CLG 3

1.9K 86 1
                                    

~ ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ ~

------------------------------------------------------------

Happy Reading ✨✨
Sorry for typo

------------------------------------------------------------

Sudah 3 hari Syifa tinggal dan menetap di pesantren al-fatah, tapi dia jarang sekali melihat Gus Syafiq, Syifa pernah dengar di salah satu teman asrama nya kalau mau sering melihat keluarga ndalem, dia harus ada jadwal piket di ndalem, itu tidak mudah bagi Syifa yang baru saja menetap di pesantren, orang yang piket di ndalem itu harus ada persetujuan dari ibu nyai nafsiyah, beliau umma dari Gus Syafiq.

Syifa duduk di pendopo yang ada di taman pesantren, sambil melihat santri-santri yang berlalu lalang jalan di depan nya, Rani santriwati yang berteman dengan Syifa sejak awal masuk pesantren, gadis itu tak jauh umur nya dengan Syifa bisa terbilang seumuran tapi lebih tua Syifa 2 bulan, dia sudah lebih lama menetap di pesantren dari pada syifa, Rani pun menghampiri Syifa yang sedang duduk sendirian di pendopo, dan ikut duduk di samping Syifa.

"Syif, lagi ngapain?". Tanya Rani basa basi.

Syifa yang mendengar basa basi nya Rani langsung melihat ke arah nya sekilas dan kembali fokus pada santri-santri yang berlalu lalang berjalan di depan nya.

"Lagi berak". Ketus nya

"Yaa lagi duduk lah,pake nanya lagi". Lanjut Syifa

Rani hanya terkekeh dan ikut serta kegiatan Syifa yang tidak tau manfaat nya apa, Syifa yang ingat sesuatu pun beralih melihat Rani dan sedikit menggerakan badan nya menghadap Rani.

"Ran, gue mau tanya sama lo". Ucap Syifa

Rani yang mendengar ucapan Syifa pun langsung melihat ke arahnya dan juga menggerakan badan nya menghadap Syifa.

"Apa?".

"Kan Lo sering tuh piket di ndalem, kira kira gimana ya biar bisa piket juga di situ?". Tanya Syifa

"Ooo emang kamu mau juga piket di ndalem?". Tanya balik Rani.

Syifa mendengus kesal kepada Rani, seharus nya Rani tinggal menjawab saja pertanyaan dari Syifa, tapi dia malah bertanya balik kepada Syifa, Syifa tidak suka bertele-tele, dia lebih senang yang langsung to the point saja.

"Tinggal jawab susah banget, ini malah tanya balik". Ucap Syifa kesal

Rani hanya terkekeh melihat tingkah Syifa yang super-super galak, di pikiran nya Syifa itu perempuan yang galak, awal dia berteman sama syifa, dia langsung dapat omongan ketus dari syifa, tapi rani tetap suka berteman dengan syifa di balik sifat nya yang galak dan ketus, tapi syifa sering sekali berbagi apapun itu kepada rani.

"Hehehe maaf loh, oke aku kasih tau ya". Ucap Rani

Syifa diam dan memperhatikan Rani, dia tidak mau tertinggal satu kata pun dari Rani, karna dengan Cara ini dia bisa mengejar cinta nya.

"Kamu temuin ibu nyai nafsiyah, terus mengajukan diri bahwa kamu itu mau membantu pekerjaan di ndalem, kalo kamu benar-benar mau piket di ndalem aku bantuin deh, ga semua orang bisa piket di ndalem, hanya sebagian santri saja yang bisa , karna ibu nyai nafsiyah tidak mau mengganggu kegiatan santri-santri nya, itupun yang di tunjuk jadi abdi ndalem yang benar-benar siap dan ikhlas bantu pekerjaan ndalem, ibu nyai nafsiyah juga tidak pernah memaksa santri-santri di pesantren ini jadi abdi ndalem, santri nya aja yang mengajukan diri, itu pun hanya sedikit yang di terima ibu nyai nafsiyah". Jelas Rani

Chasing Love Gus (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang