PENGANTIN BARU, Memasuki kamar. Kamar pengantin, yang sudah dihias begitu romantis.
Tapi ada yang aneh.
Wajah kedua pengantin itu muram dan datar, tidak ada ekspresi bahagia dari keduanya. Bahkan rona malu-malu pun tidak terdapat diraut wajah kedua pengantin baru itu. Ekspresi umum untuk pasanganan yang baru saja terikat oleh janji suci, tidak ada pada mereka.
Wanita dengan gaun indah mulai melepaskan gaunnya di kamar mandi, ia menatap wajah cantiknya yang masih dihiasi riasan pengantin. Hatinya sesak, jiwanya bagai terkoyak. Setelah janji suci terucap dan mengikat, tubuh dan jiwanya bagai terselimuti semu yang menyangat.
Megan Priccia Salsabilla. kini wajahnya yang dihiasi make up indah, ia cuci dengan kasar. Bahkan ia tidak takut jika kecantikannya akan berkurang karna digosok begitu kencang. Ia membenci momen ini, hari ini. Bahkan pernikahan ini.
Disisi lain, wanita dengan kemeja putih beserta dasi yang sudah tak jelas melingkari kerah kemejanya, membanting jas pernikahannya, jas yang sejak tadi ia kenakan untuk menyambut tamu terhormat Nyonya-nya.
Hatinya sembilu menyusuri hidupnya yang entah berliku atau berkilau, mulai detik ini. Dia tidak tau pesris jalan hidupnya akan kemana.
Sudah sekian lama ia menjadi orang miskin, tapi baru kali ini dia merasa tidak punya harga diri. Bahkan nama, tubuh, dan status-nya, direggut paksa hanya karna uang.
Raigemi Clay Benji. Mengusap wajahnya kasar, mengacak rambut sepunggungnya frustasi. Wajahnya memang cantik bercampur tampan, tanpa make up. Tapi ia juga mengharapkan wajahnya dihias sedemikian rupa dihari pernikahannya. Bukan diubah menjadi sosok laki-laki gondrong yang gagah seperti ini.
Entah dia merugi atau beruntung memiliki nama seperti laki-laki dan memiliki suara sedikit berat dan serak. Sampai Nyonya-nya sendiri memerintahnya menjadi -suami palsu- anak semata wayangnya itu.
Anak nyonya-nya yang sedang mengandung diluar pernikahan, bahkan usia kandungannya sudah satu bulan.
Siapa ayah dari anak yang sedang dikandung Mega-pun, tidak ada yang tau.
-----
Raigemi's Pov
Setelah mbak Mega keluar dari kamar mandi, kini aku yang masuk kekamar mandi. Agak kaget sih, saat masuk kamar mandi mewah ini sangat berantakan. gaun pengantin dilantai, handuk yang sudah basah dibawah shower, prabot untuk wajah yang entah bagai mana susunannya. Sepertinya mbak Mega habis mengacak-acak kamar mandi.
Setelah merapihkan kamar mandi, aku baru memulai ritual mandiku. Sebenarnya perlengkapan mandi dikamar mandi ini cukup lengkap, tapi aku memilih memakai sabun yang aku bawa, hanya sabun cair botol kecil yang aku suka aromanya dan sabun cuci muka untuk lelaki, beserta sikat gigi. Kalau pasta giginya bisa minta punya Mega kan? Aku lupa beli yang baru soalnya.
Selesai mandi aku keluar sudah menggunakan pakaian tidurku, baju kaos tipis tanpa lengan dan celana futsal sebatas paha. Tatapanku menelusuri kamar, tapi tidak ada Istriku. eh- ralat Istri pura-puraku.
Sepertinya dia sudah keluar, karna bu Mela sudah menyuruh kami ke meja makan setelah mandi. Mbak Mega sepertinya enggan menungguku,
Sebenarnya aku juga tidak berharap dia menungguku sih. Toh kami menikah hanya sampai anak dalam perutnya lahir. Setelah itu kami bercerai.
Huh. aku ini hanya supir pribadi bu Mela, ibu kandung mbak Mega. -Ibu dari wanita yang sekarang menjadi istri dadakanku-. Lucu sih, saat aku yang sudah 7 tahun bekerja dengan bu Mela, yang bahkan tujuh tahun lalu, mbak Mega masih kuliah. kadang aku juga yang menyupiri dia kekampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geminions
Teen FictionGendre GxG. Jangan salah lapak⚠ Semua berawal dari pernikahan terpaksa. Pernikahan kontrak, bahkan perceraian yang sudah diatur waktunya. Namun semua berubah, Raigemi begitu mampu memikatku. Apa aku akan berhasil mempertahankan pernikahan pura-pura...