Bab 31. She's back

3 0 0
                                    

Hari-hari berlalu begitu cepat, seperti siang yang berganti malam, tidak terasa tetapi nyata. Alina sudah menghabiskan hampir sepekan sisa liburan sekolah sampai akhirnya hari itu tiba, hari dimana Ia kembali ke sekolah sebagai Siswa di semester yang baru.

Ingatan buruk akan kejadian penusukan di malam perayaan hari anak di yayasan kala itu, menjadi kenangan pahit yang tidak akan sepenuhnya dilupakan Gadis itu.

Pengalaman dan perjalanan panjang yang terjadi selama liburan sekolah, serta rentetan kejadian yang terjadi saat itu menjerumuskan  Alina pada sebuah kesimpulan aneh, semua ini adalah tentang perlakuan Aqsa pada dirinya.  Ia merasa itu terlihat berbeda dari semua hal yang pernah terjadi dihidupnya sebelum ini.

Gadis itu buru-buru melenyapkan pikiran yang sudah menganggunya selama sepekan ini, ketika mobil Mama-nya perlahan berhenti digerbang utama sekolah.

"Sampai jumpa sayang!" Mamanya segera tancap gas, selepas melambaikan tangan pada Alina yang menatap penuh binar pada bemper belakang mobil Mereka yang sudah kembali seperti sedia kala.

Beruntung kerusakannya tidak terlalu parah, Gumamnya sebelum berlalu.

Perlahan, Alina mulai berjalan memasuki area sekolah, namun hari itu suasana sekolah  terasa sedikit berbeda. Dibeberapa kesempatan saat berjalan menuju kelas, beberapa anak seperti menatap Alina dengan tatapan aneh, tetapi bagi Alina itu bukanlah masalah besar, Ia hanya perlu berjalan lurus ke depan dan fokus pada apa yang memang menjadi tujuannya.

Setibanya dikelas, buru-buru Ia mengambil posisi ditempatnya, namun belum sempat Ia duduk , Aqila yang muncul entah darimana segera meraih tangan Alina dan menarik gadis itu keluar dari kelas, berjalan dengan sedikit tergesa melintasi beberapa ruang kelas dikoridor lantai 2, sampai akhirnya Mereka berhenti tepat diujung koridor yang menghadap langsung ke arah taman depan sekolah.

"Kamu berhutang cerita padaku Al!."

Alih-alih menjawab pertanyaan Aqila, fokus Alina malah teralihkan pada pemandangan yang tertangkap netra-nya di area taman depan sekolah.

~•●•~

Hari ini seharusnya masih menjadi hari cuti dan istirahat bagi Aqsa yang belum pulih benar setelah peristiwa penusukan itu,  tetapi Aqsa yang keras kepala memilih untuk tetap masuk sekolah, selain karena urusan Club Taekwondo  ada alasan lain yang tidak dapat Ia jelaskan.

Melintasi taman depan sekolah Aqsa berjalan disamping Yagiz, obrolan keduanya terhenti ketika Yagiz tiba-tiba saja menepuk lengan Aqsa.

Seorang Gadis dengan raut wajah jutek khas dirinya muncul dihadapan Mereka. Gadis itu buru-buru mengubah ekspresi wajahnya menjadi lebih ramah saat Aqsa dan Yagiz berhenti tepat dua langkah dihadapannya.

"Sudah lama sekali sejak terakhir kita bertemu. Bagaimana kabar kalian berdua?" Gadis itu tersenyum begitu lebar menunggu reaksi dari keduanya.

"Hera??? Kapan kamu kembali?" Yagiz menjawab lebih dahulu, ni adalah pertemuan pertama Mereka setelah Hera pergi ke Amerika untuk pertukaran pelajar enam bulan lalu.

"Kemarin malam," jawab Hera.

"Padahal cuma enam bulan, tapi sekolah sudah banyak berubah ya?"

Yagiz tersenyum tipis, tetapi matanya melirik pada Aqsa yang masih terdiam, lebih tepatnya menatap kearah lain dan belum merespon sapaannya.

Aqsa yang terlambat menyadari situasi canggung ini, segera membuka pembicaraan.

"Ohh hai, Hera? Maaf tadi aku pikir ada orang lain yang memanggilku diatas sana!" Katanya sambil menunjuk kearah balkon lantai 2, memaksa Yagiz dan Hera ikut menoleh dan hanya mendapati seorang siswi perempuan yang nampak terkejut saat ketiganya menatap kearahnya.

The OddloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang