CLG 49

954 60 5
                                    

~ ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ ~

------------------------------------------------------------

Happy Reading ✨✨
Sorry for typo

------------------------------------------------------------

Syifa memandangi gus syafiq yang sedang terbaring di ruang icu lewat kaca ruangan, iba rasanya melihat orang tercinta yang belum sadar dari baring nya, apalagi ditubuh nya tertancap alat-alat medis yang ntah syifa tidak tau itu.

"Maaf mas, maaf aku egois salama ini sama kamu". Batin syifa

Sejak kecelakaan itu, syifa terus menyalahkan dirinya atas ini semua, jika dirinya tidak egois mungkin gus syafiq sedang bersama nya tapi bukan terbaring disana dengan alat-alat medis nya, melainkan sedang bercanda dengannya.

"Nduk". Panggil ibuk nyai nafsiyah

Syifa beralih menatap ibuk nyai nafsiyah yang tak kalah sembab di matanya akibat menangis.

"Sabar ya, semuanya baik-baik saja". Ucap ibuk nyai nafsiyah yang berusaha menenangkan syifa.

Padahal dirinya tak jauh lebih menyedihkan saat melihat anak nya terbaring disana, tapi dia berusaha kuat di hadapan syifa.

Syifa langsung memeluk tubuh ibuk nyai nafsiyah yang sedikit berisi, ia menumpahkan tangis pilu nya di pelukan sang mertua tersayang nya.

"Sakit umma".

Hanya dua kata yang di ucapkan oleh syifa, tapi dari dua kata itu sangat banyak makna nya dan bisa menggambarkan suasana hati syifa saat ini.

"Umma tau, umma tau isi hati kamu, kamu berdoa ya nduk, minta pertolongan sama allah, semoga semua nya baik-baik saja".

"Iya umma". Balas syifa seadanya.

"Apapun itu, maaf saya ya allah, kau maha menyebuhkan segala penyakit, tolong sembuhkan suami hamba yang sedang terbaring di sana". Batin syifa

Seseorang berjas putih keluar dari ruang icu, seorang dokter membuat semua orang yang diruang tunggu di depan ruang icu berfokus kepada nya.

"Keluarga nya ada?". Tanya dokter laki-laki itu, yang bisa di sebut dokter hendra

"Saya istri nya". Balas syifa cepat

"Ibuk boleh ikut saya sebentar, saya ingin menjelaskan kondisi dari pasien bernama syafiq".

"Tapi dokter, saya boleh ajak ibuk mertua saya?" . Tanya syifa

Dokter hendra pun mengangguk sebagai balasan dari pertanyaan syifa, dia berlalu berjalan ke ruangan nya, dan di susuli oleh syifa dan ibuk nyai nafsiyah.

****

"Untuk saat ini, suami ibuk mengalami koma akibat benturan dari kepala nya yang cukup kuat". Kata dokter hendra

Syifa semakin terisak saat mendengar kondisi gus syafiq, separah itukah sampai suaminya mengalami koma yang ntah kapan gus syafiq akan sadar dari koma nya.

"Sampai kapan dok suami saya koma?". Pertanyaan konyol syifa

Dokter hendra mengeleng pelan kepalanya, "untuk saat ini saya tidak tau pasti, kapan beliau bisa sadar dari koma nya, tapi saya berharap beliau bisa melalui masa koma nya ini dan cepat bangun".

"Dok, mungkin ada alat-alat yang bisa bangunkan suami saya dok, saya lagi hamil dok, anak ini butuh sosok ayah nya, saya mohon".

Ntah kenapa di pikiran syifa terbesit seperti itu, kini ia merasa konyol, dan bahkan dirinya meminta dokter mengeluarkan alat medis apapun untuk menyadarkan suaminya dari koma.

Chasing Love Gus (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang