Chapter 20

1.8K 118 8
                                    

🔞🚨
•••

Chenle berada di bandara untuk menjemput mama dan papanya yang datang. Dari dulu kedua orang tuanya memang sering berkunjung. Namun, karena masalah dengan Ningning mereka tidak lagi datang. Dan sekarang, orang tuanya kembali dengan rutinitas semula mereka.

Jaemin di mana?

Tenang, tenang.

Jaemin menemani Chenle kok di bandara. Mereka berdua sedang duduk di salah satu kafe bandara. Masih ada satu jam untuk orang tua Chenle sampai di sana.

"Jaem, cobain nih yogurt stroberi punyaku. Ini favorit kamu kan?" Chenle mendorong gelas miliknya ke arah Jaemin. Ia senang menggoda Jaemin dengan stroberi yang jelas-jelas bukan kesukaan sang kekasih.

"Iiii, kamu aja yang minum." Jaemin mendorong kembali gelas itu kepada pemiliknya.

"Hahahaha lucu banget. Beneran nih gak mau?"

"Diminum, aegi. Jangan bercanda terus ah."

"Ne, Jaemin oppa."

Berakhir dengan Jaemin yang mencubit gemas pipi Chenle.

•••

Kini Jaemin berjalan di belakang Chenle dan orang tuanya setelah ia menyambut kedatangan mereka. Jaemin sedikit grogi karena pernah membuat anak mereka patah hati, maka dari itu ia memutuskan tidak berjalan berdampingan.

"Aduhh!" Jaemin tidak sadar kalau papa kekasihnya berhenti hingga ia menabrak punggung pria di depannya. "Maaf, Om."

"Kamu ngapain jalan di belakang? Nyamar jadi bodyguard?"

Jaemin menggaruk tengkuknya sementara Chenle terkekeh melihat Jaemin yang salah tingkah.

"Sini, jalan barengan. Pacar Chenle kan?"

"I-iya, Om, saya Jaemin."

Papa Chenle menarik bahu Jaemin hingga berdiri di sampingnya. "Saya tau, kamu udah perkenalan tadi."

Jaemin tersenyum canggung. Ia lupa akan hal itu.

"Kamu kenapa? Tegang banget dirangkul sama saya? Kayak abis ngelakuin kesalahan aja."

"A-anu, Om. S-sayaㅡ"

"Kamu ngelakuin apa ke anak saya?"

"Papa, udah, nggak liat itu Jaemin gugup gitu? Jangan ditanya aneh-aneh ah," sahut sang mama yang sedang digandeng oleh Chenle.

"Iya, Pa. Ini kan pertama kalinya Jaemin hyung ketemu Papa sama Mama sebagai pacar Chenle. Wajar kalo grogi."

"Habisnya pacarmu ini serasa ketemu hantu aja, tegangnya keliatan."

Chenle tertawa karena penuturan papanya. Bisa-bisanya orang tua itu memberikan candaan aneh begitu.

"Calm, boy, relax," ujar sang papa seraya meremas bahu Jaemin dengan pelan, memberitahu bahwa dirinya tidak seperti yang ada di pikiran anak muda itu.

Jaemin mengangguk sambil tersenyum. Ia sudah ditakutkan dengan pikiran-pikiran negatifnya yang ternyata tidak terjadi sama sekali. Papa dan mama Chenle justru senang akan kehadirannya.

"Kita makan dulu baru ke rumah ya."

•••

Keempat orang tadi turun dari mobil yang Jaemin kendarai. Dengan sopan, Jaemin membungkuk ketika orang tua Chenle berpamitan untuk masuk ke rumah sang anak.

"Selamat beristirahat, Om, Tante."

Sementara Chenle masih di depan rumah, berdiri di samping Jaemin yang baru saja menghela napas dengan lega.

NZ Story || Jaemle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang