56

4.5K 254 10
                                    


by sirhayani

part of zhkansas 

56

Mama dan Ibu ternyata lebih dekat dari yang Kalila kira.

Mama lebih muda beberapa tahun dari Ibu. Di pertemuan pertama mereka, Ibu menyangka bahwa Mama adalah seorang mahasiswi yang tinggal di kosan sendirian. Wajar bila Ibu berpikir demikian karena saat mereka bertemu, Mama masih berumur 21 tahun.

Saat mereka bertemu untuk yang pertama kalinya, Adam dan Jiro sudah lahir. Bahkan Ibu sedang hamil Trey. Ketika Mama menyadari bahwa dirinya juga hamil, orang kedua yang dia beritahukan setelah Papa adalah Ibu.

Ibu memperlakukan Mama seperti Mama adalah adiknya sendiri. Ibu banyak membantu Mama selama Mama ada di masa itu. Semakin hari Mama semakin percaya bahwa Ibu tulus membantunya. Ibu adalah orang baik yang tak akan mungkin akan mengkhianati Mama.

Ibu menginginkan anak perempuan dan sedih saat mengetahui bayi yang di kandungnya lagi-lagi anak laki-laki. Mama yang mengetahui anaknya berjenis kelamin perempuan memberikan sebuah kesepakatan tak tertulis, yaitu memberikan anak perempuannya itu untuk dirawat oleh Ibu. Namun, suatu saat nanti anak itu akan kembali pada Mama.

Ibu tak mengerti ketika Mama mengatakan akan pergi setelah melahirkan Kalila dan menitipkannya pada Ibu. Mama akhirnya menceritakan semua yang Mama alami dan bagaimana Mama yang berasal di masa depan, tiba di masa itu dan bertemu Ibu.

Mama dikirim Papa ke masa lalu untuk berlindung karena masa kehancuran negara. Di masa depan, populasi manusia sangat banyak. Orang-orang saling tembak dan bahkan ada mayat-mayat yang tergeletak begitu saja di jalan. Negara itu dihancurkan oleh rakyat negara itu sendiri, terutama mereka yang tidak setuju dengan pemerintahan saat itu. Bukan lagi perang politik, tapi perang darah dan banyak korban jiwa.

Setelah kepergian Mama ke masa lalu, sistem kasta mulai terbentuk karena pemerintah merasa para pemberontak akan tetap menjadi pemberontak karena mereka sudah tidak bisa lagi diberitahu tentang hal-hal yang baik untuk negara dan mereka mementingkan ego dan kepuasan pribadi yang merugikan negara. Para pemberontak yang memiliki pistol ilegal saling tembak dengan tentara negara. Para laki-laki yang berumur lebih dari 20 tahun yang pro pemerintah diajak untuk kerjasama dan membantu mengurung para pengkhianat ke daerah yang jauh, yang kemudian disebut sebagai daerah kalangan bawah.

Saat itu, para ilmuwan dipanggil ke kalangan atas—yang masih dalam tahap pembangunan—beserta keluarganya. Papa adalah salah satu ilmuwan di balik terbentuknya negara dengan sistem baru tersebut bertepatan dengan Mama yang telah kembali sesuai dengan waktu yang diatur oleh Papa.

Selama ini, Mama dan Papa selalu memasukkan nama Kalila dalam daftar keluarga meskipun Kalila tak ada di sana. Mereka telah mengupayakan yang terbaik untuk Kalila. Papa bahkan mencari cara untuk memperlambat peluncuran cip penanda yang rencananya akan ditanam di tubuh untuk bisa membedakan mana orang yang berasal dari kalangan atas, tengah, dan bawah.

Beberapa bulan setelah Kalila tiba di tahun 2087, cip penanda akhirnya diluncurkan dan Kalila mendapatkan cip penanda tersebut di tubuhnya sebagai tanda bahwa dia adalah warga dari kalangan atas.

"Perut kamu sudah lebih nyaman?" Mama mengelus perut Kalila yang besar.

"Iya, Ma." Kalila ikut mengelus perutnya yang sudah memasuki usia kandungan 7 bulan.

Dia hamil. Hamil anak Jiro.

Dia telah menceritakan hubungannya dengan Jiro. Awalnya, Mama dan Papa kecewa karena baru sebentar dia di sini, tetapi dia sudah hamil di luar nikah. Tanpa adanya seorang ayah untuk anaknya sementara ayahnya berasal dari masa lain. Mereka telah menerima apa yang sudah terlanjur terjadi ini dan tidak membenci Kalila yang telah melakukan kesalahan fatal dalam hidupnya. "Syukurlah, walaupun aku dan anak aku ada di kasus yang sama, tapi aku bisa lebih tenang karena ada Papa di sini."

Ruang dan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang