CLG 30

1.3K 73 1
                                    

~ ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ ~

------------------------------------------------------------

"Cinta saya ke kamu itu ga bisa di ukur seberapa besar atau sebanyak apa yang di perhitungkan, saya tulus dan cinta sama kamu, cinta saya lillahita'ala, sampai saya di depan pintu surga pun saya akan tetap menunggu kamu, dan menggenggam tangan kamu menuntun masuk ke surganya Allah, kita bangun sama sama rumah kita di surga nanti".

~ Syafiq Akbar Al-aziz ~

------------------------------------------------------------

Syifa memandang ke samping tepat di kaca mobil di samping nya, dia melihat kendaraan yang berlalu lalang di malam hari, sudah beberapa hari Syifa terus mendapat kiriman yang membuat dirinya takut.

Tengah asik memandang jalan malam yang di hiasi dengan lampu kendaraan yang sedang beralu lalang, tiba-tiba perut Syifa merasa mual hingga Syifa merasa ingin muntah, Syifa menutupi mulut nya dan sesekali mengeluarkan suara muntahan.

Gus Syafiq yang mendengar itu, menoleh ke arah Syifa, ternyata wajah Syifa sudah terlihat pucat, dia meminggirkan mobil nya di tepi jalan.

"Dek, kamu kenapa?". Tanya Gus Syafiq khawatir

Syifa tidak mengubris pertanyaan suami nya itu, dengan cepat dia membukakan pintu mobil nya dan berjalan cepat ke arah samping mobil tepat di jalan khusus pejalan kaki.

Huekk..

Syifa menghiraukan, orang yang berjalan berlalu lalang di sana, tidak biasa nya dia merasa mual seperti ini.

Gus Syafiq menghampiri Syifa dan memijat pelan tengkuk bagian belakang leher Syifa, wajah Gus Syafiq terlihat sangat khawatir saat melihat istrinya seperti ini.

"Kita kerumah sakit saja dek". Kata Gus Syafiq

Syifa menggelengkan kepala nya menjawab perkataan Gus Syafiq.

"Ga usah mas, mungkin ini masuk angin". Kata Syifa

"Saya khawatir sama kamu dek, tiba-tiba kamu kayak gini".

Setelah Syifa merasakan cukup lumayan pada perut nya, dia menegakkan badan nya sempurna dan menatap mata Gus syafiq yang sudab terlihat khawatir, Syifa melempar kan senyum nya di balik bibir nya yang pucat.

"Ga papa, aku cuma masuk angin mas, sebentar lagi baik kok".

"Tapi dek.."

"Sthhh udah, gapapa aku baik baik aja kok". Kata Syifa yang memotong perkataan suaminya itu.

Gus Syafiq terus memaksa Syifa untuk pergi kerumah sakit, tapi Syifa tetap teguh dengan ucapan nya, kalau dia baik baik saja dan tidak perlu periksa ke rumah sakit.

Terpaksa Gus Syafiq menuruti perkataan Syifa lalu segera pulang ke pesantren al-fatah, dirinya juga di ancam jika Gus Syafiq terus memaksa Syifa, Syifa akan marah dan tidak mau berbicara kepada Gus Syafiq.

🎈🎈🎈

Syifa membantu ibuk nyai Nafsiyah yang sedang menyiapkan makan siang nya, dia sedang memotong sayuran yang sudah di perintahkan oleh ibuk nyai Nafsiyah.

"Umma". Pangguk Syifa

Ibuk nyai Nafsiyah yang sedang berkutik dengan masakan yang di atas kompor nya, lalu mengalihkan pandangan nya ke arah Syifa.

Chasing Love Gus (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang