Chapter 27

1.6K 103 6
                                    

Mianhae yeoreobun, belum ada adegan 🔞 Jaemin sama Chenle di sini ㅋㅋㅋㅋ
•••

Chenle menyelimuti tubuh Jaemin setelah berhasil membawa kekasihnya keluar dari kamar mandi. Dasar Jaemin, malam-malam bukannya tidur malah mandi.

Betul, sebelum ketahuan oleh Chenle, Jaemin memutuskan mandi dan berakhirlah dirinya menggigil sekarang.

Kasihan sekali abang Jaemin ini, klimaks tak dapat, sakit iya.

"Kamu ini aneh, kenapa mandi dua kali coba? Jadi sakit kan."

Jaemin hanya mendengarkan, sedari tadi Chenle mengomel hal yang sama dengan kalimat yang berbeda. Cukup membuat Jaemin hapal dengan apa yang akan selanjutnya Chenle ucapkan.

Kalo kamu sakit nanti gak bisa ikut latihan, Jaemin.

"Kalo kamu sakit nanti gak bisa ikut latihan, Jaemin."

Kan.

"Iya, sayang, maaf ya? Udah sini tidur lagi." Jaemin menarik Chenle ke dalam pelukannya. Tentu ia menjauhkan tangan Chenle dari dadanya. Jangan sampai ada mandi yang ketiga kalinya malam ini.

"Kamu perlu dikompres dulu."

"Nggak usah, pelukan kamu udah jadi obatnya."

Ngalusnya bisaan nih Jaemin.

Jaemin menurunkan tubuhnya hingga kepalanya berada di dada Chenle. Dibawanya tangan Chenle untuk mengusap kepala Jaemin, membuat si manis mau tak mau harus melakukannya.

Jaemin mengalungkan tangannya di pinggang Chenle, mengusap punggung submisifnya sambil membatin ; maaf ya.

"Jalja, aegi."

•••

Renjun tersenyum lega ketika manajer mereka mengumumkan bahwa dreamies diberi libur lima hari. Padahal awalnya Renjun hanya meminta libur untuk satu hari ini, tapi rezeki anak baik memang tidak ke mana.

"Eung.."

"Udah bangun?"

Pertanyaan retoris sebetulnya, karena Renjun langsung membantu Mark untuk duduk.

Yang lebih tua kemudian memegang kepalanya, sangat berat hingga penglihatannya berkunang-kunang.

"Sekarang jam berapa?"

Renjun melihat Mark yang mengurut pelipisnya dengan pelan. "Jam 9."

Bruk

"Aaw."

"Aish, Mark hyung bisa diem gak? Lagi sakit kenapa malah aneh-aneh sih!"

Renjun membantu Mark bangkit, tadi yang lebih tua tersandung selimutnya sendiri hingga nyungsep, untungnya nyungsep di kasur.

"Latihan."

Satu kata keluar dari lelaki yang sakit itu, rasanya kalau sedang sakit akan sulit untuk merangkai kata-kata.

"Libur. Manajer hyung bilang kita libur lima hari. Jadi lo diem, jangan ke mana-mana. Udah tiduran aja."

Renjun keluar dari kamar mereka, menyisakan Mark yang masih mengurut pelipisnya. Juga menyisakan pertanyaan besar pada Mark karena Renjun menggunakan kata lo kepadanya.

"Udahlah, Renjun nyuruh tiduran lagi."

Sementara di dapur. Renjun sedang membuatkan bubur untuk sang roommate. Lelaki itu bingung sendiri kenapa ia memakai kosa kata lo pada Mark. Namun begitulah Renjun karena mudah terbawa emosi.

NZ Story || Jaemle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang