CLG 47

1K 63 5
                                    

~ ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ ~

------------------------------------------------------------

Happy Reading ✨✨
Sorry for typo

------------------------------------------------------------

Gus syafiq terus melihat ke arah arloji di tangan nya, kini jarum jam sudah berada di angka 19:00, tapi kebaradaan syifa tak kunjung juga berada di ndalem, jika di pikir-pikir kenapa setiap satu langkah kebahagian yang mereka raih pasti ada saja satu masalah besar di antara mereka.

Di satu sisi gus syafiq begitu bersyukur jika dirinya segera menjadi seorang ayah, tapi di sisi lain kenapa kesalahpahaman ini terjadi di antara mereka yang membuat perpecahan rumah tangga nya.

Gus syafiq menghela nafas nya berat, ia menggenggam benda pipih nya dan mengotak-atik benda itu untuk mengirim pesan kepada syifa.

Berkali-kali gus syafiq berusaha menelpon syifa dan berharap segera telepon nya di terima, tapi harapan nya hilang begitu saja karna tidak satu pun syifa mengangkat telepon dari nya, ntah itu di sengaja atau tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berkali-kali gus syafiq berusaha menelpon syifa dan berharap segera telepon nya di terima, tapi harapan nya hilang begitu saja karna tidak satu pun syifa mengangkat telepon dari nya, ntah itu di sengaja atau tidak.

Lagi-lagi gus syafiq menghela nafas nya berat dan berkali-kali mengucapkan kalimat istighfar di batin nya, ia meletakan handphone nya di atas nakas, dan berniat mengambik wudhu untjk bersiap menunaikan sholat isya.

Tak butuh waktu berjam-jam, sholat isya pun telah terlaksana, gus syafiq menengadah kedua tangan nya dan menatap telapak tangan yang terbentang di depan nya.

"Ya allah, lapangkan lah kesabaran hamba, dan berikan hamba solusi dari masalah ini, kenapa kau selalu menguji rumah tangga kami ya allah, apa yang harus hamba lakukan supaya istri hamba tidak salah paham kepada hamba". Batin gus syafiq

Tidak ada yang bisa gus syafiq lakukan selain meminta bantuan terhadap sang kuasa, setelah berdoa dia berdiam diri di atas sajadah sambil melantunkan dzikir-dzikir untuk menenangkan pikiran nya sejenak.

Sedangkan di sebrang sana tepat di kamar milik syifa, syifa menatap layar handphone nya yang sudah menampilkan chat dari gus syafiq yang belum ia baca.

Syifa menghela nafas berat, kini mata sembabnya kembali basah akibat mengingat kejadian di siang hari, sungguh menyakitkan jika momen itu terulang kembali, syifa membuang handphone ke samping nya, dia menatap langit-langit kamar nya sambil terisak tangis.

"Kenapa sih?". Tanya syifa pada dirinya sendiri

"Kenapa dia setega itu, gue salah apa". Lanjut nya

Syifa memegang perut nya yang terbalut pakaian tidur nya, untuk saat ini syifa tidak ingin kembali ke pesantren, dan ingin menjauhkan diri dari semua orang termasuk gus syafiq.

Chasing Love Gus (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang