Chapter 34

1.6K 80 6
                                    

"Jaemin oppa."

"Kenapa sedih gitu manggilnya?"

"Banyak yang gak suka aku pacaran sama kamu." Chenle menyodorkan ponselnya, ia sudah membaca komentar-komentar jahat di fotonya dengan Jaemin. "Katanya kamu lebih cocok sama Winter."

Jaemin membawa Chenle ke dalam pelukannya. Memang selama ini ia jarang memberi afeksi pada Chenle baik di panggung maupun di depan kamera. Afeksinya hanya Jaemin tunjukkan saat di belakang layar. Dan konser waktu itu menjadi satu-satunya afeksi Jaemin di depan kamera. Sedari dulu Chenle lah yang selalu mendekatinya, meskipun sekadar memainkan otot lengannya.

Di depan kamera, perlakuan Jaemin kepada semua member hampir sama. Jika tidak ada berita tentangnya yang dating dengan Chenle, pasti para penggemar tidak akan tau bahwa keduanya berpacaran.

Entahlah, rasanya Jaemin khawatir jika menunjukkan afeksi yang berlebihan. Khawatir jika Chenle tidak aman. Jujur ia takut penggemarnya akan menjahati Chenle. Beberapa penggemar memang berlayar di kapal mereka, tapi ia pun tau beberapa ada yang tidak suka, contohnya dari komentar jahat yang Chenle baca.

"Maaf ya, sayang."

"Kamu beneran sayang sama aku kan?"

Jaemin menunduk, memperhatikan Chenle yang menatapnya dengan gemas, bahkan bibir tebalnya dimanyunkan.

Cup

"Kalo gak sayang, aku gak akan pacaran dan cium kamu."

"Lele lebih sayaaanggg sama Nana!"

"Nana?"

"Eung! Nana oppa."

Jaemin terkekeh, sangat lucu panggilan itu keluar dari mulut Chenle.

"Dingin?" Jaemin bertanya saat Chenle mengeratkan pelukannya.

"Nggak, cuma pengen peluk erat kamu."

"Maaf ya."

"Waeyo, oppa?"

"Dipikir-pikir, sifat clingy kamu udah ada dari dulu, tapi aku gak pernah peka."

"Ahh, hahaha, gapapa. Aku kan emang suka manja ke semua hyung."

"Jangan lagi, cukup ke aku aja!"

"Gak mau!"

Jaemin merengut. "Nanti pada suka sama kamu gimana? Mark hyung aja sering banget bilang kamu lucu setiap on cam."

"Aku emang lucu."

"Ngeselin juga tapinya," kata Jaemin.

"Didikan Haechan hyung, hahahhaha."

"Serius, sayang. Jangan gemes-gemes di depan yang lain, oke?"

"Kalo tuntutan pekerjaan kan gak bisa dibantah, oppa."

"Siapa yang nuntut kamu jadi makhluk gemes di dreamies hm?"

Chenle tertawa. "Agensi? Mereka yang besarin aku jadi kayak gini."

"Aishh, tunggu aja aku nikahin kamu, bakal aku tutup."

"Masih lama kali, baru juga 24 tahun."

"Jangan salah, target nikah aku umur 25 tahun loh."

Chenle tersentak. "Muda banget??!!"

"Biar bisa punya anak banyak, sayang."

Seketika Chenle mendelik, ternyata semua cowok sama saja. Ralat, semua dominan.

"Kamu emang gak mau punya banyak anak?"

"Menurut kamu aja gimana." Chenle menenggelamkan kepalanya di dada Jaemin. Pertanyaan itu sangat aneh dan membuatnya berpikir dua kali. Mana bisa Chenle hamil dan melahirkan? Iya kan?

NZ Story || Jaemle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang