Chapter 24

1.3K 99 4
                                    

Drtt drrttt

Getaran ponsel membuat fokus Chenle teralihkan. Ia menatap ponsel Jaemin yang ditinggal di nakas sementara pemiliknya sedang mandi. Tertera nama 'Bunda' di sana. Awalnya Chenle tidak ingin menjawab karena khawatir tidak sopan. Namun panggilan dari nomor yang sama terus-menerus berdatangan.

|| Angkat telfonnya, Nana.

Lelaki manis itu segera menggeser tombol hijau tatkala membaca notifikasi pesan dari bundanya Jaemin. Sepertinya ada hal mendesak dari wanita itu.

"Halo, Nana sibuk?"

"H-h-halo, Tante. Maaf lancang, ini Chenle, Jaemin hyung lagi mandi."

"Oh gitu, Nak Chenle."

"Iya, Tante. Kalo boleh tau ada apa ya, Tan? Biar Chenle kabarin Jaemin hyung. Tapi kalo privasi biar Chenle suruh Jaemin hyung telfon balik ke Tante."

Dengan lembut Chenle bertanya pada ibu mertuanyaㅡcalon.

"Boleh kok, sayang. Tolong bilangin Nana, Bunda minta dianter ke rumah sakit. Tadi Bunda jatuh dan kakinya terkilir jadi gak bisa jalan. Pekerja di rumah udah pada pulang, tolong ya, Nak Chenle."

"Astaga, Chenle langsung lapor ke Jaemin hyung. Tante tunggu ya, Jaemin hyung pasti langsung meluncur setelah Chenle kabarin."

Terdengar kekehan dari seberang sana, sementara Chenle sudah mengetuk pintu kamar mandi.

"Jaemiinn, cepetan mandinya, bunda kamu jatuh!"

Bukan ketukan lagi yang lelaki itu lakukan, tapi ia sudah beralih kegiatan jadi menggebrak pintu.

Cklek

"Kenapa, sayangku?"

"Bunda kamu jatuh!" pekik Chenle agak kesal, memang suara lumba-lumbanya tadi tidak terdengar kah?

"HAH? Kok bisa? HP aku mana?!" tanya Jaemin seraya memakai bajunya di hadapan Chenle. Tidak ada waktu untuk berganti di kamar mandi, Chenle pun tidak mempermasalahkan itu karena sama-sama panik.

"Eh, di mana ya? Aduh, aku tadi simpen HP kamu di mana?"

Chenle yang panik bahkan lupa bahwa ponsel Jaemin masih di genggamannya.

"Di sini, sayang."

Sontak Chenle menoleh ke arah tangannya, lalu memberikan ponsel itu pada sang pemilik.

"Bunda!! Nana otw sekarang, Bunda gak banyak berdarah kan? Tetep sadar ya, jangan tinggalin Nana."

"Jaemㅡ"

"Nana, Bunda gakㅡ"

"Bunda diem aja ya, jangan dimatiin telfonnya."

Jaemin segera mengambil kunci mobil Chenle seraya menarik kekasihnya untuk ikut. Sebenarnya Chenle ingin meluruskan sesuatu tapi ucapannya selalu dipotong oleh Jaemin yang menyuruh diam dan jangan membuat panik. Padahal ekspektasi Jaemin sendiri yang membuatnya begitu.

21.00 KST

Brak

"Bunda! Bunda di mana?!"

Jaemin berlarian di lantai satu hingga bertemu sang bunda di kamar. Wanita itu tersenyum lega, setidaknya Jaemin tidak kenapa-kenapa dalam perjalanan ke rumah mereka. Pasalnya tadi Jaemin kebut-kebutan, Chenle pun sampai pusing saat turun dari mobil.

"Nana, hey." Bunda membenarkan rambut Jaemin yang menutupi wajah tampan sang anak. Ternyata anak tunggalnya itu sudah lama tidak mencukur rambut.

Jaemin memeluk Bunda saat ia selesai memeriksa kondisi wanita itu. Syukurlah tidak ada darah apa pun di sekujur tubuh sang bunda.

NZ Story || Jaemle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang