_____________________
©© : hak cipta dilindungi undang-undang.
_______
Happy reading babe!
..
mentari menaiki tahtanya, gulita kembali bersemayam di persemayamannya dengan indah. semburat orange keluar dari ufuk timur , menyoroti sang bumi setelah di serang gulita yang memabukkan.Mata sipit itu memancarkan kemarahan yang sangat dalam, ia menatap nyalang seseorang didepannya. Ruangan nya yang ber AC tidak mempan lagi. tatapan nyalang dari pemuda bermata sipit itu membuat pemuda yang lebih tua darinya merinding dan langsung menundukkan kepalanya dalam.
"pokoknya gue gamau tau pokoknya jangan sampe dia luka sedikitpun atau nyawa lo yang jadi taruhan. " ucap pemuda bermata sipit itu penuh penekan disetiap kalimatnya.
seseorang berpakaian serba hitam itu hanya mengangguki permintaan boss muda nya, ia takan bisa mengelak lagi karena boss muda nya ini mengancam nyawanya. Nyawanya lebih berharga.
"Baik tuan muda, saya siap menaruh kan nyawa saya demi tuan muda alvareza. " pemuda bermata sipit itu mengangguk.
Drrttt..
Drrrtttt... Drrttttt
Ponsel pintar pemuda sipit itu bergetar menandakan ada panggilan yang masuk. ia segera mengambil ponsel nya dan menekan logo hijau disana.
"Halo, ada apa?. " pemuda itu bersuara.
"...... "
"BAGAIMANA BISA?. " suara pemuda itu mendadak menunggi, hingga membuat pemuda yang berada di depannya berjingkrak kaget.
"...... "
"gue gamau tau pokoknya jangan sampe kita kecolongan sedikit pun. "
"..... "
Pippp...
Pemuda sipit itu mengakhiri panggilannya saat sang lawan bicara sedang berbicara, tampa mau mendengarkan ucapan lawan bicara nya lebih lanjut.
"Kenapa masih disini? Keluar!. " pemuda berpakaian serba hitam itu mengangguk lalu berjalan keluar, melihat dari sorot matanya pemuda sipit itu sedang marah besar.
"ARGHHH."
Si sipit itu menendang meja di depannya dengan kuat, tak peduli jika kakinya akan terluka.
"Gue harap lo bakal baik baik aja.. "
_______________
Aji dan renan baru saja pulang dari acara belanja bulanan nya, mereka berjalan berdampingan dengan tangan yang penuh memegang banyak kantong belanjaan. Padahal aji sudah menasehati renan agar tidak khilaf dalam berbelanja, namun renan bilang itu untuk kesehatan aji juga. Karena rata rata belanjaan yang ia beli adalah sayur, sereal dan makanan sehat lainnya.
Aji membalikkan badannya saat merasakan ada seseorang yang mengikuti mereka sedari mereka keluar dari supermarket tadi. ia merasa aneh saat melihat seseorang berpakaian hoodie putih yang penutup kepalanya menutupi wajahnya, ia terlihat sibuk dengan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Alvareza || Park Jisung (END)
FanfictionTAHAP REVISI BERISI S1/S2 Aji alvareza, seorang pemuda yang harus bertahan dengan ginjal nya yang rusak. Hidup yang kita jalani tidak semulus itu, ketika kita salah melangkah sedikit saja maka semuanya akan hancur dalam satu kedipan. Aji alvareza...