Bab 42 Hidden Secret

3 1 0
                                    

Seorang perempuan turun dari mobil yang mengantarnya setelah mobil itu berhenti tepat di depan gedung apartemen keluarga Silvan.

"Max, terima kasih sudah mau mengantar aku," kata Adel.

"Jangan lama-lama dan jangan membuat hidup kamu rumit dengan kehidupan orang lain," balas Max.

"Iya, Max. Sampai jumpa," kata Adel.

Adel menutup pintu mobil dengan keras membuat Max memejamkan mata. Max yang kesal sama Adel langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Adel berdecak saat melihat Max yang pergi meninggalkannya secepat kilat. Dia menatap gedung apartemen Hanna.

"Hanna, kamu di mana? Aku kangen sama kamu," gumam Adel sambil masuk ke dalam gedung apartemen.

***

Elsa yang berada di apartemennya sedang termenung di depan televisi sambil menerima suapan makanan dari suaminya. Tubuh Elsa sekarang terlihat sangat kurus dan dia seperti tidak memiliki semangat untuk hidup.

"Ma, aku buka pintu dulu," kata Louis saat mendengar suara bel apartemen berbunyi.

Louis melihat Elsa tidak menyahuti ingin berjalan menuju pintu, tapi tiba-tiba tangannya dipegang Helen.

"Paman, tunggu. Aku aja yang buka pintu," kata Helen yang main ke rumah keluarga Silvan.

"Baiklah, tolong bukakan pintu. Terima kasih," balas Louis.

Helen membuka pintu hingga terlihat siapa yang datang.

"Helen," panggil Adel.

"Oh, kamu yang datang. Masuk yuk," kata Helen.

"Kamu dari kapan datang ke sini?" tanya Adel sambil masuk ke dalam apartemen.

"Aku sudah di sini dari pagi buat membantu keluarga Hanna," jawab Helen.

"Oh," balas Adel.

"Paman, lihat siapa yang datang," kata Helen.

Louis berdiri lalu menatap perempuan yang berdiri di samping Helen.

"Ini Adel?" tanya Louis.

"Iya dia Adel," jawab Helen.

"Hanna," panggil Elsa.

Elsa bangun dari duduknya lalu berjalan mendekati Adel.

"Sayang, ini Adel. Dia bukan Hanna," kata Louis.

"Pa, dia Hanna kita," balas Elsa sambil memeluk Adel dengan erat.

Adel seketika terkejut saat melihat tubuh Elsa sekarang sangat kurus dan wajahnya tirus.

"Tante sudah makan belum?" tanya Adel.

"Tante? Nak, kamu lupa ingatan?" tanya Elsa sambil menangkup wajah Adel.

Adel menatap ke arah Louis yang menangkup tangannya dan memohon pada dia agar mau berpura-pura menjadi putri mereka. Adel menganggukkan kepalanya, dia mau berpura-pura menjadi Hanna.

"Iya ini Hanna. Aku kangen banget sama kalian. Mama sudah makan belum?" tanya Adel.

"Mama tidak nafsu makan karena tidak ada kamu di sini," jawab Elsa.

"Oke. Mama mau dimasakin apa?" tanya Adel.

"Enggak. Mama mau kamu duduk di sini, kita mengobrol," jawab Elsa sambil menarik tangan Adel.

Adel duduk di sofa. Mata dia berkaca-kaca saat menatap mamanya Hanna yang saat ini menjadi sakit karena belum menemukan Hanna.

"Hanna, kamu di mana? Kembalilah," gumam Adel.

Edgar PrisonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang