Chapter 23

1.5K 108 9
                                    

Keesokan harinya, NCT Dream memiliki jadwal live sebelum sesi latihan. Chenle memilih duduk di sebelah Haechan dan Jisung, sementara Jaemin duduk di kursi ujung. Itu karena Chenle masih canggung akibat kejadian kemarin. Sepanjang perjalanan pun tidak banyak mengobrol.

"Jaemin sama Chenle marahan kah? Kok duduknya jauhan?"

"Dari tadi Chenle nunduk mulu deh."

"Jaemin kalo mau merhatiin Chenle ya merhatiin aja, jangan cuma dilirik mulu."

Dan masih banyak komentar mengenai kejanggalan Jaemin dan Chenle.

Akibat itu pula Jisung berbisik pada Chenle. "Lo marahan sama Jaemin hyung?"

Chenle hanya menggeleng.

"Terus kenapa?"

Chenle menoleh lalu memutuskan berbisik balik pada Jisung.

"Gue lagi malu anjir, semalem abis nganu sama Jaemin."

Jisung membelalakkan mata dengan telapak tangan Chenle yang membekap mulutnya. Chenle jelas tau kalau Jisung akan bereaksi heboh.

"Chenle bisik-bisik apa sampe Jisung kaget gitu?"

"Nggak, Jeno hyung, hehe."

Setelahnya mereka fokus kembali ke live sementara Jaemin memperhatikan Chenle dari ujung, dengan raut cemburu.

Renjun menyenggol lengan Jaemin seraya berbisik, "Jisung adek lo juga, mukanya santai aja napa."

•••

Jisung menyejajarkan langkahnya dengan sang sahabat. Ia ingin mengklarifikasi apa yang didengarnya tadi. Pernyataan ambigu Chenle membuatnya tidak bisa berpikir dengan jernih.

"Yak! Maksud lo nganu sama Jaemin hyung apa anjir? Nganu 18 coret? Baru sehari padahal kalian tinggal bareng. Gimana coba kalo seminggu? Sebulan? Setahun? Udah bunting kali lo."

Chenle menggeplak bahu Jisung dengan lumayan keras. Amit-amit dirinya bunting, lagian spesies cowok mana yang bisa bunting.

"Bahasa lo bunting. Pelanin suara lo, Jisung, kalo didenger mereka bisa abis gue sama Jaemin."

"Sorry, sorry. Ceritain dulu ke gue."

"Masa gue harus cerita nganu ke lo njir," kekeh Chenle. "Intinya semalem salah gue karena habis mandi cuma pake bathrobe. Gue lupa ada si Jaemin di sana."

"Si Jaemin, si Jaemin. Itu pacar lo, pabo!"

"Iya, iya, gue lupa ada Jaemin hyung."

"Jadi?"

Chenle mengerutkan keningnya tidak paham.

"Gimana rasanya nganu sama pacar?" ledek Jisung. Saat ini mereka sedang membasuh wajah di wastafel setelah menyelesaikan latihan selama dua jam.

"Y-ya, biasa aja."

Jisung menyipitkan matanya, ia tidak percaya dengan perkataan Chenle. Meskipun Jisung adalah yang termuda, jangan diragukan bahwa ia pun lelaki dewasa yang kadang menonton film blue.

"Emang biasa aja! Nggak sampe masuk juga lagian, gue sama dia keburu sadar, masih terlalu awal." Chenle menjelaskan lebih lanjut mengenai kejadian semalam. Dan tanpa sadar ia memasang wajah kecewa karena itu.

"Pantesan kok masih bisa latihan, mana lancar lagi jalannya. Ternyata belum sempet dibobol ya? Hahahaha, kasian deh."

"Shibali saekki!"

NZ Story || Jaemle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang