6

3.6K 233 22
                                    

Rai merapatkan pelukannya, memeluk erat kekasihnya. Sang kekasih yang sedang memainkan ponsel miliknya sejak tadi, Rai bersiap untuk miris menyaksikan rank pada gamenya yang akan turun derastis.

Tapi tetap ia hanya menyaksikan kekasihnya itu memainkan game diponselnya.

"sayang ga pulang yang?"

"hem"

"nanti istri kamu nyariin" sindirnya tersenyum. walau hatinya perih, namun rasa percayanya kepada kekasihnya lebih besar dan enggan melukai kepercayaan dalam hubungan mereka.

"aku udah izin mommy bee!" gemas Rai menghirup dalam aroma rambut Sekar.

Rai melepaskan peluknya, berjalan menghampiri kulkas lalu mengambil sekaleng kopi, ia memilih duduk dikarpet bulu menghadap kasur. Lebih tepatnya menatap kekasihnya yang masih sibuk rebahan dengan hp miring itu.

"sayang"

"hem" deham Sekar lalu meletakan ponsel. AFK! dari gamenya. "kenapa sayang?"

"kalau aku baper sama Mega, gimana?"

Rai menunduk, tidak siap dengan ekspresi Sekar. Hatinya perih menyadari perkataannya akan melukai kekasihnya, walau begitu dia hanya ingin tenang, mendengar apapun respon yang Sekar berikan.

"aku ga masalah kamu baper sama siapapun, apa lagi Mega. Dia istri kamu" Rai mengangkat kepala mendengar nada lembut itu. Menatap wajah teduh Sekar. "kamu tau sayang, hati kamu bahkan ga pernah bisa berpaling dari aku. Begitupun aku. Aku percaya sama kamu lebih dari pada rasa percaya kamu ke diri kamu sendiri. Selama tatapan penuh cinta itu masih buat aku, aku ga takut sama sekali kehilangan kamu. Karna itu ga akan terjadi" Sekar beralih duduk ditepi kasur, membiarkan Rai bergerak menyandarkan kepala dilututnya.

Sekar mengelus lembut pucuk kepala Rai, membiarkan wanitanya bergelut dengan pikirannya sendiri. Sebenarnya hati Sekar sekarang gelisah, rasa takut itu tentu ada. tapi kembali lagi, dia begitu mempercayai Rai-nya.

Dan Sekar begitu yakin dengan cinta mereka, dengan cinta Rai untuknya.

"tidur yu sayang"

"aku belum ngantuk, itu kamu ngambil kopi juga buat apa?"

"buat pajangan aja disitu, biarin"

"ngaco!" Sekar mengacak rambut Rai gemas

Rai bangun dari duduknya, langsung menidurkan Sekar dan memeluknya erat, sangat erat. Menyalurkan rasa sayangnya, membiarkan wanita dalam bekapannya tau bahwa rasa yang dia miliki sedikitpun tidak berubah. Sekar membalas pelukan Rai sama eratnya, perasaan gelisahnya perlahan menguap entah kemana.

Rai selalu berhasil membuatnya yakin, bahwa cinta Rai hanya untuk Sekar.

•••••

Rai memasukan mobil kegarasi, melangkahkan kaki dengan riang memasuki rumah.

Pagi ini dia rasa tidak ada jadwal apapun, karna memang dia pengangguran sejak menikah. Dia jadi lebih sering berpikir aktifitas apa yang harus dia lakukan untuk mengisi waktunya. Selain direcoki oleh Mega tentunya.

Rai masuk kekamar, dia berpikir akan berganti baju untuk ngegym. Sudah lama ia tidak ngegym. Namun pemandangan dihadapannya, membuatnya membeku diambang pintu selama beberapa detik. Mega sedang menangis!

"hai kenapa?" tanya Rai cepat menghampiri Mega, setelah sadar.

"dia, aku ketemu dia"

"hah? Dia siapa?" tanya Rai panik

"Fedri"

Rai terhenyak, tidak banyak info yang didapat memang, tapi Rai sangat tau nama itu. Nama bajingan, sekaligus ayah dari anak yang sedang dikandung Mega.

GeminionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang