*****
menjelang kelahiran anak Mega memang menjadi hari-hari menegangkan. melahirkan anak pertama, membuatnya gugup dan takut. ternyata waktu kelahiran di majukan satu hari. awalnya aku memang sudah memiliki rencana untuk jalan keluar bersama Rai, tepat pada hari ini, namun mendengar kabar Mega yang harus melahirkan hari ini juga, dikarnakan ketuban Mega sudah pecah, aku memaksa Rai untuk menemani bu Mela dan Mega di rumah sakit, tentu saja aku juga ikut, aku menemani bu Mela di luar ruangan sedangkan Rai aku suruh menemani Mega didalam ruang melahirkan itu.
aku tau Rai tidak pernah tau proses melahirkan itu seperti apa, karna dia mengatakan padaku sejak dulu dia tidak ingin tau. dia pernah bercerita saat masa kecilnya melihat wanita melahirkan membuatnya jijik dan tidak bisa tidur, sejak saat itu dia tidak pernah ingin tau proses melahirkan. dan aku berpikir, kemungkinan Rai menjadi seperti sekarang 'yang memilih menjalin hubungan dengan wanita', karna dia tidak mau hamil!
setelah sekian banyak waktu yang aku habiskan dengan Rai, sampai detik ini Rai tidak pernah membahas anak bersamaku, hanya sesekali membahas pernikahan kami kelak. saat aku sudah menjurus membahas anak pasti dia akan langsung pucat karna takut aku hamil.
sebenarnya aku memang ingin memiliki anak dengan Rai mengingat teknologi dan kedokteran sudah berkembang, jadi diantara aku dan Rai tidak ada yang tidak mungkin untuk memiliki keturunan, hanya saja memang aku dan Rai saling menghargai dan tidak pernah memaksa satu sama lain.
"Sekar"
"ya bu?
aku sedikit terkejut saat sadar aku sudah melamun, juga merasa bersalah saat melihat wajah pucat bu Mela, aku seperti tidak becus menemaninya disaat genting seperti ini.
"makasih kamu sudah memperbolehkan Rai menemani Mega untuk beberapa waktu kedepan lagi, jujur Mommy seneng banget karna Rai setuju juga" senyum bu Mela menimbulkan suasana hangat, namun hatiku jadi tidak nyaman.
*****
setelah proses yang menegangkan akhirnya Mega sudah dipindahkan ke ruang pribadi. kami semua jadi bisa istirahat dengan nyaman diruangan yang besar ini. istirahat dengan perasaan yang lega.
"selamat ya kak, aku tau kamu sama anak kamu pasti bisa ngejalanin lahiran dengan lancar" ucapku kepada Mega yang masih terbaring lemas di dipan yang lumayan terlihat nyaman dan mewah, karna kamar yang di pesankan untuknya saja Sweet Room, sangat cukup untuk membawa keluarga besar masuk, namun di kamar ini hanya ada kami berempat.
"kamu tau Sekar... aku tadi kaya mau pingsan beberapa kali, tapi karna sakit luar biasa jadi gak bisa pingsan" ucapnya antusias, aku tau melahirkan secara normal bukanlah hal yang mudah, Mega sangat luar biasa.
"iya kah kak? sakit banget ya lahiran normal?"
"luar biasa rasanya, tanya aja Rai"
aku melirik Rai, bibirnya masih pucat dan rambutnya masih basah karna tak henti mengeluarkan keringat, "dia masih syok kak, ga bisa di tanya" bisiku kepada Mega.
mendengar ucapanku Mega jadi ikut melihat kearah Rai yang tengah duduk ia melihat langsung kondisi mengenaskan Rai, sepertinya Mega tengah berpikir ingin bertukar tempat dengan Rai. jika di lihat dari raut wajah mereka, malah seperti Rai yang habis melahirkan.
aku jadi tersenyum memikirkan hal aneh itu.
sekarang aku mengertikan ketulusan cinta memang ada, contohnya aku yang begitu tulus menyayangi dan mencintai Rai, sebaliknya Rai yang begitu tulus kepadaku, dan sekarang perasaan Mega yang mulai tumbuh untuk Rai nyata begitu tulus tanpa menuntut balasan sang penawan hati. ada banyak jenis cinta, termasuk cinta yang terbalaas dengan cinta yang tidak terbalas. aku yakin, jika Mega pantang menyerah kelak mungkin Rai akan membalas cinta Mega. aku sangat yakin itu.bisakah aku bilang bahwa Mega hanya tidak ingin mengganggu aku dengan Rai yang sudah terlalu jauh melangkah bersama, melewati suka dan duka, dalam hubungan dan status ini, kami sudah terlalu jauh melewati pahitnya ditolak dan pedihnya ditatap layaknya sampah. namun di balik pemikiranku yang seperti itu, mengapa rasa bersalah yang aku miliki kepada Mega begitu besar sekarang?
tuhannnn..
dimana salahku sebenarnya, salahkah aku sejak awal mengizinkan Rai menikah pura-pura dengan Mega, yang berkemungkinan besar cinta dan jarak kami terkikis, seperti sekarang.
"sayang, maafin mommy kalo mommy egois, tapi apa kamu akan mengizinkan jika mommy meminta waktu lebih lama lagi agar kita bisa memastikan perasaan Rai terhadap Mega?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Geminions
Teen FictionGendre GxG. Jangan salah lapak⚠ Semua berawal dari pernikahan terpaksa. Pernikahan kontrak, bahkan perceraian yang sudah diatur waktunya. Namun semua berubah, Raigemi begitu mampu memikatku. Apa aku akan berhasil mempertahankan pernikahan pura-pura...