32: untuk waktu

799 41 2
                                    

                31 Tahun Pernikahan

                Seperti yang selalu dikatakan Praya dulu, ada hal-hal yang bukan menjadi kuasa manusia. Bagaimana pun usaha untuk mencegahnya, penuaan itu memang akan terjadi. Keduanya sudah tidak muda lagi. Keriput di wajah sudah ada. Namun justru itu yang membuktikan bahwa mereka telah lama bersama. Ada begitu banyak masalah yang pernah terjadi dipernikahan keduanya untuk waktu yang begitu lama. Tapi keduanya sudah saling mengerti, bagaimana cara untuk menyelesaikannya.

                Diwaktu yang lama ini, mereka berhasil memberikan bimbingan kepada putranya untuk terus bisa mengenal dunia perlahan demi perlahan. Praya tidak pernah membatasi ruang gerak anaknya, pun tidak pernah memberinya patokan harus seperti apa dia kelak. Sebisa mungkin Praya hanya menjadi pemberi arahan untuk putranya, menjadi orang pertama jika putranya butuh masukan atau bantuan saat anaknya itu kesulitan.

                Gaura akhirnya paham bahwa cinta yang dia rasakan kepada anaknya adalah cinta yang abadi. Seperti kata Praya dulu, tanpa diminta pun, dia akan rela mengorbankan hidupnya untuk putranya itu. Gaura masih ingat bagaimana payudaranya dulu lecet bahkan berdarah saat menyusui. Tak jarang dia menangis karena rasanya begitu perih. Tapi meski begitu, tidak lantas membuatnya menyerah. Karena dia tau, anaknya itu hanya bergantung padanya. 

                Waktu berlalu, mereka tumbuh bersama, menua bersama. Banyak hal yang terjadi, ada kebahagiaan, tangisan, syukur, haru. Rasanya, semua hal sudah pernah mereka lewati bersama. Di waktu yang sudah berpuluh tahun itu, rasanya masih begitu singkat. Masih banyak yang belum mereka diskusikan. Masih banyak hal yang perlu Gaura tanyakan pada pria yang selalu bisa memberinya penjelasan dan penyampaian yang bisa diterimanya. Pria itu tidak pernah perubah, bahkan setelah tiga puluh tahun pernikahan mereka.

                Dua tahun lalu, Praya dengan resmi menyandang status sebagai Purnawirawan setelah memasuki masa Purna Tugas setelah dia mengabdi dengan bukti ketulusan dan keikhlasan, yaitu dapat menyelesaikan perjalanan pelaksaan tugas dengan baik. Gaura ada di sana mendampigi suaminya yang hari itu sampai meneteskan air mata. Rasanya begitu berat, namun semua memang ada masanya. Dan masanya sudah selesai. Praya telah menyelesaikannya. Sampai akhir ternyata doa yang selalu dipanjatkannya bisa menjaganya. Dia bekerja dengan tulus dan jujur.

                Lalu hari ini keduanya sudah berdiri mendampingi putra mereka untuk mengucap ijab qabul untuk perempuan yang akan menjadi istrinya, pendamping hidupnya. Hari ini Hafizh akan menikah. Setelah perbicangan panjang berhari-hari dengan kedua orang tuanya, meminta bimbingan serta restu, akhirnya hari ini tiba juga.

                Hafizh akhirnya mengambil kuliah Teknik Arsitektur setelah pertimbangan panjang. Diakhir masa SMAnya dia tertarik untuk merancang bangunan, yang juga didukung dengan bakat yang dimilikinya. Gurunya pun menyarankan hal yang sama saat dia berdisuksi. Lalu ketika dia menyampaikan kepada orang tuanya. Keduanya setuju dan Gaura menjelaskan beberapa hal yang dia ketahui tentang jurusan itu. 

                Hafizh menyelesaikan kuliahnya selama 4 setengah tahun. Dia pernah mengusulkan untuk kos di dekat kampusnya karena jarak rumah dan kampusnya sangat jauh. Namun Praya melarang, dia memberi alasan kepada putranya bahwa dia tidak perlu kos. Bukannya tidak percaya, Praya mau pun Gaura rasanya tidak bisa jauh dari putranya itu. Kalau masalah kepercayaan, Praya dan Gaura menaruh seluruh kepercayaan mereka pada Hafizh yang selama ini tidak pernah membuat ulah.

                Anak itu sudah dia bekali dengan ilmu agama dan etika yang cukup. Sampai rasanya mereka sudah tidak khawatir apa pun lagi tentang Hafizh.

                Walau lulus tidak begitu cepat. Tapi Hafizh justru menunjukkan bahwa lulus itu bukan tentang cepat atau tidaknya, tapi lulus haruslah diwaktu yang tepat. Buktinya, bahkan sebelum dia lulus, dia sudah mulai ditawari banyak kerja sama oleh beberapa perusahaan. Apalagi saat magang dulu, di perusahaan terbesar di ibu kota tempatnya tinggal. Dan dia mulai banyak membantu mengerjakan rancangan bangunan yang diinginkan klien. 

TOLERATE ITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang