CLG 44

740 36 0
                                    

~ ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ ~

------------------------------------------------------------

Happy Reading ✨✨
Sorry for typo

------------------------------------------------------------

Syifa masih terfokus kepada benda pipih yang berada di genggaman nya, bahkan dirinya tidak terfokus pada langkah nya sehingga dia tidak menyadari bahwa gus syafiq berdiri di daun pintu kamar mereka.

BUGH..

"Aww". Ringis syifa

Syifa mengusap-usap  hidung nya yang terasa sakit akibat benturan dari benda pipih nya mengenai bagian hidung mancung nya, ini semua akibat dirinya menabrak punggung lebar gus syafiq yang sedang membuka knop pintu kamar mereka.

Gus syafiq yang mendengar ringisan sakit dari suara syifa, dia berbalik mengahadap ke arah syifa yang sudah berada di belakang nya, hidung syifa yang memerah membuat perhatian gus syafiq memandang hidung nya.

"Kalau lagi jalan, jangan lihat hp". Tegur nya

Syifa langsung menatap gus syafiq sinis, bisa-bisa nya suaminya itu menyalahkan sepenuh nya kepada syifa.

"Lagian kenapa berdiri disitu sih, kan jadi ketabrak". Gerutu syifa yang tak mau kalah

Gus syafiq tetap menatap dingin kepada syifa, dia mengangkat alis nya sebelah yang membuat syifa semakin kesal melihat tingkah gus syafiq.

"Tau ah ngeselin".

Syifa berlalu berjalan melewati gus syafiq sambil menghentak-hentakan kaki nya, bahkan diri nya menutup pintu kamar begitu kuat tanpa memperdulikan gus syafiq yang masih setia berdiri di luar yang tak jauh dari pintu.

Gus syafiq menghela nafas panjang melihat sikap syifa, dia memutar knop pintu sehingga pintu kamar nya terbuka, gus syafiq melihat sekeliling kamar nya, ternyata syifa tidak berada di ranjang mereka maupin di sofa, selang beberapa menit terdengar suara tetesan air yang begitu deras dari dalam kamad mandi.

Gus syafiq melangkahkan kaki nya berjalan menuju ranjang, dan mendudukan tubuh nya berada di pinggir ranjang tepat di dekat laci yang di samping ranjang mereka.

Ting..

Ting..

Suara notifikasi dari handphone syifa yang terletak di atas laci sebelum dirinya melenggang pergi membersihkan dirinya di kamar mandi, suara itu mengalihkan perhatian gus syafiq, sehingga gus syafiq melihag layar handphone syifa yang menyala begitu saja.

Tak mau melihat handphone syifa karna bagi nya tidak sopan jika melihat tanpa izin dari pemiliknya, gus syafiq langsung beralih menatap ke rak laci, dia membuka laci yang berisi kotak perhiasan yang tersimpan lama disana, tapi lagi-lagi mata gus syafiq melirik layar handphone syifa, sehingga menapakan ada pesan dari marven yang baru saja terkirim ke handphone syifa.

Tak mau melihat handphone syifa karna bagi nya tidak sopan jika melihat tanpa izin dari pemiliknya, gus syafiq langsung beralih menatap ke rak laci, dia membuka laci yang berisi kotak perhiasan yang tersimpan lama disana, tapi lagi-lagi mata gus s...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chasing Love Gus (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang