Chapter 2

2.7K 173 9
                                    

"Selamat datang, Tuan Zhong," sapa ahjumma yang menjaga rumahnya sekaligus pengasuh Daegal. "Kau baik-baik saja, Tuan? Perlu saya panggilkan dokter?"

Chenle menggeleng. "Tidak usah. Tolong siapkan air hangat untuk saya mandi."

"Baik, Tuan. Oh ya, Daegal sudah saya tidurkan di kamarnya."

Lelaki itu hanya mengangguk sebagai jawaban. Ia duduk di sofa bersama manajernya.

"Chenle," panggil sang manajer.

"Kenapa, hyung?"

"Jawab jujur, sebenernya ada kejadian apa di ruang latihan?"

"Bukan apa-apa, hyung, gak usah khawatir. Lebih baik hyung pulang dan istirahat."

"Beneran?"

"Bener."

"Ya udah, kalo ada apa-apa kabarin hyung ya."

Setelah manajernya pamit, Chenle pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri. Sang ahjumma sudah menyiapkan air hangat di sana, kemudian pulang karena tugasnya sudah selesai.

Chenle meringis kala bokongnya masih terasa sakit, jatuh ke lantai dengan gebrakan yang keras tentunya tidak langsung sembuh begitu saja, butuh beberapa saat. Ia jadi heran dengan Jaemin yang tiba-tiba kasar. Meskipun Chenle tau kalau Jaemin tidak sengaja, tetap saja ia marah.

"Hyung.. hyung.. pasti lo diomelin sama Renjun hyung dah," gumamnya.

•••

Jaemin keluar dari kamar mandi lalu berpapasan dengan Renjun yang sedang memasak di dapur. Pemandangan yang sangat langka karena biasanya lelaki itu akan menyuruhnya masak. Sepertinya Renjun betulan marah.

"Jun, gue aja sini," kata Jaemin seraya mengambil pisau yang ada digenggaman Renjun.

"Gak usah."

Renjun menolak bantuan lelaki itu. Ia melanjutkan kegiatan memotong bawang dan cabai. Rencananya ia akan memasak sayur bayam karena mudah.

Tetapi Jaemin tidak menyerah, ia membantu Renjun dengan mengambil bahan-bahan yang diperlukan.

Cklek

Suara knop pintu mengalihkan perhatian keduanya. Mereka melihat Jisung yang sudah berpakaian rapi dan membawa tas kecilnya.

Jaemin langsung bertanya, "Mau ke mana, Ji?" tapi tidak ditanggapi oleh sang adik.

"Renjun hyung, gue udah izin ke manajer mau ke rumah Chenle. Bocahnya minta gue temenin," lapor Jisung tanpa menoleh sedikit pun ke arah Jaemin.

Lelaki yang diabaikan itu langsung menanggapi ucapan Jisung, "Guys, ayolah gue minta maaf atas kejadian tadi. Gue beneran gak sengaja. Jangan diemin gue gini dong, gak enak."

Kalau dipikir-pikir ucapan Jaemin ada benarnya. Maka dari itu Jisung berbicara, "Hyung, kalo aja lo tadi minta maaf secara proper ke Chenle, kita gak akan marah."

Jisungnya sudah beranjak dewasa hingga bisa bicara seperti itu.

"Bener, lo kenapa dah tiba-tiba kasar gitu?" Kali ini Renjun yang bertanya. Rasanya mereka memang harus baikan.

"Gak sengaja, serius."

"Alasannya apa?" tanya Renjun yang belum puas dengan jawaban Jaemin. "Gak mungkin lo kayak gitu tanpa alasan ya, Jaem."

Jaemin menoleh ke arah Jisung, "G-gue gak suka kalo Chenle rangkul gue setelah peluk Jisung."

Jawaban tidak terduga dari Jaemin membuat keduanya terdiam sambil memikirkan kemungkinan yang terjadi.

NZ Story || Jaemle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang