CLG 45

954 45 5
                                    

~ ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ ~

------------------------------------------------------------

Happy Reading ✨✨
Sorry for typo

------------------------------------------------------------

"Kamu mau bicara apa sama saya?". Tanya gus syafiq

Gus syafiq menatap deratan buku yang tertata rapi di rak buku nya, dia mengambil satu kitab yang bertuliskan arab, lalu dirinya melangkah ke ara sofa dan duduk di sana, sedang di sisi lain syifa sudah bekacak pinggang, dan sengaja memperlihatkan mimik wajah kesal nya walaupun tidak di perdulikan oleh gus syafiq.

"Kenapa tiba-tiba cuekin aku?". Tanya syifa spontan

Saat ini dirinya sangat malas jika berbasa-basi terhadap gus syafiq, dia ingin segera mengetahui maksud dari sikap suami nya itu yang berubah dengan drastis.

Bukan nya menjawab pertanyaan dari syifa, gus syafiq mengangkat alisnya sebelah dengan tatapan datar nya, rasa kesal syifa kian menambah berkali-kali lipat, jika telinga dan hidung nga bisa mengeluarkan api, mungkin saat ini dia menyemburkan api kekesalan nya terhadap gus syafiq.

"Jawab mas, jangan natap kayak gitu, aneh tau ga". Gerutu syifa

Hendak melanjutkan perkataan nya, dering handphone syifa berbunyi menandakan bahwa dirinya menerima panggilan dari seseorang, syifa langsung menghampiri benda pipih yang terletak di atas laci, dan melihat arah layar yang sudah menyala.

Dengan cepat syifa mengambik handphone nya dan keluar dari kamar, gelagat syifa membuat gus syafiq curiga, berusaha untuk tetap tenang gus syafiq melanjutkan membaca kitab yang ia pegang sedari tadi.

"Hahahaha, iya lucukan". Kata syifa yang sedikit terdengar dari dalam kamar

Ntah siapa yang menelpon syifa di malam hari, apalagi sampai syifa tertawa terbahak-bahak seperti ini, rasa penasaran gus syafiq semakin tinggi sehingga ada rasa ingin tau apa yang di lakukan syifa.

Gus syafiq berdiri dan meletakan kitab yang ia baca ke tempat semula, dia berjalan mendekat ke arah pintu yang sedikit terbuka karna tidam di tutup rapat oleh syifa.

"Iya marven, pokok nya gue tunggu kabar baiknya".

Gus syafiq yang hendak menarik pintu agar terbuka dengan sempurna akhir nya menghentikan kegiatan nya karna mendengar penuturan kata syifa, ternyata yang menelepon syifa adalah marven.

Gus syafiq mengurungkan niat nya dan berbalik melangkah kakinya menuju ranjang, lebih baik dia tidak menanyakan ini dari pada membuat hati nya sakit, semenjak kejadian menimpa syifa, marven dan syifa semakin akrab.

Gus syafiq merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan memposisikan diri nya memunggungi tempat syifa tertidur di samping nya, gus syafiq memutuskan untuk memejamkan mata nya, dan berharap sesuatu yang ia dengar tadi hanya angin lalu dan tidak akan terjadi lagi.

"Mas" panggil syifa

Syifa memposisikan dirinya ikut merebahkan dirinya di samping gus syafiq setelah mengakhiri sambungan telepon dari marven, dia menatap punggung lebar gus syafiq dan langsubg memeluk badan tegap gus syafiq.

"Maaf ya kalo aku ada salah, jangan lama-lama ngambek nya". Lirih syifa pelan

Tidam ada sahutan atau balasan dadi gus syafiq, syifa memutuskan membenam wajahnya di pungung lebar gus syafiq, dia menghirup wangi tubuh gus syafiq, sangat harum dan membuat dirinya tenang.

Chasing Love Gus (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang