CLG 34

1K 51 1
                                    

~ ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ ~

------------------------------------------------------------

Happy Reading ✨✨
Sorry for typo

------------------------------------------------------------

Gus Syafiq berdiri di dekat kobaran api yang ia nyalakan, dia menatap benda yang ia pegang dari tadi, Gus Syafiq menghela nafas panjang saat menatap benda itu.

"Semua nya akan saya hilang kan, Ning". Gumam Gus Syafiq pelan

Benda yang selama ini selalu ia simpan dengan baik, benda yang penuh dengan kenangan indah di masa lalu, dan akhir nya ia putuskan untuk menghilangkan semua jejak masa lalu nya dengan Ning Annisa, perempuan yang sempat ia cintai.

Gus Syafiq melempar semua benda itu di kobaran api, tak lupa juga dia ingin menghilangkan semua trauma yang ada pada istri nya, kotak hitam yang berisi secarik kertas bertuliskan 'MATI' dan kain putih yang ada bercak darah, semua nya hilang di makan oleh api.

Gus Syafiq menatap kobaran api yang asik melahap benda benda tersebut, "semoga kejahatan yang menimpa istri saya, tidak akan terjadi lagi". Batin Gus syafiq

"Assalamualaikum mas". Salam Syifa yang tiba-tiba sudah berada di dekat Gus Syafiq

Gus Syafiq membalikan badan nya melihat ke arah sang istri yang berdiri di belakang nya, dia tersenyum saat mendapati sosok istrinya itu yang baru saja pulang dari kuliah nya.

"Waalaikumsalam". Jawab Gus Syafiq

Syifa langsung mengulurkan tangan nya alih-alih Salim kepada suami nya itu, Gus Syafiq yang melihat itu langsung membalas uluran tangan Syifa dan Syifa mencium punggung tangan suami nya.

"Lagi ngapain mas?". Tanya Syifa sambil melepas tangan nya dari tangan Gus syafiq

"Lagi bakar sampah". Jawab Gus Syafiq sedikit berbohong

Syifa hanya mengangguk an kepala nya dan membulatkan mulut nya, dia percaya bahwa suami nya itu sedang membakar sampah.

"Aku masuk dulu ya mas". Pamit Syifa

Gus Syafiq hanya membalas dengan anggukan kepala, saat Syifa sudah mendapati jawab dirinya beranjak pergi meninggalkan Gus Syafiq dan tak lupa mengucap salam saat dirinya masuk ke kediamannya.

"AHHHH". Teriak Syifa saat diri nya sudah berada di ndalem

Gus Syafiq yang mendengar teriak Syifa, dengan cepat ia menyusul Syifa dan melihat ke adaan istrinya yang bisa membuat Syifa berteriak histeris.

Saat dirinya sudah berada di ndalem tepat nya di dekat Syifa, mata Gus Syafiq terbelalak kaget, ia menatap benda yang berada di depan Syifa.

Syifa terduduk lemas di lantai, badan nya bergetar dan sedikit terisak saat melihat benda yang di dekat nya, ketika dirinya masuk di ndalem, dia mendapati benda itu di dekat ruang keluarga, kebetulan kyai malik dan ibuk nyai nafsiyah tidak ada di ndalem, dua orang itu sedang mengisi acara di masjid pesantren.

Benda itu tak lain adalah kain putih yang membalutkan bangkai tikus, bangkai tikus itu badanya di penuhi dengan jarum sehingga darah dari tikus itu mengalir, tak lupa juga ada sebuah foto yang menggambarkan perempuan berbaju burqa hitam persis yang selalu Syifa lihat.

kata kata itu muncul lagi yang membuat Syifa semakin takut melihat nya, bukan cuma itu, dia juga mendapatkan gambar bayi yang sudah di penuhi darah dan pisau yang tertancap di perut bayi itu.

Chasing Love Gus (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang