Alina tiba dirumah lebih awal dari biasanya. Sore ini langit sedikit berawan, sepertinya hujan akan turun malam ini. Ia menanggalkan tas ranselnya, menentengnya sampai masuk ke dalam toko.
"Gelap?" Gadis itu mengerutkan keningnya heran.
Bagaimana mungkin? Toko biasanya akan tutup pukul 9 malam. Jam bahkan baru menunjukkan pukul 4 sore. Tapi saat ini suasana toko tampak gelap, korden dan jendela ditutup rapat hingga sinar matahari sore tidak bisa menerobos masuk, hanya ada sedikit yang berhasil masuk dari pintu yang dibuka Alina.
Ia melangkah pelan, sembari merogoh kantong roknya untuk mencari ponsel.
"Ma? Mama? Apa Mama disini?"
Gadis itu menoleh, suara benda keras berbahan alumunium terdengar jatuh dari arah meja tamu. Ia melangkah secara perlahan sampai kemudian lampu tiba-tiba saja menyala hingga menunjukkan tampilan toko yang sudah di dekor dengan ornamen bunga dan nuansa pink kesukaan Alina.
"Selamat Ulang Tahun, Anak Mama"
Mama tiba-tiba saja muncul dari balik meja kasir dengan sebuah kue coklat sederhana ditangannya."Selamat Ulang tahun Mbak Alina" Sasha dan Pak Didi juga muncul dari arah pintu belakang. Keduanya terlihat berantakan dan wajahnya bahkan penuh dengan noda tepung.
Alina tersenyum lebar. Ia tidak menyangka akan mendapat kejutan semeriah ini dihari ulang tahunnya yang ke-16. Karena terlalu sibuk disekolah Ia sampai lupa jika hari ini adalah ulang tahunnya.
Mama meraih tubuh putrinya, kedua berpelukan dan saling menguatkan satu sama lain.
"Terimakasih Mama. Alina Sayang Mama. Terimakasih juga untuk Sasha dan Pak Didi. Ini akan menjadi salah satu ulang tahun yang tidak akan terlupakan" Alina meraih kue yang dibawa mamanya. Meletakkannya dimeja yang sudah diatur dengan piring dan juga sendok diatasnya.
"Ini juga adalah perayaan atas masuknya kamu di SMA Alexandria. Dan perayaan 6 bulan Alina menjadi anak SMA. Horeee!!!" Seperti biasa Sasha dengan suara menggelegarnya membuat seisi ruangan tertawa dengan celotehannya.
"Iya, iya. Aku sudah jadi anak SMA . Terimakasih Sa" balas Alina dengan berbinar.
Agenda dilanjutkan dengan potong kue dan memberikannya kepada masing-masing orang. Alina tidak berhenti mengucap syukur pada Allah SWT. Ia masih diberikan kesempatan untuk merayakan ulang tahun yang menandakan berkurangnya umurnya di dunia.
Di tahun ini, ada banyak kejadian luar biasa yang menghampirinya. Toko yang semakin ramai, bisa masuk di SMA favorit dan jadi bagian dari Club bergengsi disekolah itu, ditambah Blognya juga sekarang ramai pengunjung jadi Ia bisa dapat uang tambahan dari menulis.
"Maaf ya Nak. Perayaannya sederhana dulu. Mama janji nan.."
"Tidak apa-apa Ma. Lagipula Alina tidak butuh perayaan yang mewah. Dengan Adanya Mama yang selalu mendukung Alina adalah lebih dari cukup" Alina dengan cepat memotong ucapan Mama.
Yang dibalas Helena dengan memeluk putrinya erat. Sementara itu Pak Didi dan Sasha hanya bisa tersenyum haru melihat hubungan Ibu dan anak itu.
Namun suasana hangat itu berubah ketika seorang wanita yang Alina sendiri tidak mengenalnya muncul setelah mengucap salam dan mengetuk pintu.
Alina bisa melihat air muka Mamanya yang tadinya ceria berubah menjadi panik dan terkejut.
"Sa. Kamu bawa Alina masuk dulu! Al, kamu ikut sama Mbak Sasha. Mama mau nerima tamu dulu" ucap Mama sebelum bangkit dan berjalan ke pintu masuk.
"Al, ayo kita masuk ke rumah. Aku buat Makanan enak sama Mama kamu tadi. Kamu pasti lapar-kan?" Sasha menarik lengan Alina lembut. Sementara Alina hanya bisa pasrah namun pandangannya tidak berpaling sedikitpun dari keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Oddlove
Novela JuvenilKehidupan Aqsa yang sempurna berubah menjadi kedukaan yang mendalam setelah kematian Ibunya akibat kanker dan Ayahnya yang menghilang bersama wanita selingkuhannya ke Inggris. Ketidaksempurnaan itu membawa Aqsa bertemu seorang Gadis kecil di sebuah...