Chapter 39

1.2K 82 8
                                    

Jaemin bersikap semakin lembut pada Chenle semenjak mereka pulang dari mal, membuat si manis kebingungan. Umumnya seseorang akan marah ketika pacarnya justru berbaik hati dengan cowok lain kan? Selain itu Jaemin pun pencemburu, masa Chenle tidak diomeli?

"Sayang, gak ada yang sakit kan?"

"Iya, oppa, kamu udah berkali-kali nanya itu. Aku baik-baik aja."

Jaemin terkekeh.

"Kamu gak marah?" tanya Chenle di saat Jaemin membuat minuman hangat untuknya. Suhu malam ini benar-benar dingin.

"Selagi kamu baik-baik aja, aku gak akan marah."

"Tadi aku ngobrol sama Jaehyun hyung, gak marah?"

Jaemin menyodorkan secangkir hot chocolate buatannya dan diterima baik oleh si manis.

"Yang ada di pikiran aku, selama perjalanan jemput kamu, adalah gimana seandainya kalo aku terlambat lagi? Gimana seandainya kalo kamu kenapa-kenapa? Aku kalut, aku khawatir, aku takut."

Chenle mendengarkan dengan baik, sesekali menyeruput cokelat hangat miliknya.

"Kalo sampe kamu kenapa-kenapa, berarti aku gagal lagi jagain kamu. Dan waktu kamu bilang baik-baik aja, aku bener-bener bersyukur. Itu artinya aku gak perlu kehilangan untuk yang kedua kalinya."

Chenle masih mendengarkan.

"Aku sayang kamu. Aku gak akan ngulangin kesalahan yang sama dua kali."

"Can I kiss you, oppa?" Tiba-tiba Chenle bertanya.

Tanpa menjawab, Jaemin segera mencium bibir Chenle. Tangannya menangkup kedua pipi tembam milik kekasihnya, lalu memberikan sentuhan lembut.

"Makasih udah jadi orang baik," puji Jaemin setelah mengakhiri ciumannya. Sungguh ia tidak marah, justru ia bangga kalau Chenle bisa semudah itu memaafkan Jaehyun, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa ia juga khawatir. Jadi mulai saat ini Jaemin akan ekstra menjaga dan menemani Chenle ke mana pun si manis pergi.

"Lele sayang Nana oppa."

Dan keduanya sama-sama beruntung memiliki satu sama lain. Semoga saja takdir akan selalu membahagiakan mereka.

•••

"John, Taeyong kenapa dah? Dia tiba-tiba murung semenjak balik dari mal." Yuta membuka suara.

"I dunno, tadi dia ngobrol sama Jaehyun dan gak tau bahas apaan."

"Mereka udah putus ya waktu itu? I guess Taeyong pasti sedih karena dia sesayang itu sama Jaehyun," ujar Taeil.

"Gue jadi ngerasa bersalah."

"Don't be, Jungwoo."

"Lo gak salah, Jaehyun aja yang gak bisa jaga perasaannya sendiri."

Jungwoo tidak lagi bicara. Biarkan masa lalu menjadi pengalaman. Dan semoga Jaehyun serta Taeyong bisa kembali ke semula.

•••

Mark segera berlari ke kamarnya, tepatnya kamar Renjun, sebab kini ia diperbolehkan menginap di dorm dreamies lagi. Jujur ia butuh pelukan Renjun.

"Hi, sweetie. I miss you so bad." Mark menaiki kasur seraya memeluk erat sang kekasih.

"Baru juga kepisah sehari."

"Sejak kemarin, satu hari gak pelukan sama kamu itu rasanya kayak diisolasi satu abad."

"Mulai deh anehnya."

"Kok gitu?"

"Kurang belaian ya kamu? Padahal harusnya aku gak sih, hehe."

"Sssuttt, maka dari itu aku yang akan sayang-sayangin kamu. Kamu boleh kok diem dan cuma nerima rasa sayang dan cintaku yang besar ini."

NZ Story || Jaemle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang