"Kakek!"Aqsa melepas dengan kasar tangan Yagis yang sedari tadi sibuk menarik tangannya. Sejujurnya pergi ke pertemuan kakek dengan rekan bisnisnya adalah hal yang sangat Aqsa hindari. Tapi harapan tak sesuai realita, disinilah Ia sekarang berhadapan dengan wajah sumringah kakek yang sepertinya sudah menantikan kedatangan mereka sejak tadi dilobi.
"Aqsa! Yagis!"
Mendengar teriakan sang Kakek, Aqsa menarik nafasnya dalam. Ia kemudian menatap Yagis yang tersenyum nakal kearahnya, sepertinya Ia terlihat bahagia karena berhasil membawa saudara kembarnya ke acara yang paling Ia benci.
"Astagaa, kalian berdua kenapa lama sekali!" Tanya pria berusia akhir 60-an itu dengan wajah berkerut sambil memegangi pundak kedua cucunya.
"Tadi macet kek. Jadi Yagis minta pak Slamet lewat jalur lain supaya bisa sampai disini lebih cepat!" Alibi Yagis.
"Syukur Alhamdulillah kalian selamat sampai disini. Aqsa kamu berutang cerita tentang Manchester pada kakek, nanti kita bicarakan soal itu dirumah"
"Nah, Karena kalian berdua sudah disini. Ayo sekalian ikut ke aula utama. Kakek ingin memperkenalkan dua cucu kebanggaan kakek pada teman-teman kakek" Ucap Pria paruh baya itu. Tuan Abraham kemudian menarik lengan kedua cucu kesayangannya tanpa menunggu jawaban dari mereka. diikuti dua orang pria yang Aqsa kenali
Tuan Jiro dan seorang pria lainnya. Mereka kemudian naik lift dan bergegas menuju aula utama.
Sementara itu Aqsa hanya bisa menarik nafas pasrah, kalau sudah begini Ia bisa apa.Sejak kematian Ibu dan kepergian Ayah. Kakek adalah satu-satunya orang yang memberikan hampir 90% kasih sayang dan perhatiannya pada Mereka. Tak dapat dipungkiri meski terkadang Aqsa merasa tak sejalan dengan jalan pikiran kakek, Ia masih berusaha untuk mengikuti keinginan kecil kakeknya. Termasuk hari ini, ikut dalam pertemuan bisnis yang begitu membosankan.
~~~~~
"Ya ampun, kedua cucu Anda sangat tampan Tuan Abraham, siapa nama Kalian?"
"Nama saya Yagis Laksana Adikara. Dan adik Saya___" ucap Yagis ramah, segera setelah itu dia menoleh lengan Aqsa sedari tadi memasang wajah template. Senyum dipaksakan.
"Kita hanya berbeda 15 menit" Aqsa berbisik ditelinga saudaranya, sebelum menjawab pertanyaan kolega kakek.
"Aqsa, nama saya Aqsana Mahasagara Adikara, tante"
Ia menjawab segera setelah sadar jika wanita itu sudah menunggu jawabannya sejak tadi."Tuan Abraham kenapa tidak bilang punya cucu setampan mereka. Meski kembar tapi mereka berdua punya kharisma berbeda yang membuat siapapun pasti akan tertarik. Kebetulan saya juga punya Putri yang sepertinya seusia Mereka" Wanita itu tersenyum ramah pada kakek.
"kedua cucu saya masih sekolah, jadi Mereka jarang ada waktu untuk ikut dalam kegiatan kantor. Terlebih Aqsa baru saja kembali dari Manchester. Dia baru memenangkan medali emas dalam ajang taekwondo internasional" ucap Tuan Abraham ramah, ada kebanggaan yang terselip disetiap kata yang Ia ucapkan.
~¤♡¤~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Oddlove
Novela JuvenilKehidupan Aqsa yang sempurna berubah menjadi kedukaan yang mendalam setelah kematian Ibunya akibat kanker dan Ayahnya yang menghilang bersama wanita selingkuhannya ke Inggris. Ketidaksempurnaan itu membawa Aqsa bertemu seorang Gadis kecil di sebuah...