Happy reading and enjoy!
Hari libur ini aji berniat untuk memeriksakan kesehatan nya pada dokter karena ia merasakan lemas setiap harinya dan juga beberapa bagian tubuhnya yang membengkak entah karena apa.
Aji sudah berisap siap untuk berangkat ke rumah sakit menggunakan ojek online yang sudah ia pesan. aji keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni tangga, ia sengaja pergi pagi pagi karena agar tidak di curigai oleh sepupunya yang masih terleleap di kamarnya.
"Cuman cek doang, kenapa jadi ga enak gini perasaannya. " gumam aji sembari menunggu ojek online yang ia pesan datang.
Tak lama ojek online yang ia tunggu tunggu datang dan aji segera pergi menuju rumah sakit yang cukup dekat dari rumahnya, dengan perasaan yang tidak karuan akhirnya aji memberanikan diri untuk pergi checkup kesehatan nya, sendirian.
.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.
Aji sekarang tengah menunggu namanya dipanggil oleh perawat yang bertugas. Sembari ia menunggu, aji memainkan ponsel.
Sejak pagi tadi ia tak sempat membuka ponsel, banyak pesan yang masuk ke room chat nya sampai sampai aji pusing sendiri mau menjawab yang mana terlebih dahulu.
Aji hilang sedikit atau ia hanya menyimak di grup saja room chat nya sudah di spam oleh teman temannya.
tak lama, nama aji di panggil oleh perawat yang menghampiri nya. aji memasukkan ponsel nya kedalam saku lalu berjalan mengikuti perawat didepan nya.
Aji memasuki ruangan bernuansa putih dan berbau obat obatan, seseorang berkas putih dan bername tag dimas yang sedang duduk dan tersenyum manis saat aji masuk kedalam ruangan itu.
"Silahkan duduk. " panggil dimas saat melihat aji yang hanya berdiri dan menatap sekelilingnya. Aji langsung tersadar dan duduk di kursi depan dokter dimas itu.
"Jadi apa keluhannya?. " tanya dimas dengan lembut pada remaja di depannya ini.
"Ee, saya sering ngerasa lemes tiba tiba terus waktu saya makan pasti mual. juga tangan sama kaki saya bengkak dok. Itu cuman kecapean kan?. " tutur aji dengan jujur tanpa menutup nutupi. ia semakin overt saat melihat ekspresi sang dokter yang langsung berubah.
"Ah, saya gamau salah paham dulu. Gimana kalo kita check dulu?. " aji langsung mengiyakan dan mengikuti dokter itu.
Dimas tersenyum ketika pemeriksaan yang dilakukannya sudah selesai. "Hasilnya akan keluar dalam tiga jam lagi, jadi nanti tolong ambil hasilnya setelah tiga jam ya, aji. " tuturnya.
Aji menganggukkan kepalanya lalu berpamitan untuk pulang terlebih dahulu. Ia beranjak dari rumah sakit itu, dia tak memesan ojek online lagi namun ia memilih untuk berjalan jalan terlebih dahulu untuk menghilangkan jenuh nya di rumah.
Hitung hitung healing sebelum UAS yang tinggal menghitung jari saja.
Saat sedang berjalan di sekitaran taman yang cukup dekat dengan rumah sakit, ia melihat jovian yang sedang beradu mulut entah dengan siapa.
saat perempuan yang beradu mulut dengan jovian pergi, aji memutuskan untuk menghampiri jovian yang terlihat frustasi di tempatnya.
"Jov?. " panggil nya sembari menepuk bahu jovian pelan.
Jovian menoleh dan mendapati sahabatnya di sampingnya, ia tersenyum walaupun sangat terlihat terpaksa.
Ia baru saja beradu mulut dengan mentari - gadis yang di jodohkan dengan jovian sejak kecil namun jovian selalu menolak dengan perjodohan itu, namun tidak degan mentari, ia malah selalu ingin dekat dengan jovian dan tidak suka ketika mendengar jovian memiliki gebetan-.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Alvareza || Park Jisung (END)
FanfictionTAHAP REVISI BERISI S1/S2 Aji alvareza, seorang pemuda yang harus bertahan dengan ginjal nya yang rusak. Hidup yang kita jalani tidak semulus itu, ketika kita salah melangkah sedikit saja maka semuanya akan hancur dalam satu kedipan. Aji alvareza...