Satu minggu sebelum SMTown diselenggarakan, NCT Dream diliburkan 2 hari untuk beristirahat. Mereka menggunakan kesempatan itu untuk menginap di vila milik Jaemin yang letaknya dekat pantai. Liburan singkat ini diusulkan oleh Mark agar pikiran anggota-anggotanya menjadi fresh, termasuk dirinya.
"Wah, Mark hyung keren banget rencanain liburan sampe ke transportasinya gini."
Chenle si paling bawel pun mengutarakan pikirannya ketika ia melihat mobil van sudah terparkir di depan dorm mereka.
"Hahahha thank you loh, tapi buat van ini disewa sama Renjun sih," jawab Mark.
"Emang serasi dah Mark hyung sama Renjun hyung. Cocok jadi orang tua kita."
Mark hanya terkekeh, jujur sih memang sepertinya begitu. Mark dan Renjun itu paling tertua jadi harus yang paling mengayomi. Meskipun menurut Mark, Renjun sama bocahnya dengan Chenle.
"Gue mau di belakang!" ujar Haechan lalu memasuki van yang kemudian disusul Jeno.
"Si paling bucin," celetuk Renjun lalu menyusul keduanya.
Mark pun mengikuti Renjun agar bisa duduk berdekatan. Renjun tidak tahu saja kalau Mark juga sangat bucin padanya.
Setelahnya Jaemin dan Jisung memasuki van dan Chenle menjadi yang terakhir. Lelaki manis itu bingung ketika sudah di dalam. Haruskah ia duduk di samping Jaemin atau Jisung?
Chenle melihat Jaemin yang menggeser duduknya lalu menepuk kursi di sampingnya. Sementara Jisung sudah sibuk dengan game bocah di ponselnya. Lelaki itu bahkan tidak punya inisiatif untuk menggeser duduk.
Mau tidak mau, yang sebenarnya mau, Chenle duduk di sebelah Jaemin. Sejujurnya Chenle tidak canggung, hanya saja berusaha agar tidak terlalu dekat yang berujung perasaannya semakin dalam.
"Gak ada barang yang ketinggalan kan?" tanya Jaemin.
"Nggak. Tapi harusnya gue yang nanya, lo kan gak pernah bawa tas. Barang lo aman?"
Jaemin terkekeh. "Gue titip ke Jisung jadi aman. Lagian bawa HP aja cukup, gak perlu ribet bawa tas."
Si paling kaya dan efisien.
"Ampun, Tuan," canda Chenle yang ditertawakan oleh Jaemin.
"Udah masuk semua ya," ujar Mark dari belakang setelah sopir sudah siap berangkat. "Gak ada yang ketinggalan kan?"
"Amaann!"
"Oke, let's go!"
Semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Jisung sibuk memainkan game perkembangbiakkan sel. Haechan dan Jeno sibuk mengobrol. Mark dan Renjun sibuk mendengarkan musik melalui earphone. Serta Jaemin yang sibuk menjahili Chenle.
"Le," panggil Jaemin setelah terdiam cukup lama.
Chenle menoleh, kepalanya disandarkan di kursi mobil.
"Maaf kalo gue ada salah. Entah disengaja atau nggak."
Yang lebih muda mengernyitkan dahinya, ada apa gerangan sampai Jaemin berucap begitu.
"Kenapa, hyung? Lo abis ngapain?" tanya Chenle dengan was-was, apakah Jaemin melakukan hal yang buruk hingga ia meminta maaf?
Jaemin menggeleng. "Gak tau, makanya gue minta maaf. Rasanya lo ngehindar, gue ada salah, Le?"
Chenle tidak tahu bagaimana menjawabnya. Tidak mungkin ia bilang kalau ia suka dengan Jaemin. Tidak mungkin juga bilang ia menghindar karena jantungnya tidak baik kalau terus berdekatan.

KAMU SEDANG MEMBACA
NZ Story || Jaemle [END]
أدب الهواة• mature | bxb | fiksi | idol life | harsh words • homophobic dni! • cr on pinterest Na Jaemin dan Zhong Chenle adalah salah dua member NCT Dream yang sedang naik daun. Kedekatan mereka sering dianggap sebatas adik kakak karena yang muda selalu manj...