CLG 9

1.5K 67 1
                                    

~ ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ ~

------------------------------------------------------------

"Gimana saya mau marah sama Gus Syafiq, saya itu cinta sama Gus Syafiq, mau benci tapi rasa cinta saya lebih besar dari itu"

~ Syifa Alfathunnisa ~

----------------------------------------------------------

Jarum jam sudah menunjuk ke arah pukul 22:15, tapi tak kunjung datang Syifa ke ndalem, Gus Syafiq yang sejak tadi menunggu kedatangan Syifa pun khawatir, dia merasa bersalah karna sudah berbuat kasar terhadap Syifa, ia sempat ingin menyusul Syifa dan meminta maaf, tapi di cegah oleh kyai malik dan ibuk nyai nafsiyah, mereka bilang biarkan Syifa sendiri dulu untuk menenangkan diri nya.

Gus Syafiq, kyai malik, dan ibuk nyai nafsiyah menunggu Syifa di ruang keluarga mereka, yang tidak ada satu pun santri abdi ndalem yang masuk ke ruang itu, karna itu ruang privasi keluarga.

"Syafiq". Panggil kyai malik

Sang anak pun melihat ke arah Kyai malik karna dirinya merasa bahwa telah di panggil oleh sang ayah nya itu.

"Kenapa bah?". Tanya Gus Syafiq

"Coba sekarang kamu cari Syifa, sampai sekarang dia belum pulang juga". Pinta Kyai malik

"Iya Syafiq, sekarang sudah sangat malam". Kata ibuk nya nafsiyah

"Ya Allah gusti, kemana menantu saya pergi". Lanjut ibuk nyai nafsiyah pelan namun bisa di dengar oleh kyai malik dan Gus Syafiq.

Gus Syafiq melihat kedua orang tua nya ini sangat khawatir, tak kalah pun Gus Syafiq yang lebih khawatir terhadap istrinya itu.

"Baik bah". Jawab Gus Syafiq sambil mengangguk an kepala

"Kamu cari dulu di sekitar pesantren, mungkin Syifa ada di sekitaran pesantren". Kata kyai malik

Gus Syafiq hanya mengangguk kepala nya dan melenggang pergi untuk mencari Syifa, tak lupa juga dia mengucap salam dan mencium tangan kedua orang tua nya itu.

Gus Syafiq mencari di sekitaran pesantren, bahkan dia mencari di tempat Syifa yang sering istrinya itu datang kan, tapi Syifa tidak ada di situ, dia terus mencari, tiba-tiba langkah nya terhenti ketika melihat ada seseorang yang duduk meringkuk di pendopo taman dekat ndalem.

Gus Syafiq melangkahkan kaki nya mendekat kepada seseorang itu, ternyata itu Syifa yang sedang menutup wajah nya yang di tumpu oleh kedua tangan nya di atas lutut syifa, Gus Syafiq duduk di depan Syifa.

"Syifa". Panggil Gus Syafiq tapi tak ada balasan dari Syifa

"Syifa". Panggil Gus Syafiq lagi

Syifa yang mendengar nama nya di panggil, dia mengangkat wajah nya yang ternyata di depan nya sudah ada Gus Syafiq.

"Gus Syafiq kenapa disini?". Tanya Syifa

Chasing Love Gus (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang