Chapter 5

2.3K 158 14
                                    

Guk guk

"Daegal, diem."

Ponsel Chenle terus berdering karena panggilan masuk dari Jaemin. Tapi Chenle lagi-lagi menolak panggilan tersebut, entah kenapa ia marah pada Jaemin padahal lelaki itu tidak ada salah apa pun padanya.

Guk guk

Anjingnya tidak berhenti menggonggong sembari menoleh ke arah belakang, tepatnya ke arah Jaemin berdiri. Chenle yang penasaran pun mengalihkan pandangannya, ia terkejut kala dari kejauhan melihat Jaemin tertangkap oleh kumpulan sasaeng yang mengejar mereka tadi.

"Pak, balik lagi, Pak!!" titah Chenle yang sayangnya jalanan tiba-tiba macet dan tidak bisa putar balik.

Chenle akhirnya turun seraya menggendong Daegal. Ia kesal kenapa harus ada sasaeng di dunia ini. Lebih kesal lagi karena ia meninggalkan Jaemin. Dan kenapa Jaemin tidak waspada dengan sekitar sih?!

Lelaki itu berlari dengan kencang, jauh di depannya sana ada lima orang sasaeng yang terus-terusan memotret Jaemin, memegang tubuh Jaemin, hingga ada yang berani memeluknya.

"Cewek-cewek gila!" teriak Chenle yang membuat mereka menoleh ke arahnya. Tiga orang cewek itu histeris dan berlari mendekat ke arah Chenle. Namun dengan sigap Chenle bisa menghindar. Ia terus berlari dengan sekuat tenaga lalu menarik tangan Jaemin untuk pergi dari mereka.

Tuhan.. tidak bisakah cewek-cewek itu diam saja?

"Chenle?" panggil Jaemin dengan suara lesunya. Ia kehabisan tenaga karena menghindar dari perlakuan sasaeng tadi.

Dirasa sudah jauh, Chenle menghentikan larinya lalu menyetop taksi yang kebetulan lewat. Keduanyaㅡtiga bersama Daegalㅡpergi menggunakan taksi menuju gedung agensinya.

"Thanks, Le," ucap Jaemin seraya terengah-engah.

Chenle hanya mengangguk karena dirinya tidak punya tenaga untuk bicara. Beruntung ia sempat memotret wajah para sasaeng itu karena dirinya berniat melaporkan mereka.

Setelah napasnya beraturan, Chenle bertanya, "Lo gapapa?"

"Gapapa."

Ucapan Jaemin tidak sejalan dengan tampilan wajah yang Chenle lihat.

"Gapapa gimana? Itu kenapa?" tunjuk Chenle pada sudut bibir yang lebih tua.

Jaemin menyentuh apa yang ditunjuk Chenle, ia baru sadar kalau ada luka.

"Kayaknya kena cincin cewek tadi," ucap Jaemin. "Ada satu orang yang hampir nyium gue, terus gue ngehindar dan gak sengaja kegores deh."

"Cewek gila," umpat Chenle yang langsung ditertawai oleh Jaemin.

"Jangan lucu-lucu, kalo gue suka lo gimana?" celetuk yang lebih tua.

Chenle membelalakkan matanya, belum sempat ia menanggapi, Jaemin lebih dulu berbicara.

"Bercanda, hehe."

Sialan, Jaemin!

Setelahnya mereka memilih diam hingga taksinya sampai di depan gedung SM. Jaemin turun diikuti Chenle, tampilan keduanya mengundang tatapan dari beberapa artis SM yang juga baru datang. Pastinya mereka akan berlatih untuk grupnya.

Chenle berjalan lebih dulu hingga sampai di lift, meninggalkan Jaemin yang berjalan di belakangnya.

Sesampainya di depan ruang latihan NCT, langkah keduanya berhenti ketika seorang gadis mendekati mereka, tepatnya mendekati Jaemin.

Dengan raut wajah khawatir, gadis itu bertanya, "Jaemin, kamu kenapa?"

Chenle tentunya melihat dan mendengar ucapan gadis yang ada di depannya. Tanpa menoleh pada Jaemin, ia segera masuk ke ruang latihan.

NZ Story || Jaemle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang