Bab 36 Confuse

7 0 0
                                    

Hanna menampar Edgar dengan kencang hingga dia berhasil melepaskan diri dari Edgar.

"Aku harus segera pergi dari sini," gumam Hanna sambil membuka pintu mobil.

"Hanna, jangan gila. Tutup pintunya!" teriak Edgar.

"Aku tidak mau bersama kamu lagi," balas Hanna.

Kesabaran Hanna sudah habis. Dia lelah bersama pria yang membohonginya.

Edgar menahan tangan Hanna agar tidak terjatuh, tapi tiba-tiba genggaman tangannya terlepas saat Hanna menggigit tangannya. Perempuan itu sudah melompat dari mobil.

"Pak, berhenti!" teriak Edgar.

Mobil yang ditumpangi Edgar dan juga mobil para pengawalnya langsung berhenti.

***

Hanna sudah melompat keluar dari mobil. Dia berusaha bangun dari aspal tanpa peduli dengan tangan dan kakinya yang terluka.

"Hanna kembali ke dalam mobil!" teriak Edgar.

"Aku tidak mau bersama kamu!" teriak Hanna.

Hanna berlari sekuat tenaga saat melihat Edgar dan beberapa pengawalnya mengejar dia.

"Hanna berhenti!" teriak Edgar.

Hanna melihat banyak mobil lain lalu-lalang menatap ke belakang. Dia tidak mau kembali pada pria itu.

"Tolong saya!" teriak Hanna.

Hanna meminta tolong pada mobil yang lewat, tapi tidak ada yang mau berhenti. Dia akhirnya terus berlari sambil sesekali menatap ke belakang.

"Hanna berhenti!" teriak Edgar.

Edgar seketika terkejut saat melihat tubuh Hanna menghantam mobil. Dia berteriak pada pengawalnya untuk menangkap orang yang menabrak Hanna.

"Hanna, aku mohon bertahan," kata Edgar sambil memeluk Hanna.

Wajah Hanna berlumuran darah. Mata dia masih terbuka dan menatap ke arah Edgar.

"Sayang, jangan pergi. Aku mohon bertahan untuk aku," kata Edgar.

"Aku lebih baik pergi daripada harus bersama kamu," gumam Hanna sebelum menutup matanya.

"Kalian semua jangan hanya melihat saja!" teriak Edgar.

Tidak lama ambulans datang. Para perawat turun dan membawa tubuh Hanna masuk ke dalam mobil ambulans. Hanna diberi pertolongan pertama dulu.

"Hanna, aku mohon jangan begini," kata Edgar.

Edgar ikut masuk ke dalam ambulans. Dia tiba-tiba melihat ponselnya menyala makin frustasi saat melihat siapa yang menelepon.

"Halo, iya nanti aku akan jelaskan," kata Edgar.

"Kamu bodoh banget. Sekarang orang-orang bisa tahu siapa kamu. Kamu seharusnya tidak perlu menolongnya. Keluarga perempuan itu bisa tahu kalau kamu menculik dia!" teriak Oscar.

"Papa tenang dulu. Aku akan menyembunyikan tentang Hanna. Tolong bantu aku," kata Edgar.

"Papa akan bantu kamu untuk menutupi kejadian hari ini. Ingat, jangan sampai perempuan itu terekspos para wartawan," balas Oscar.

"Iya," kata Edgar.

Edgar mematikan sambungan telepon itu lalu mengirimkan pesan pada asistennya untuk mengurus semuanya. Mereka sebentar lagi akan sampai di rumah sakit.

"Hanna, bangun dong. Aku tidak suka kamu lemah seperti ini," kata Edgar.

Saat sudah sampai di rumah sakit, mereka langsung membawa Hanna ke unit gawat darurat diikuti Edgar dari belakang. Edgar dengan perasaan gelisah menunggu di luar pintu unit gawat darurat sambil sesekali melirik ke arah pintu.

Edgar PrisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang