happy reading and enjoy!
JHONATAN TEYFA DAN RENAN memutuskan untuk pulang setelah selesai di makam aji, hujan semakin deras saat mereka meninggalkan pemakanan aji.
renan memandang sendu makam aji yang masih sedikit terlihat dari dalam mobil, ia menyandarkan kepala nya ke kaca mobil milik paman nya. "ji, kenapa lo pergi waktu om jhon sama tante teyfa baikan? "
Helaan napas terdengar berat, renan memutuskan untuk memasang earphone nya dan mendengar kan lagu dengan volume keras. mencoba melupakan segala nya yang telah menghantam dirinya belakangan ini.
KINI mereka─renan,jhonatan, teyfa─sudah berada di kediaman lama aji, teyfa dan jhonatan meminta renan agar menceritakan semuanya pada mereka.
dari bagaimana ia dan aji bisa berbaikkan dan bagaimana aji bisa terkena penyakit yang membuat nya hampir kehilangan semangat hidupnya. Hingga saat aji di celakai oleh anak tiri dari jhonatan.
teyfa sangat tidak menyangka, perpisahan nya dengan sang mantan suami berakibat terhadap sang anak. ia tidak bisa membayangkan betapa stress dan depresi nya sang anak, ia juga masih sangat membutuhkan bimbingan orang tua kandung nya.
Ia berfikir dengan uang semua yang aji perlukan dapat terpenuhi, tampa memikirkan kalau uang sana sekali tidak bisa menggantikan kasih sayang dari kedua orang tua aji.
Teyfa kembali menangis, nafas nya tersendat sendat mencari pasokan udara yang sudah tidak manis lagi. matanya menatap kosong, seolah olah dunia nya telah kehilangan warna. sungguh, kalau ia bisa, ia ingin mengulang waktu nya.
RENAN kini tengah duduk di
Kursi belajar yang ada di kamar aji, tangannya bergelirya di atas meja itu hingga menemukan secarik kertas yang disimpan nya didalam laci.Srekkk
Renan membuka kertas itu, dan terpampang jelas lah tulisan aji yang begitu rapih untuk ukuran laki-laki sepertinya. kertas itu bertuliskan
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Alvareza || Park Jisung (END)
FanfictionTAHAP REVISI BERISI S1/S2 Aji alvareza, seorang pemuda yang harus bertahan dengan ginjal nya yang rusak. Hidup yang kita jalani tidak semulus itu, ketika kita salah melangkah sedikit saja maka semuanya akan hancur dalam satu kedipan. Aji alvareza...