Dear Alvareza,chapter 29

360 32 2
                                    



_____________

©© : hak cipta dilindungi undang-undang.

_______________

Happy Reading babe!



















Renan dan jovian datang ke markas sang musuh. markas geng montor atau bahkan gengster elang itu berada cukup jauh dari kota, tepat berada di dekat hutan yang gelap.

Mungkin mereka sengaja membuat markas disini agar polisi tidak mudah mencari mereka. Kenapa jovian bisa tau?

Karena jovian pernah ditunjukkan langsung oleh barra, dirinya padahal hanya iseng bertanya. Untung saja memori otaknya mendukung untuk situasi seperti ini.

"Ini markasnya?. " tanya renan.

Jovian mengangguk tampa ragu , ia benar benar masih ingat letak markas dari gengster elang ini.

Hanya sebuah bangunan kumuh yang cukup besar dengan dua lantai dan halaman markasnya yang sangat tidak terawat. Banyak sekali lumut lumut yang menempel pada dinding bangunan itu.

"Ayo masuk. " ajak jovian.

Drrttt.. Drrrtttt

Drrttt..

Renan menghentikan langkahnya yang sontak jovian ikut berhenti melangkah.

"Araska."

Renan langsung mengangkat telepon dari pemuda yang mendadak jadi bodyguard aji dan dirinya. Memang tadi renan sempat mengabari araska bahwa aji diculik oleh orang tak dikenal dan araska langsung mengerahkan bawahannya yang berada di sini untuk mencari keberadaan tuannya.

#in call, renan font tebal araska font miring.

"Halo, ada kabar tentang aji?. " tanya renan sambil melihat sekeliling, tak lupa ia me loudspeaker agar jovian bisa mendengarnya.

"Halo tuan muda, belum ada kabar tentang tuan muda alvareza. Hanya saja, saya ingin mengingatkan jika tuan bercerita kepada saya bahwa tuan memasang gps ke ponsel tuan aji. "

Renan seketika mengingat bahwa dirinya memasang gps untuk memantau jika ia sedang berkerja kemana saja aji berpergian.

"Baik, makasih udah ingetin gue. "

Pippp...

Panggilan di akhiri sepihak oleh renan, dirinya lantas segera mengecheck dimana keberadaan ponsel aji.

"Gue dapet, posisinya di gedung bekas tekstil. " jovian menganggukkan kepalanya lalu mereka bersiap siap untuk pergi ke lokasi.

"ANJIR SIAPA LO PADA. " teriakkan dari arah samping mereka membuat renan dan jovian langsung menoleh.

"SIAL." mereka ketahuan oleh lima anggota gengster elang.

Dear Alvareza || Park Jisung (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang