CLG 42

863 42 0
                                    

~ ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ ~

------------------------------------------------------------

Happy Reading ✨✨
Sorry for typo

------------------------------------------------------------

Gus Syafiq menatap nanar ke layar handphone milik nya, jam sudah menunjukan pukul 19:00 WIB, tapi belum kunjung juga sosok istrinya, Gus Syafiq terus berbolak balik melihat ke room chat dia bersama Syifa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gus Syafiq menatap nanar ke layar handphone milik nya, jam sudah menunjukan pukul 19:00 WIB, tapi belum kunjung juga sosok istrinya, Gus Syafiq terus berbolak balik melihat ke room chat dia bersama Syifa.

Dari pertama kali Gus Syafiq kasih kabar bahwa dirinya sudah berada di pesantren, sampai sekarang belum ada satu pesan pun terbalas oleh Syifa, bahkan mengaktifkan handphone nya saja tidak di lakukan oleh Syifa.

"Sepenting itu kah dek, urusan kamu sampai sekarang kamu belum pulang juga". Gumam Gus Syafiq pelan

Rasa khawatirnya kini timbul begitu saja, hari sudah semakin malam belum juga ada kabar dari istrinya, bahkan dia tidak memberi tahu urusan penting apa yang membuat Syifa belum pulang ke pesantren sampai semalam ini.

"Assalamualaikum". Salam ibuk nyai nafsiyah beserta ketukan pintu

Suara itu berhasil memecah lamunan Gus syafiq, ia segera beranjak dari duduk nya dan membuka pintu yang menampak an sosok umma nya yang berdiri di daun pintu.

"Waalaikumsalam, ada apa umma?". Tanya Gus Syafiq

"Makanan sudah siap, kamu segera turun ya, kita makan malam".

Gus Syafiq menghela nafas nya pelan, untuk menyantap makan malam sekarang saja rasa nya tidak ada selera karna terkalahkan oleh rasa khawatirnya, Gus Syafiq langsung membalas dengan gelengan kecil.

"Syafiq makan nya nanti saja umma, sekalian tunggu Syifa pulang, baru Syafiq makan bareng sama Syifa". Tolak Gus Syafiq halus

Ibuk nyai nafsiyah mengerti perasaan Gus Syafiq sekarang, ada rasa kekekhawatiran yang membuat anak semata wayang nya menolak ajakan makan malam nya.

"Yoo wes, kalo bojo mu sudah pulang langsung makan ya, jangan di tunda-tunda". Kata ibuk nyai nafsiyah

Gus Syafiq membalas dengan sebuah anggukan, ibuk nyai nafsiyah megusap lengan anak nya sekilas lalu melenggang pergi menuju dapur untuk makan malam bersama kyai malik.

Gus Syafiq kembali menutup pintu kamar dan dengan cepat meraih ponsel nya di atas nakas samping ranjang nya, lagi-lagi Gus Syafiq membuka room chat nya bersama Syifa, dia menghela nafas berat karna belum juga dapat balasan dari sang istri.

"Ya Allah dek, kamu kemana aja, mas khawatir".

Rasa khawatir nya kian meninggi, untuk duduk saja rasa nya sangat berat, Gus Syafiq terus berjalan mondar-mandir seperti strika baju yang sedang di pakai.

Chasing Love Gus (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang