Dear Alvareza, chapter 12

699 68 3
                                    

Happy reading and, enjoy!


















Hal yang paling dibenci oleh aji adalah kecoak, namun entah dosa apa sampai sampai pagi ini ia harus berurusan dengan makhluk yang menyebalkan itu. disaat aji ingin mandi pagi, ia malah di kejutkan oleh seekor kecoak yang menempel di dinding kamar mandinya.

Aji kembali kedalam kamar mandi dengan tissue dan juga sapu di tangannya. ia menggerak gerakkan sapu itu berniat untuk mengusir kecoak itu.

"ARGGGHHH"

aji langsung berjingkrak kaget bercampur geli saat kecoak itu terbang ke arah mukanya. aji langsung menyelamatkan dirinya untuk keluar dari kamar mandi, ia mengambil selimut lalu menggulung dirinya sendiri di dalam selimut tebalnya.

aji berjalan kedalam kamar mandi lagi lalu membasahi beberapa lembar tissue lalu kembali berjalan ke kamarnya untuk mencari keberadaan kecoak yang membuat ribut di pagi pagi seperti ini.

"Nah! Disana kau!. " aji langsung melemparkan tissue yang sudah di basahinya ke kecoak yang menempel di dinding dekat pintu balkonnya.

"KENA KAU!. " aji mengeluarkan dirinya dari dalam gulungan selimut dan mendekati kecoak yang sudah terbungkus tissue basah itu dengan ekspresi julid yang dimiliki nya.

Perlahan namun pasti, ia ingin membuang tissue beserta kecoak itu kedalam kloset. Seletah mendapatkan kecoak itu, ia segera berlari masuk kedalam kamar mandi lalu membuang tissue itu kemudian aji segera menekan tombol flush.

Aji berjingkrak senang karena telah berhasil mengusir kecoak itu dari dalam kamarnya, kemudian ia kembali menyimpan selimutnya lalu melanjutkan acara mandinya yang tertunda.

Ini adalah hari terakhir ujian praktek, ujian praktek hari ini adalah olahraga.

Setelah selesai mandi lalu berpakaian, aji menyempatkan diri untuk memberi makan womzi. Kucing oren itu semakin gendut saja, dan tingkah nya berhasil membuat aji menggeleng kan kepalanya lelah. Pernah hari itu, womzi melompat dari atas balkon karena melihat kupu kupu.

Anehnya womzi tidak mengalami apa apa, ia mendarat dengan sempurna di atas rerumputan lalu kembali mengejar kupu kupu itu. Kucing oren memang absurd.

Aji keluar dari rumahnya tak lupa untuk mengunci rumahnya. Ia berjalan ke sepedanya yang sudah berada di halaman rumahnya. Aji menaikki sepeda nya lalu berjalan ke sekolahnya dengan pikiran yang kosong.






































•.:°❀×═════════×❀°:.•







Sesampainya di parkiran sekolah, ia langsung memarkirkan sepeda nya di parkiran khusus untuk sepeda. Saat di rumah ia lupa untuk memakai kacamatanya, ia berniat untuk memakainya di kelas saja.

Semua siswa-siswi yang ada di sana menatap kagum pada aji yang terlihat sangat tampan tampa kacamata nya. Aji hanya memandang bingung pada mereka dan sesekali tersenyum ketika ada yang menyapa nya.

Namun saat sudah akan sampai pada kelasnya, ada seorang siswi ber rambut blonde yang di kuncir dua berjalan dengan dua roti di tangannya. gadis itu berdiri di depan aji dengan senyumannya yang manis.

Dear Alvareza || Park Jisung (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang