Jaehyun keluar dari kamar mandi Chenle hanya dengan sebuah handuk yang melilit di pinggangnya. Ini karena kemarin ia menginap tanpa membawa baju ganti. Tentunya membuat otot lengan, dada, dan perutnya terekspos begitu saja, membuat Chenle yang berada di kamar terpesona dan iri melihat keindahan dari yang lebih tua.
"Ehem."
Chenle tersadar lalu menyodorkan satu setel pakaian yang dirasa ukurannya paling besar. Jaehyun mengambilnya kemudian memakai pakaian itu di hadapan Chenle. Ia terlalu malas untuk masuk ke ruang ganti.
"Yang bener aja, Le, baju kamu ngepas banget ini." Jaehyun menatap dirinya di cermin, baju itu sangat ngepas di tubuhnya membuat otot-ototnya tercetak dengan sempurna.
"Hahaha, udah ukuran paling besar itu, hyung."
Mendengar itu Jaehyun hanya bisa tersenyum. Meskipun bajunya tidak nyaman tapi kalau bisa membuat Chenle tertawa ia pasti rela berhari-hari berpakaian seperti ini.
Sebab tawa Chenle adalah candu bagi Jaehyun.
Jaehyun berjalan menghampiri Chenle yang terduduk di kasur. Dengan sengaja ia memeluk yang lebih muda hingga keduanya terbaring. Jaehyun mengendus wangi tubuh Chenle yang terasa seperti bayi. Sementara Chenle hanya tertawa menahan geli.
"Mandi sana," titah Jaehyun tetapi dirinya belum juga melepas pelukannya.
"Nggak mau. Aku gak mandi juga udah wangi kan?"
Pertanyaan retorik dari Chenle membuat Jaehyun tidak bisa menjawab apa-apa. Tidak salah, tubuh Chenle memang mengeluarkan wangi yang candu. Tidak mandi saja sudah wangi, gimana kalau mandi?
Di lain sisi pun memang si kecil jarang mandi karena menghemat air katanya. Padahal bilang saja kalau malas mandi.
Jaehyun mengusak rambut Chenle dengan gemas, dirinya mengeratkan pelukan karena tiba-tiba merasa dingin setelah mandi. Ia mencari kehangatan yang keluar dari tubuh Chenle.
"Geli, hyung," kata Chenle sambil menahan tawa. Pasalnya Jaehyun tidak hanya memeluk tapi juga mendusal di ceruk lehernya.
"Kamu wangi sih jadinya pengen ciumin terus."
Mendengar itu Chenle pasrah, ia membiarkan Jaehyun mengendus-endus lehernya. Sesekali yang lebih tua akan berhenti untuk membenarkan posisi selimut ketika merasa bertambah dingin karena AC.
Tok tok
"Le, udah bangun?"
Suara mama Lily terdengar setelah pintu kamar itu diketuk.
"Udah, Ma, ada Jaehyun hyung juga di sini."
Tanpa membuka pintu, sang mama kembali berkata, "Ajak makan dulu, udah siang."
Chenle menatap Jaehyun setelah suara langkah mamanya menjauh dari kamar. Dengan gerakan dagu ia mengajak yang lebih tua untuk keluar dari kamar.
"Yuk, bayi," balas Jaehyun membuat Chenle memutar bola matanya. Padahal kelakuan Jaehyun lah yang pantas disebut bayi.
Setelahnya mereka turun dengan Chenle yang masih memakai baju tidurnya.
"Pagi, Om, Tante," sapa Jaehyun ketika melewati ruang keluarga. Diikuti dengan sapaan Chenle.
"Pagi, Jaehyun," balas kedua orang tua Chenle sambil tersenyum. "Sini duduk."
Jaehyun pun mengangguk lalu mengambil posisi duduk di hadapan keduanya. Ia sedikit canggung karena jarang bertemu secara langsung dengan mereka.
Setelah menyeruput tehnya, papa Chenle bertanya, "Semalam abis main ke mana? Saya lihat kalian pulang jam 3 ya?"
Mampus.

KAMU SEDANG MEMBACA
NZ Story || Jaemle [END]
Fanfiction• mature | bxb | fiksi | idol life | harsh words • homophobic dni! • cr on pinterest Na Jaemin dan Zhong Chenle adalah salah dua member NCT Dream yang sedang naik daun. Kedekatan mereka sering dianggap sebatas adik kakak karena yang muda selalu manj...