Edgar dan Hanna terus mengobrol hingga tanpa sadar hari sudah sangat larut.
"Hanna, kamu masih di sana?" tanya Edgar.
Edgar yang hanya mendengar suara napas teratur Hanna mematikan panggilan itu. Dia tahu kekasihnya pasti sudah tertidur.
"Lucu sekali dia bisa tidur saat menelepon," kata Edgar.
Edgar menarik selimut lalu memejamkan matanya.
***
Keesokan paginya, Hanna sudah siap-siap. Dia tidak sabar bertemu keluarganya.
"Aku rindu sekali sama mereka," kata Hanna.
Hanna melangkahkan kaki keluar dari apartemennya. Dia langsung masuk ke dalam taksi dan menyebutkan alamat tujuannya.
"Pasti mereka juga merindukan aku," kata Hanna tersenyum manis.
Hanna selama di perjalanan terus membayangkan apa yang akan dia lakukan saat bersama keluarganya.
"Nona, kita sudah sampai," kata Ren.
Hanna keluar dari taksi setelah membayar ongkos. Dia langsung melangkah dengan cepat menuju unit apartemen keluarganya.
"Anak aku akhirnya pulang!" teriak Elsa begitu melihat Hanna berada di depan pintu.
Elsa bersama suami dan putranya memeluk Hanna dengan erat. Mereka sudah lama sekali membendung rasa rindu pada Hanna.
"Ma, aku tidak dibolehkan masuk nih?" tanya Hanna.
Elsa langsung mengizinkan Hanna masuk. Mata perempuan itu langsung tertuju pada cheesecake favoritnya.
"Itu cheesecake favorit kamu. Mama khusus buatkan untuk kamu," kata Elsa.
"Mama seharusnya tidak perlu repot. Hanna bisa kok membelikan ini," balas Hanna.
"Mama kamu tidak capek kok. Tadi Niko bantuin mama kamu," kata Louis.
Mata Hanna berkaca-kaca. Dia sangat bahagia melihat keluarganya ternyata juga merindukan dia.
"Aku rindu banget sama kalian," kata Hanna dengan air mata yang membasahi pelupuk matanya.
"Mama juga sama," balas Elsa.
"Aku ingin sekali terus bersama kalian, tapi pekerjaanku tidak memperbolehkan aku sering pergi jauh," kata Hanna.
Elsa meminta Niko mengambilkan kue dan minuman untuk Hanna, tapi justru pria itu menolak membuat Elsa mencubit perutnya.
"Mama, ini sakit!" teriak Niko membuat semua orang di sana tertawa terbahak-bahak.
"Makanya kamu ambilkan untuk kakak kamu itu," kata Elsa.
Niko mengambilkan kue dan minuman untuk Hanna.
"Kak Hanna, ini kue khusus dibuatkan untuk kamu," kata Niko.
Hanna tersenyum manis pada Niko. Dia mulai mencoba kue dan minuman yang tersaji.
"Bagaimana kuliah kamu? Apa lancar?" tanya Hanna.
"Tentu saja lancar dong, tapi aku tidak memiliki banyak teman. Sekarang sih aku lagi kerja paruh waktu dan ikut kegiatan sosial," jawab Niko.
Hanna menyemangati Niko. Dia tahu adiknya pasti selama ini sudah sangat kesulitan karena kasus yang waktu itu.
"Kamu kira-kira lulus berapa tahun lagi?" tanya Hanna.
"Aku akan mengambil mata kuliah yang banyak dalam satu semester biar cepat lulus," jawab Niko.

KAMU SEDANG MEMBACA
Edgar Prisoner
RomanceWarning : Adult and explicit sensual content! Semua kejadian pasti ada sebabnya. Itulah yang dialami oleh Hanna Silvan. Tapi sayang, dia sudah terlanjur terjebak di sebuah tempat di mana banyak suara tangisan dari para gadis karena kebodohannya. Bet...