CLG 41

950 53 1
                                    

~ ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ ~

------------------------------------------------------------

Happy Reading ✨✨
Sorry for typo

------------------------------------------------------------

"Pasti banyak mainan disana, bahagia ya nak, maaf mama ga bisa jaga kamu waktu itu".

Kini Syifa berada di pemakaman keluarga ndalem, Syifa menatap gundukan tanah kecil yang tertancap papan nisan menampakan ukiran ukiran indah yang tertulis "tifluna" jika di artikan ke bahasa indonesia adalah anak kita.

Satu bulan setelah kepergian bayi mereka, waktu itu Gus Syafiq meminta untuk mengubur janin Syifa di pemakaman keluarga nya yang terletak di pemukiman pesantren al-fatah, sehingga mereka bisa berziarah setiap hari dan melangitkan doa doa mereka untuk sang bayi.

"Assalamualaikum dek". Salam Gus Syafiq yang baru saja menghampiri Syifa

Syifa mendongakan kepala nya untuk melihat sosok Gus Syafiq yang kini sudah berada di dekatnya, segera Syifa memposisikan dirinya berdiri di hadapan Gus Syafiq.

"Waalaikumsalam mas". Jawab Syifa

"Mas mau kasih tau kamu, hari ini mas di undang untuk mengisi seminar di daerah Yogyakarta".

"Kok mendadak mas kasih tau nya". Kata Syifa heran

"Saya dikasih tau mendadak dek, maaf ya".

Gus Syafiq mengusap kepala Syifa yang terbalut hijab, memang benar yang diucapkan Gus Syafiq, ia baru menerima undangan untuk mengisi acara seminar di Yogyakarta, Yogyakarta terbilang sangat jauh dari daerah pesantren al-fatah.

"Besok saya baru pulang, nanti mas janji bakal bawa oleh-oleh banyak untuk kamu". Lanjut Gus Syafiq

"Ya udah kalo gitu, aku siapin barang barang yang mas butuhin disana".

Setelah mengatakan itu, Syifa melangkahkan kaki nya menuju ndalem, untuk mempersiapkan semua yang akan dibutuhkan suami nya itu.

Syifa yang tak terlihat lagi dari pandangan Gus Syafiq, kini bergantian Gus Syafiq menatap gundukan tanah kecil itu, ia memposisikan dirinya berjongkok disamping makam bayinya.

"Baba pergi dulu sayang, Hanya sebentar Baba disana, nanti Baba datang lagi kesini". Kata Gus Syafiq

Ia mengusap papan Nisan yang tertancap di gundukan tanah itu, dan melangitkan setiap doa nya untuk bayi mereka.

Seperkian detik yang Gus Syafiq pakai hanya menatap makam bayi mereka, kini ia beranjak menjauh dari gundukan tanah kecil itu.

****

Syifa menatap Gus Syafiq yang sedang menata koper nya ke dalam bagasi mobil, Gus Syafiq sudah siap untuk pergi meninggalkan sekitar pesantren al-fatah untuk satu malam saja.

Merasa sudah melaksanakan aktivitas nya, Gus Syafiq mendekat ke arah Syifa dan melemparkan senyuman yang meneduhkan hingga menampakkan lesung pipitnya.

"Hati hati ya mas, kalau pergi dengan keadaan baik aku minta, pulang juga dengan keadaan baik". Kata Syifa

"Iya sayang, mas izin pergi ya".

Gus Syafiq mencium kening Syifa begitu lama, jujur jauh dari Syifa sehari saja Gus Syafiq merasa tidak sanggup, tapi mau tak mau dia harus melaksanakan amanah nya dan merelakan dirinya jauh dari istri tercintanya.

Chasing Love Gus (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang