Chapter 21

1.7K 117 8
                                    

Haaai👋
Happy reading
Don't forget to vote and comment
•••

"Kenapa senyam-senyum?!"

Yang ditanya malah semakin melebarkan senyumnya. "Lucu, hyung."

"Apanya yang lucu?" Haechan memasang wajah kesal. Sungguh Chenle sangat mengganggu kegiatannya dengan sang kekasih.

Begitu pun dengan Jeno. Lelaki itu terdiam sambil menatap kesal ke arah Chenle, membuat si kecil membenarkan posisi duduknya dan memberhentikan tawanya.

"Iya, Lele salah, maaf."

Gemas.

"Lain kali, kabarin dulu kalo mau pulang," kata Haechan. "Kamu tadi ke sini naik apa dan sama siapa?"

"Sendiri, bawa mobil. Lele abis nganterin Papa sama Mama ke bandara."

Sikap manis Chenle akan muncul di waktu-waktu seperti ini. Lihat, Chenle duduk tegap sambil menunduk dan memainkan jari-jemarinya.

"Kenapa tidur di kamar hyung?" tanya Haechan dengan nada yang sudah melembut.

"Pintu kamar Lele dikunci, terus cuma kamar Haechan hyung yang gak dikunci. Tadi Lele capek jadi gak minta izin dulu buat masuk ke sana. Hyung jangan marah.."

Haechan tidak kuat dengan kegemasan si kecil. Ia mendekati Chenle lalu mengusap surainya.

"Iya, hyung gak marah."

Chenle mendongak. "Bener?"

Kemudian dibalas anggukan oleh Haechan.

"Huuft," desah Chenle dengan napas lega.

"Udah makan belum?"

"Udah di bandara."

"Ya udah, sekarang tidur lagi sana." Haechan memberikan kunci pintu kamar yang tadi dititipkan oleh Jaemin, jaga-jaga pemiliknya akan pulang malam ini.

Chenle berterima kasih, ia beranjak menuju kamarnya. Sebelum masuk, ia membalikkan tubuhnya.

"Jangan lupa lanjutin yang tadi ya Haechan hyung, kasian tuh Jeno hyung. Selamat menikmati~"

Sia-sia Haechan berbaik hati pada bocah itu.

"Chenle!"

Si kecil langsung mengunci pintu kamarnya dari dalam. Ia tertawa mendengar Haechan yang berteriak memanggil-manggil namanya. Padahal ia tahu kalau Haechan salah tingkah karena kepergok dirinya.

"Lucu banget, hihihi," gumam Chenle seraya menaiki kasurnya. "Kalo sijeuni tau kelakuan mereka gimana ya? Apa gak pingsan?"

Chenle memutuskan tidur dengan memakai earphone.

Dan dugaan Chenle betul, Jeno dan Haechan memulai kegiatan panas mereka lagi. Beruntung si kecil menyumpal kedua telinganya.

•••

"Hhmmpp?" Chenle menggumam dalam tidurnya ketika ia merasakan tangan seseorang memeluk tubuhnya.

Cup

"Morning, aegi."

Tanpa membuka mata pun Chenle tahu kalau orang itu adalah Jaemin.

Bruk

"Aw!!" Jaemin meringis. "Kok aku didorong sih? Sakit tau."

Chenle membuka mata sambil menutup hidungnya. "Bau alkohol. Sana mandi!"

"Tega banget."

"Ish." Chenle beranjak duduk dan menatap Jaemin yang berdiri di depannya. "Kamu kan tau kalo aku gak suka alkohol."

NZ Story || Jaemle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang