawa ini untuk istri pangeran mahkota"
"memang" Yuan Wei tersenyum
"nona, anda akan dihukum jika melakukan hal ini" Abei mengingatkan
"tenang saja, selama Ling Zhi tidak berulah aku juga akan diam" ucap Yuan Wei

Yuan Wei sudah bersiap untuk pergi
"kau akan kemana?" tanya Hao Lan saat berjumpa dengan Yuan Wei yang hendak pergi
"aku akan menemui Putri Ling Zhi" ucap Yuan Wei senang

Yuan Wei sudah bersiap untuk pergi"kau akan kemana?" tanya Hao Lan saat berjumpa dengan Yuan Wei yang hendak pergi"aku akan menemui Putri Ling Zhi" ucap Yuan Wei senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"untuk apa?"
"dia mengundangku untuk minum teh" jawab Yuan Wei
Hao Lan diam
"Abei, ayo" Yuan Wei berjalan dengan hati yang gembira
"saatnya Zhou Yuan Wei beraksi"

"Anliu, ikutilah mereka sampaikan padaku jika ada hal yang tidak benar" ucap Hao Lan
"baik pangeran"

Setibanya di kediaman pangeran mahkota
"ternyata datang juga kau Zhang Fei Fei, istri dari pangeran kedua" ucap Ling Zhi
Yuan Wei melihat semua orang yang ada ditempat itu
"ini mah orang orangnya Ling Zhi semua"
Yuan Wei tersenyum dingin
"duduklah" ucap Ling Zhi
Yuan Wei mematuhi
"karena kau tidak pernah datang kenistana, kau pasti belum mengenal semua orang yang ada disini, aku akan memperkenalkannya padamu" Ling Zhi meremehkan
"saya sudah mengenal mereka, Putri" ucap Yuan Wei ramah
Ling Zhi mengernyitkan keningnya, "oh ya? baiklah kalau begitu aku tidak akan susah susah untuk memperkenalkan mereka" Ling Zhi meneguk teh dalam cangkirnya
"Putri Zhang, sebelumnya apakah anda belum pernah mengikuti pesta minum teh di istana?" tanya salah seorang wanita yang ada di tempat itu
"sebelumnya aku tidak tertarik dengan hal seperti ini, tetapi karena kemarin Putri Ling Zhi‡
ngga mengundangku secara pribadi aku jadi sedikit merasa sungkan bila tidak datang" ucap Yuan Wei jujur
"pantas saja putri zhang tidak tahu kebiasaan para putri bangsawan saat mengikuti perjamuan minum teh" jawab wanita lain
"Abei, berikan hadiahnya" ucap Yuan Wei
"sorry ya gue ga bakalan ngulangi hal bodoh yang dilakuin Zhang Fei Fei" Yuan Wei tersenyum licik
"apa itu, putri Zhang?" tanya salah seorang yang duduk disamping Yuan Wei
"teh yang kubuat khusus untuk putri Ling Zhi" jawab Yuan Wei
Ling Zhi menerima teh yang dibawa oleh Abei
"kau bahkan tidak menerima gaun pernikahan istana, tetapi dengan murah hati kau membuatkan aku teh" ucap Ling Zhi
"masalah gaun pernikahan, aku hanya ingin menghindari hal hal yang akan mempermalukan diriku" ucap Yuan Wei tenang
"memermalukanmu? kau pikir gaun dari istana sangat memalukan?" tanya Ling Zhi
"gaun itu darimu, bukan dari istana" jawab Yuan Wei
"lancang sekali kau menuduhku"
"aku sudah mengembalikan gaun itu pada pangeran mahkota, apakah dia tidak memberikannya padamu?" tanya Yuan Wei
Ling Zhi menghela nafasnya, "pesta minum teh baiknya tidak membicarakan omong kosong"
"dia yang memulainya" gumam Yuan Wei
"nampaknya putri Zhang sekarang sudah sedikit cakap daripada anda yang dulu" celetuk salah seorang wanita
Yuan Wei tersenyum, "saya berusaha menjadi pribadi yang baik"
"aku dengar kau juga dekat dengan tuan muda Xiao Lie, apakah pangeran kedua tidak melarangmu dekat dengan pria yang mudah dekat dengan banyak wanita itu?" Ling Zhi lagi lagi membuka pertanyaan personal pada Yuan Wei didepan putri bangsawan
"tuan Xiao Lie adalah sahabat dekat dari suamiku, wajar jika saya sedikit dekat dengan tuan Xiao" Yuan Wei menjawab dengan tenang
Ling Zhi terdiam
"saya merasa tuan putri Ling menyerang saya secara personal dengan pertanyaan pertanyaan anda" ucap Yuan Wei tenang
"benar, saya juga merasa tuan putri Ling Zhi tidak menyukai putri Zhang" ucap Chen Dingyi putri tuan Chen anggota parlemen kanan yang menjabat sebagai kepala divisi administrasi kekaisaran
"oh jadi ini Chen Dingyi, orang yang bisa gue jadiin sekutu disini"
"saya mendengar tuan putri Ling Zhi menyukai Pangeran Li Hao Lan, benarkah itu?" Chen Dingyi mencoba membuka pertanyaan
"omong kosong" jawab Ling Zhi
"wajar saja jika anda benci dengan Putri Zhang karena dia adalah istri pangeran kedua"
"lancang sekali kau mengatakan hal itu" Ling Zhi kesal
"bukan hanya aku saja yang tau hal ini, tanyakan pada beberapa putri bangsawan yang ada disini. mereka pasti juga mengetahui kabar tersebut" Chen Dingyi berbicara dengan santai
Yuan Wei menahan tawanya
"pantas saja dia benci banget sama gue" gumam Yuan Wei
"memang saya juga pernah mendengar rumor ini, tetapi anda malah menikah dengan pangeran mahkota" jawab salah satu putri bangsawan
"pangeran kedua juga tidak ingin melangkahi kakaknya untuk menikah terlebih dahulu"
"kalian termakan oleh berita bohong, jangan sampai aku memerintahkan seseorang untuk membungkam setiap mulut yang menyebarkan berita palsu ini" ucap Ling Zhi
Yuan Wei menunduk, ia menyembunyikan senyumnya
"aku rasa sampai disini saja perjamuan teh ini" Ling Zhi meninggalkan ruangan itu
"Putri Zhang, saya baru melihat anda sejak hari pernikahan. bagaimana kabar anda?" Chen Dingyi menghampiri Yuan Wei
"kabarku baik, bagaimana denganmu?"
"yah beginilah, maaf jika aku tadi lancang menyahut saat kau sedang berbincang dengan putri Ling Zhi" ucap Chen Dingyi
"aih, tak apa.. kau tenang saja" ucap Yuan Wei

Yuan Wei berjalan keluar dari kediaman pangeran mahkota

"nyonya pangeran kedua" ucap Ling Zhi yang berpapasan dengan Yuan Wei dijembatan sebelum ia keluar dari kediamanYuan Wei menghela nafasnya"apalagi coba?""kau mau pergi begitu saja?" tanya Ling Zhi"acaranya sudah selesai bukan?" jawab Yuan Wei"belum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"nyonya pangeran kedua" ucap Ling Zhi yang berpapasan dengan Yuan Wei dijembatan sebelum ia keluar dari kediaman
Yuan Wei menghela nafasnya
"apalagi coba?"
"kau mau pergi begitu saja?" tanya Ling Zhi
"acaranya sudah selesai bukan?" jawab Yuan Wei
"belum.. masih belum selesai, aku belum menyambutmu dengan baik" jawab Ling Zhi
"tidak perlu" ucap Yuan Wei tenang sambil mengambil langkah untuk pergi dari hadapan Ling Zhi
Ling Zhi menghalangi
Yuan Wei menghela nafasnya kasar
"apa kau tidak ingin minta maaf setelah menghancurkan perjamuan minum teh ku?" ucap Ling Zhi
Yuan Wei heran, "bukannya kau yang merusak acaramu sendiri?" ucapnya
"berani sekali kau" Ling Zhi hendak mengangkat tangannya
"jika kau ingin memukulku disini, ada banyak pasang mata yang melihat. lakukan saja" ucap Yuan Wei menghentikan gerakan Ling Zhi
Ling Zhi mengatur nafasnya yang membara karena marah, "baiklah" ucap Ling Zhi
Ling Zhi berjalan melewati Yuan Wei namun tiba tiba
"ARGH!!!"

The Battles Of Prince's Lady (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang