03 | Kemalangan Gadis Amerika

9.9K 674 9
                                    

Saat dalam perjalanan Alice menuju apartemen. Di hari saat seusai dirinya berkenalan dengan Rumi si penjual bunga keliling itu. Seketika gadis bule itu menyadari dirinya dibuntuti lagi oleh seseorang. Alice berhenti sejenak dan menengok ke belakang, memastikan perasaannya yang selama itu tak pernah salah. Dan benar saja, Alice membelalakkan matanya setelah dia melihat orang itu lagi, bapak-bapak yang ada di stasiun waktu itu. Namun, saat itu orang bapak-bapak itu mengenakan masker penutup wajah berwarna hitam.

"Sial!"

Alice pun melangkahkan kakinya untuk berlari karena panik. Hingga menyebrangi jalan raya, melompat dari tong sampah, melewati sebuah gang dan menyetop mobil yang hendak melintas pun Alice lalui karena saking paniknya dan ingin melarikan diri dari kejaran orang itu.

Nafas gadis bule itu mulai tak beraturan. Namun, apartemen tinggal beberapa meter lagi. Sialnya, karena Alice kini kehabisan nafas, membuat langkahnya menjadi lemah, orang misterius yang membuntuti Alice itu pun berhasil meraih tas milik Alice, adegan tarik menarik pun terjadi.

"Hey! Lepaskan tas saya!"

"Kamu siapa, hey!"

"TOLONG!!!"

Dengan sekuat tenaganya Alice mempertahankan tasnya yang masih ditarik oleh orang yang tidak dia kenal itu. Sialnya, orang itu menendang pinggang Alice hingga Alice terjatuh dan dia terlepas dari pegangan tasnya.

BRUK!!!

"Argh!" Alice jatuh dan memandangi dirinya kesakitan.

Namun, sayang sekali, orang itu telah berhasil kabur dengan membawa tas milik Alice, terkecuali kamera yang Alice gantung di lehernya dan buku catatan kecil yang terselip di saku celananya.

"TOLONG!!!" teriak Alice meminta tolong lagi.

Orang-orang yang berada di sekitar kejadian pun berkumpul membantu Alice usai mendengar teriakan itu. Ada yang mengejar jambret itu dan ada yang membantu Alice untuk berdiri.

"Duduk, Kak." ucap salah seorang wanita yang ikut membantu Alice. Menyuruh Alice untuk duduk di trotoar pinggir jalan tepi jalan raya.

Nafas Alice tak beraturan.

"Minum, Kak." ucap wanita yang satunya lagi yang juga ikut menolong Alice dengan memberikan satu botol air mineral bekas minumnya.

"Tidak, terima kasih." balas Alice.

"Oh." wanita itu pun memasukkan kembali botol air mineralnya ke dalam tas miliknya.

Alice dangan ditemani 2 orang wanita tersebut, menunggu kabar dari tas Alice yang dijambret. Namun, beberapa menit kemudian, orang-orang yang mengejar si jambret tersebut kembali dengan tangan hampa.

"Maaf, Kak! Kita kehilangan jejak." ucap salah seorang pemuda dengan nafas yang tidak teratur.

"Sial, ..." ucap Alice dengan kesedihannya. Semua barang-barang Alice ada di tas itu, termasuk handphone, dompet, uang dan kartu-kartu pentingnya.

"Terima kasih, Mas." ucap Alice mengangguk kepada para pemuda.

"Iya, Kak. Maaf ya." balas para pemuda yang telah berusaha membantu Alice.

"Iya, iya." lanjut Alice dengan mata yang berkaca-kaca.

💐

Di kamar mandi.

Saat Alice sedang mandi, dibawah shower, dia merasa kesakitan karena luka di bagian siku tangan yang tergores dan pinggangnya yang lebam usai terkena tendangan si jambret yang mengambil tas Alice. Apalagi kini ia kenakan air. Pasti sakit.

Kota 7 NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang